Pengrajin Kulit Magetan - Seni Sulaman dan Kerajinan DIY yang Memukau
Lokasi Penyamakan Kulit di Magetan
Akan tetapi, masih ada beberapa kendala untuk pengembangan potensi ini, limbah dari hasil pengolahan kulit sapi ini belum bisa diatasi dengan baik. Tentunya pemerintah Magetan harus lebih memperhatikan hal ini demi kenyaman warga yang tingal di sekitar lokasi tempat pembuangan limbah (Sungai Gandong).
Selain untuk diproduksi di Magetan sendiri, produk kulit samakan dari Magetan juga di pasok ke berbagai daerah lain yang begitu maju untuk produksi kulitnya serta kepada para pengrajin-pengrajin kulit lain di daerah lain di Indonesia.
Bahan baku kulit tersebut bahkan banyak di kirim ke daerah-daerah industri kulit besar seperti Cibaduyut, Bandung dan Tanggulangin, Sidoarjo. Berkat dukungan dari pemerintah Kabupaten Magetan, terdapat lokasi industri pengembangan bahan baku kulit di daerah ini.
Jika kita melihat lagi dari potensi hasil kulit di daerah ini, di Magetan sendiri juga banyak pengrajin-pengrajin kulit kreatif yang bisa mengahsilkan produk kulit berkualitas unggulan. Produk yang dihasilkan seperti dompet kulit, ikat pinggang, jaket kulit, sepatu dan sandal kulit.

Tuding Industri Rumahan Cemari Sungai, Pengusaha Kulit Magetan Lapor Dewan
IDN Times/Nofika Dian Nugroho
Magetan, IDN Times – Sejumlah anggota Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) DPD Magetan, Jawa Timur mendatangi ruang kerja bupati setempat Suprawoto, Rabu (10/10). Mereka mengadu soal limbah dari pengolahan kulit dari industri rumah tangga yang mencemari lingkungan terutama di aliran Sungai Gandong.
Selain itu, produksi rumah tangga yang dijalankan mengakibatkan bau tidak sedap. Akibatnya, mengganggu proses proses produksi. Warga yang tinggal di sekitar lokasi Lingkungan Industri Kulit I Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo mengeluhkannya selama puluhan tahun ini. Permasalahan itu dibahas antara bupati dan perwakilan APKI DPD Magetan secara tertutup.

Sandal kulit taslir dipesan oleh toko oleh oleh di jalan sawo
Pengrajin sandal kulit taslir di Jejeruk Candirejo Magatan tengah mengerjakan pesanan. IDN Times/ Riyanto
Diceritakan oleh salah satu dari puluhan perajin kulit, Agus Juwanto (30), pesanan seminggu puasa berjalan sudah mengalami kenaikan. Kurang lebih 30 persen oleh toko-toko penjual kerajinan kulit di jalan Sawo Magetan. Belum dari luar daerah seperti Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Wonogiri Jawa Tengah.
Kalaua karyawan masih belum nambah, lanjutnya, biasanya akan ia tambah mendekati hari raya Idul Fitri kurang dua Minggu. Sementara ia memberlakuan lembur saja.
"Pesanan meningkat tapi belum kita tambah jumlah karyawan. Untuk memenuhi permintaan kita berlakukan lembur dulu," ucapnya.

Tags: kulit magetan