Pola Sulam Pita - Keajaiban Seni Sulaman dalam Kerajinan Tangan dan DIY
Teknik-Teknik Sulaman dari Seluruh Dunia
Setiap budaya menggabungkan berbagai jahitan dan warna untuk menciptakan sulaman istimewa mereka sendiri.
Sulaman Pita
Sulaman pita sutra berasal dari Prancis pada abad ke-18. Sulaman tersebut menghasilkan desain tiga dimensi yang menarik dan relatif cepat selesai. Banyak dari jahitan tersebut sama dengan sulaman benang, tapi ada beberapa yang unik juga.
Hardanger: Teknik whitework Norwegia
Hardanger adalah teknik whitework yang cukup populer dan mencakup berbagai jenis sulaman, mulai dari tusuk satin hingga jahitan potong dan tarik (di mana benang yang berasal dari kain sulaman dipotong dan ditarik keluar, kemudian disatukan untuk membuat pola) hingga tenunan.
Temukan kursus menjahit ntuk pemula di dekat saya di sini.
Sulaman huck Swedia
Tenunan huck atau huck Swedia adalah sebuah teknik menenun – jarumnya dilewatkan ke depan di atas dan di bawah lungsin dan pakan kain sulaman untuk membuat pola. Tenunan ini memiliki nuansa pedesaan yang indah, cocok untuk tirai setengah, handuk dapur, atau sulaman manset.
Redwork Hungaria
Pola bunga redwork Hungaria yang berani, tebal, dan nyaris geometris tampak menawan pada linen – untuk taplak meja, seprai, atau bahkan rok pendek yang melebar.
Lukisan jarum: sulaman tusuk satin Tionghoa
Siapa yang tidak mengakui sulaman indah gaun, sandal, dan baldachin istana Tionghoa? Desain yang cemerlang dengan shading halus ini hampir sepenuhnya dikerjakan dengan tusuk satin, meskipun beberapa gaya menggunakan sulam rantai serta beberapa lainnya. Ada beberapa sekolah menyulam besar yang memilih desain dan warna mereka menurut kriteria berbeda.

Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil
Kerajinan sejatinya adalah bagian dari seni, tepatnya seni terapan. Artinya, kerajinan adalah proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan.
Fungsi Kerajinan Tekstil
Oleh karena itu, Produk kerajinan tentunya memiliki fungsi dan tujuan. Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan tekstil juga dibuat untuk berbagai fungsi lainnya. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 38) fungsi dari produk kerajinan tekstil adalah sebagai berikut.
- Fungsi penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias. Contohnya hiasan dinding.
- Fungsi benda pakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan asesoris.
- Fungsi kelengkapan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ulos. Kain tenun tersebut yang dikenakan saat upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat lainnya.
- Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun, dan batik yang dibuat dengan motif simbolik.
Selain itu, kerajinan tekstil yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis. Kerajinan juga dapat menambah nilai jual suatu produk. Kemudian, kerajinan tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut.
Prinsip Kerajinan Tekstil
Lantas bagaimana caranya agar kerajinan yang kita buat memiliki berbagai fungsi dan tujuan dari kerajinan tekstil. Apa saja yang menjadi tumpuan atau patokan agar kerajinan tekstil yang kita buat memiliki kualitas yang baik? Prinsip kerajinan tekstil adalah jawabannya.

Proses Produksi Kerajinan Tekstil
Setiap jenis kerajinan tekstil memiliki bahan, alat, dan cara membuat atau produksi yang berbeda. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa proses produksi kerajinan tekstil mulai dari kerajinan tekstil tapestri, batik, sulam, dan jahit aplikasi.
Kerajinan Tekstil Tapestri
Tapestri atau tenun banyak di temukan di Indonesia sebagai salah satu kearifan budaya kerajinan tekstil. Banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hias yang beraneka ragam di nusantara.
Kerajinan tenun dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dalam pembuatan hiasan tenun serat ini pun mengikuti kebiasaan dalam pembuatan tenun pada umumnya.
Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri
Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.
- Benang tipis untuk lungsi
- Benang tebal untuk pakan
Alat Pembuat Hiasan Tapestri
Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
- Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
- Batang kayu
Proses Pembuatan Tapestri
Membuat tapestri sebetulnya membutuhkan suatu keahlian dan keterampilan khusus yang harus dilatih dan ditekuni. Namun, secara umum, proses pembuatan tapestri dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.
- Membuat lungsi pada pemidangan tenun.
- Memasukkan benang pakan pada lungsi.
- Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
- Mengoperasikan alat tenun dengan cara menyesuaikan dan mengganti warna benang, lalu menarik bagian alat yang akan merapatkan benang.

Tags: sulam pola