Pengrajin Sepatu Cibaduyut - Seni Merajut dan DIY yang Memikat
Jam Buka Cibaduyut
Sebagai kawasan wisata yang ramai dan selalu dipadati pengunjung, objek wisata di bandung ini buka mulai pukul 08.00 – 22.00 WIB.
Sahabat traveler’s, alamat sentra kerajinan kulit cibaduyut sendiri lokasinya berada di daerah Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat [ Peta Lokasi ]
Lokasinya hanya berjarak sekitar 2 KM atau bisa ditempuh dengan naik kendaraan bermotor sekitar 10 menitan dari arah Terminal Leuwipanjang,
selanjutnya berjarak sekitar 10 KM dari arah tempat wisata di kota bandung yang terkenal seperti Trans Studio Bandung, Alun – Alun Kota Bandung dan Masjid Raya Bandung,
dan berjarak sekitar 20 KM dari arah tempat wisata di bandung utara terkenal seperti Orchid Forest Lembang, Floating Market Lembang, Dago Dream Park dan Dusun Bambu, The Lodge Maribaya dll
dan berjarak sekitar 30 KM atau bisa ditempuh dengan berkendara sekitar 1 jam-an dari kawasan wisata ciwidey yang terkenal seperti Kawah Putih Ciwidey, Situ Patenggang & Glamping Lakeside dll.
Nah lalu berapakah jarak dan waktu tempuh berkendara menuju ke Cibaduyut dari lokasi anda berada dan tempat – tempat wisata di kota bandung dan sekitarnya yang terkenal ?
untuk mencari tahu jawabannya, silahkan anda bisa melihat di peta lokasi google map yang akan kang dian bagikan di bawah ini lengkap dengan contoh rute jalan menuju ke sana.
pabrik sepatu bandung
Kami melayani pembuatan sepatu produksi rumahan, baik sepatu pria maupun wanita dengan jenis bahan yang bervariasi, mulai dari kulit asli, kulit sintetis, kanvas, kain motif dan denim. Anda dapat memilih jenis bahan sepatu sesuai dengan kebutuhan dalam jumlah kecil ataupun besar dengan harga yang sangat terjangkau.
Sepatu Safety Boots
Strategi Pengrajin Sepatu Cibaduyut di Tengah Gempuran Impor
foto: Humas Kota Bandung
M asuknya produk-produk sepatu kulit impor memang membuat Cibaduyut sebagai sentra kerajinan sepatu kulit di Indonesia, cukup tertekan. Bahkan dalam waktu sepuluh tahun sejak 2010, pamor sepatu Cibaduyut terus menurun yang akhirnya diperburuk pandemi COVID -19. Syamsuludin selaku salah satu pengrajin sepatu di Cibaduyut pun kepada Republika menjelaskan jika masa kejayaan bisnisnya terasa di tahun 2000an.
Memulai bisnis pada tahun 2006, Syamsuludin tak menampik kalau kebijakan impor membuat pamor sepatu kulit Cibaduyut perlahan meredup lantaran gempuran sepatu-sepatu kulit luar negeri yang harganya cenderung lebih murah. Meski begitu, bukan pengrajin Cibaduyut namanya jika cepat menyerah. Mereka yang sudah menjalankan bisnis konvensional secara bertahun-tahun pun mempelajari digital marketing . Memilih jalur penjualan online , sepatu Cibaduyut pun dikenal oleh generasi-generasi yang lebih muda.
Strategi jualan online baik lewat e-commerce atau media sosial juga dialami oleh Dindin Kurniadi. Generasi kedua pengrajin sepatu kulit yang kini berusia 42 tahun itu mengaku kepada Kompas kalau dirinya sudah menjadi pengrajin selama sejak tahun 2007, sehingga membuat tekadnya untuk terus bertahan makin besar. Bahkan saat ada yang memberi ulasan negatif jika sepatu-sepatu kulit Cibaduyut cepat rusak, Dindin berusaha mempertahankan kualitas produknya.
“Penurunan penjualan itu mulai terasa tahun 2014 dan sampai pandemi. Dulu usaha saya bisa membuat ribuan pasang sepatu tiap Minggu dengan pekerja mencapai 35 orang. Tapi waktu pandemi terpaksa berhenti produksi, bahkan sampai mau bangkrut. Selama dua tahun pandemi itu sangat berat, tapi di 2023 kami mencoba bangkit lagi,” cerita Dindin.
Beruntung bagi Dindin dan para pengrajin sepatu kulit Cibaduyut lainnya, pemerintah Kota Bandung memberikan pendampingan penuh untuk upskilling mulai dari pemasaran produk secara online , dilibatkan dalam sejumlah pameran dan pelatihan kualitas produksi. Dirinya tak menampik kalau pilihannya untuk go online sejak tahun 2019 memberikan dampak efektif. Jika sebelumnya para pembeli datang ke toko, kini sepatu-sepatu Dindin dijual online .
Mengembalikan Marwah Sepatu Kulit Handmade Cibaduyut Ala Koku Footwear
Seorang pekerja tengah membuat sepatu di salah satu rumah produksi kawasan Sentra Sepatu Cibaduyut, Kota Bandung. IDN Times/Istimewa
Bandung, IDN Times - Cibaduyut. Siapa tak mengenal kawasan yang menjadi sentra sepatu di Kota Bandung ini. Bagi pecinta fesyen khususnya sepatu kulit, Cibaduyut sudah barang tentu jadi tujuan utama untuk dikunjungi.
Cibaduyut sendiri berlokasi di daerah Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. Tepatnya tidak jauh dari terminal Leuwi Panjang dan hanya memiliki jarak tempuh sekitar 10 kilometer (km) atau 30 menit dari pusat kota alun-alun Bandung.
Dari berbagai refensi yang ada, sentra sepatu Cibaduyut sudah muncul sejak 1920-an, ketika para pekerja di industri sepatu memutuskan berhenti dan membuka usahanya sendiri. Lambat laut bisnis sepatu kulit di kawasan ini makin cerah. Banyak produk berkualitas yang dibuat secara mandiri, tanpa bantuan mesin, diproduksi para perajin di Cibaduyut.
Sayangnya, bisnis sepatu kulit handmade dari Cibaduyut saat ini mulai banyak digantikan mesin. Sepatu dibuat massal dengan kualitas standar. Kekhasan sepatu kulit yang dibuat oleh tangan perajin pun perlahan memudar.
"Kalau dari pengamatan saya ini dari seluruh pelaku usaha sepatu di Cibaduyut mungkin hanya lima persen yang mempertahankan (kualitas handmade). Jadi memang hitungan jari lah, dan orangnya ya itu-itu saja," kata Mochamad Indra Yusuf Wahyudin, pemilik jenama Koku Footwear saat berbincang dengan IDN Times, Minggu (28/5/2023).
Menurutnya, jumlah produsen sepatu di Cibaduyut masih banyak. Namun, hanya sedikit yang mempertahankan produk berkualitas agar bisa dijual sampai ke luar negeri.
Tags: sepatu cibaduyut