Pengrajin Tas Kulit - Seni Merajut Tas Kulit DIY
Asal Usul Sentra Kerajinan Kulit Manding
Ketika kita berbicara tentang Sentra Kerajinan Kulit Manding yang terkenal, kita harus merenung tentang asal usulnya yang penuh sejarah. Sentra kerajinan kulit ini bukanlah hasil kebetulan, melainkan warisan dari perjuangan dan inovasi sejumlah individu yang berani mengambil langkah besar.
Cerita dimulai pada tahun 1947, ketika tiga pemuda berani dari dusun Manding, Yogyakarta, bernama Prapto Sudarmo, Ratno Suharjo, dan Wardi Utomo, memutuskan untuk mencari pekerjaan di pusat kota Yogyakarta. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan biasa, tetapi mereka berakhir bekerja di sebuah perusahaan pengolahan kulit yang memproduksi berbagai barang, termasuk pakaian dan pelana untuk kuda.
Dari perusahaan inilah mereka memperoleh pengetahuan dasar tentang pengolahan kulit. Tidak puas hanya bekerja sebagai karyawan, ketiga pemuda tersebut akhirnya memutuskan untuk merintis usaha sendiri yang berbasis kulit. Mereka mengumpulkan bahan baku kulit bekas dan mulai menciptakan berbagai produk kerajinan kulit seperti sepatu, tas, ikat pinggang, dompet, jaket, dan lainnya.
Pada awalnya, usaha mereka berskala kecil, tetapi dengan waktu, semakin banyak warga dusun Manding yang tertarik untuk bergabung. Puncaknya, pada tahun 1970-an, bisnis kerajinan kulit Manding mulai melejit dan karya mereka dikenal oleh banyak orang.
Produk-produk kerajinan kulit dari Manding awalnya dijual di Pasar Ngasem, Yogyakarta, tetapi dengan meningkatnya minat wisatawan dalam dan luar negeri, serta semakin banyaknya perajin yang membuka usaha di dusun Manding, toko-toko mereka mulai menjamur di sekitar dusun Manding pada tahun 1980-an.
Selama perjalanan panjangnya, industri kerajinan kulit Manding menghadapi banyak tantangan, termasuk gempa bumi hebat yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia yang menjadikan dusun Manding sebagai desa binaan, serta peningkatan lahan yang disewakan di sekitar dusun Manding, industri ini bangkit kembali dengan cepat.
Tas Kulit Cenderung Awet
Karena keawetannya ini, penggemarnya tergolong cukup banyak. Bahkan, terus bertambah. Sebab, bukan hanya kaum muda yang menyukai tas kulit, tetapi ibu-ibu juga pastinya gemar menggunakan tas kulit. Pasalnya, tas ini akan menghadirkan kesan penuh kewibawaan saat dipakai.
Bukan hanya bentuk, tetapi motif juga bisa dicustom sesuai permintaan Anda. Bagi para perempuan misalnya, menginginkan motif vintage, sangat bisa untuk mengajukannya. Yang terpenting, jangan salah memilih pengrajin tas kulit.
Anda harus yakin sepenuhnya bahwa pengrajin yang dipilih itu murah, namun tidak murahan. Artinya, kualitasnya tetap diperhatikan, sehingga bisa dipakai dengan luwes.
Pengertian Kerajinan Kulit
Hal pertama yang akan kita bahas bersama adalah pengertian dari kerajinan kulit. Sama seperti namanya, kerajinan kulit adalah salah satu jenis kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar kulit.
Beberapa kulit hewan yang kerap digunakan untuk pembuatan kerajinan kulit adalah seperti kulit ular, sapi, biawak, buaya, kambing, kerbau dan lain sebagainya.
Lalu hasil jadi dari kerajinan ini juga terbilang begitu beragam. Contohnya adalah tas, lukisan, sabuk, dompet, jaket, hiasan dinding dan lain sebagainya. Karena memiliki bahan baku yang terkadang begitu sulit didapatkan dan berkualitas tinggi.
Tentunya harga yang ditawarkan juga relatif tinggi dibandingkan dengan kerajinan dengan bahan baku lainnya. Di Indonesia sendiri juga sudah banyak pengrajin yang memanfaatkan kulit asli dari hewan guna produk kerajinan yang dibuatnya.
Contoh Kerajinan Kulit
Kulit hewan memang bisa dijadikan sebagai bahan baku kerajinan kulit. Mungkin Anda hanya tahu tas dan juga tas saja. Namun ada beberapa kerajinan lain selain tas dan jaket. Apa saja kerajinan kulit tersebut? Berikut adalah contohnya.
1. Bedug Kulit Sapi
Kulit sapi tak hanya bisa dijadikan bahan baku pembuatan aksesoris saja. Namun sampai saat ini kulit sapi menjadi salah satu bahan baku favorit dalam pembuatan bedug yang ada di masjid-masjid.
Memiliki sifat yang kuat dan tekstur lembut adalah alasan kenapa kulit sapi kerap dijadikan bahan baku pembuatan bedug. Selain itu warna kulit sapi yang berwarna putih sangat cocok untuk digunakan dalam pembuatan alat religi.
Banyak banget kulit hewan yang dijadikan bahan baku jaket. Setiap kulit hewan memiliki karakteristiknya tersendiri. Setiap karakteristik kulit tersebut sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.
Contohnya adalah kulit buaya atau aligator memang kerap jadi bahan baku pembuatan jaket kulit. Meski memiliki harga yang terbilang tinggi. Namun peminat dari jaket kulit buaya sampai saat ini masih terus banyak.
3. Tas dan Dompet
Berikutnya adalah tas dan juga dompet dari kulit hewan. Beberapa kulit hewan memang bisa diolah menjadi kerajinan tas maupun dompet. Selain bersifat halus, kebanyakan kulit hewan juga memiliki daya tahan yang kuat.
4. Sepatu
Sepatu dari kulit juga sampai saat ini masih terus diproduksi. Sifatnya yang kuat dari kulit hewan adalah salah satu alasannya. Salah satu kulit hewan yang kerap digunakan untuk membuat sepatu adalah kulit sapi.
Tags: kulit