Pengrajin Dandang Stainless Jogja - Seni Merajut dan DIY yang Memikat
6 Daerah Penghasil Mebel Kayu Jogja Berkualitas
Mebel kayu adalah perabotan atau furniture yang dibuat dari berbagai jenis kayu. Mebel kayu biasanya mencakup berbagai macam produk seperti kursi, meja, lemari, rak, tempat tidur, dan banyak lagi. Salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan produksi mebel kayu paling populer adalah daerah Jogja. Mebel kayu Jogja juga dikenal dengan gaya yang unik serta berseni.
Mebel kayu adalah produk furniture yang dibuat secara utuh atau sebagian besar dari kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat mebel bisa berasal dari berbagai jenis pohon, seperti kayu jati, kayu mahoni, kayu cemara, kayu akasia, dan banyak lagi. Dengan pemilihan kayu yang tepat dapat memberikan ketahanan yang lebih lama dan lebih kuat tentunya.
Mebel kayu memiliki berbagai macam desain dan gaya, mulai dari yang tradisional hingga yang modern, dan sering digunakan untuk tujuan dekoratif dan fungsional di dalam rumah atau ruang komersial. Mebel kayu yang diproduksi di daerah Jogja merupakan mebel kayu dengan gaya tradisional hal itu dapat diketahui dari model dan gaya mebel kayu tersebut.
Inilah beberapa daerah di sekitaran Jogja sebagai daerah penghasil mebel kayu terbanyak.
Sentra Kerajinan Wayang Kulit, Pucung
Selama hampir 100 tahun Desa Pucung terkenal sebagai desa wayang kulit. Desa ini sudah resmi dinobatkan sebagai Sentra Kerajinan Wayang Kulit oleh pemerintah Kabupaten Bantul.
Desa wisata Pucung terletak di Kalurahan Wukirsari, hanya berjarak 2 km dari Makam Raja-Raja Imogiri. Selain keahlian penduduknya membuat wayang kulit, keindahan alamnya yang asri dengan suasana pedesaan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Sejarah Pucung menjadi kampung pengrajin wayang kulit berawal dari mbah Atmo Karyo yang menjadi Lurah Dusun Pucung pada tahun 1917. Pada masa itu menjadi seorang Lurah harus mendapatkan pelatihan dari Panewu (Camat) yang memiliki hubungan langsung dengan keraton Jogja. Pelatihan mbah Atmo langsung dibina oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Maka secara tidak langsung, mbah Atmo pun menĀjadi abdi dalem Keraton.
Mbah Atmo alias Mbah Glemboh kemudian diberi tugas Sultan untuk merawat dan menjaga wayang keraton. Saat itulah ia tertarik untuk membuat wayang kulit sendiri. Bersama dengan empat orang tetangganya: Mbah Reso Mbulu, Mbah Cermo, Mbah Karyo, dan Mbah Sumo, mbah Glemboh mulai belajar menatah wayang.
Mbah Glemboh awalnya hendak memperlihatkan hasil karyanya kepada Sultan. Namun di tengah perjalanan, BeĀlanda melihat hasil karya tersebut lalu membeli semuanya. Tambahan pula, pemilik salah satu toko batik terkenal yang kebetulan melihat, membawa wayang itu, kemudian membeli dan memajang wayang Mbah Glemboh di toko batiknya.
Dari sinilah wayang kulit mbah Glemboh semakin dikenal dan laris dibeli orang. Hingga kini, anak keturunan mbah Glemboh beserta segenap warga desa Pucung aktif memproduksi tatah sungging wayang.
Sentra Kerajinan Gerabah, Kasongan
Cerita yang banyak beredar tentang Desa Kasongan adalah tentang kuda dan Belanda. Pada masa penjajahan, di area persawahan milik salah satu warga ditemukan seekor kuda yang mati. Diduga kuda tersebut adalah milik seorang reserse Belanda.
Sang pemilik ketakutan, sampai sampai ia langsung pergi dan melepaskan kepemilikan tanah tersebut. Hal ini juga diikuti oleh penduduk lain yang memiliki sawah di sekitarnya.
Begitu banyak tanah yang ditinggalkan hingga datang penduduk dari tempat lain yang kemudian mengakui hak atas tanah tersebut. Para pendatang mulai memanfaatkan sumber alam yang ada di sekitarnya yaitu tanah liat.
Pada awalnya kerajinan gerabah tanah liat yang mereka produksi hanya untuk mainan anak anak dan perabot dapur saja.
Lama kelamaan unsur artistik ditambahkan dan mengalami perkembangan hingga menjadi komoditas artistik yang memiliki nilai jual tinggi.
Sejak dekade 70-an, Desa Wisata Kasongan mengalami kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo, seorang seniman besar Yogyakarta, turut membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina masyarakatnya untuk memberikan berbagai sentuhan seni dan komersial bagi desain kerajinan gerabah.
Kini, gerabah yang dihasilkan tidak menimbulkan kesan yang membosankan dan monoton, tetapi dapat memberikan nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi. Keramik Kasongan dikomersialkan dalam skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980-an.
Beberapa Daerah Penghasil Mebel Kayu Jogja Berkualitas
Salah satu pengrajin mebel kayu di Indonesia adalah daerah Jogja dengan beberapa daerah di daerah tersebut merupakan pekerjaan warga lokalnya sebagai pengrajin mebel kayu. Dikenal dengan daerah penghasil mebel kayu terbanyak dengan produk seperti bahan mentah atau barang yang sudah di finishing atau sudah jadi.
Secara geografis, Kapanewon Dlingo terletak di Kabupaten Bantul paling timur dan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul. Kapanewon Dlingo terletak dataran tinggi hingga ketinggian 320 meter di atas permukaan laut pada wilayah yang menjadi ibu kota kapanewonnya.
Potensi ekonomi yang ada di Kapanewon Dlingo adalah pada sektor industri kayu dan anyaman. Kapanewon Dlingo menjadi salah satu destinasi wisata Jogja karena memiliki potensi wisata bentang alam berupa pegunungan yang memiliki air terjun, persawahan, hutan pinus, dan kebun buah. Dlingo merupakan daerah penghasil kerajinan kayu seperti mebel kayu di daerah Jogja tepatnya di daerah Bantul dengan pekerjanya yang mayoritas adalah pengrajin kayu.
Tags: jogja