Pusat Kerajinan Rajapolah - Surga Kreativitas dalam Kesenian Sulaman dan DIY
Keywords
Utama, Dani Danuar Tri. 2013. “Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Semarangâ€. Skripsi Program S1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP : diterbitkan di http://eprints.undip.ac.id/.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Republik Indonesia. 2014. Undang-undang no 3 Tahun 2014 tentang perindustrian
Republik Indonesia. 2001. Keppres No.127 tahun 2001 tentang bidang/jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang/jenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah atau besar dengan syarat kemitraan
Republik Indonesia. 2012.Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya no 2 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Wilayah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011-2031 Pasal 7
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pembangunan berkelanjutan
Republik Indonesia. 2008. Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta.
Website Kabupaten Tasikmalaya. http://id3.kab.tasikmalaya.go.id/. Pemerintah Kabupaten Banjar. Diunduh tanggal 20 maret 2017
Kecamatan Dalam Angka Rajapolah Tahun 2012/Budan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya
Kecamatan Dalam Angka Rajapolah 2014 Tahun 2012/Budan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya
Kecamatan Dalam Angka Rajapolah 2015 Tahun 2012/Budan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya
Kecamatan Dalam Angka Rajapolah 2016 Tahun 2012/Budan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya
Arsip dokumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2017
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Tahun 2014-2019
Anyaman Rajapolah
Rajapolah adalah nama dari sebuah kecamatan yang ada di Tasikmalaya. Di sana banyak sekali toko-toko kerajinan tangan di sepanjang jalan. Tidak heran jika tempat ini dijadikan sebagai pusat industry rumahan khususnya untuk kerajinan anyaman dan kompor.
Produk yang ditawarkan pun berbagai macam mulai dari tas, dompet, miniatur becak, miniatur mobil, gelang, wadah pensil, topi, dll. Hal yang menarik adalah kerajinan-kerajinan tersebut dijual dengan harga murah namun dapat bertahan lama.
Bahan baku yang digunakan pu cukup unik seperti mendong yaitu rerumputan yang ada di sekitar rawa-rawa. Warga memanfaatkan tanaman liar ini menjadi sesuatu yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu bahan baku anyaman lainnya yaitu bambu, pandan, dan enceng gondok. Saat ini setidaknya ada 50 kios yang menjual anyaman-anyaman tersebut.
Ezel House
Ezel House beralamat di Jl. Bebedahan, Rajapolah, Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Juga termasuk rumah wisata, akomodasi ini tidak jauh dari Kampung Tali Kolot Abah Engkur, Pusat Kerajinan Rajapolah, Kampung Kreatif Sukaruas, dan Sentral Peyeum.
Mengusung konsep hunian yang asri dan nyaman, Ezel House dikelilingi taman mini. Selain itu, akomodasi ini memiliki halaman depan yang luas dengan tumbuhan berbunga. Hal ini yang membuat hawa di tempat inap menjadi sejuk, meskipun cuaca sedang panas.
Fasilitas umum yang ditawarkan Ezel House tergolong lengkap, mulai dari spot parkir yang luas, tempat bersantai outdoor, ruang bersantai, ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan ruang makan. Sementara itu, kamar-kamarnya sudah dilengkapi dengan perabotan lengkap, termasuk tempat tidur, lemari pakaian, rak menggantung baju, dan set meja rias.
References
Bambang, Atmoko Dwi. 2012. Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel.
Jakarta: Media Kita
Charity, Pradiptarini. 2019. Social Media Marketing: Measuring Its Effectiveness and Identifying the Target Market. UW-L Journal od Undergraduate Research XIV, hlm 1-11
Claudia Muslimawati, Sunarto, Dewi Kusuma Wardani. 2017. Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial dan Kesadaran Merek terhadap Minal Beli Air Minum dalam Kemasan dengan Merek AQUA pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNS. Jurnal UNS Vol. 3 No. 2 (2017) ISSN: 2579-728X.
Fahildatus Trianan, M. Naely Azhad, Nursaidah. 2020. Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Instagram Terhadap Minat Beli Pada Kedai Sini Kopi Jember. Jurnal FEB UnmuhJember. http://repository.unmuhjember.ac.id/4493/1/ARTIKEL.pdf
Ferdinand, Augusty. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan.
Penerbit Universitas Diponegoro
Hasanah, N., Nugroho, L. E., & Nugroho, E. 2016. Analisis Efektivitas Iklan Jejaring Sosial sebagai Media Promosi Menggunakan EPIC Model. Scientific Journal of Informatics.
Hariningsih. 2018. Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Kasmir. 2017. Simki-Economic Vol. 01 No. 08 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB. Simki-Economic.
Kotler. 2018. Manajemen Pemasaran Jilid 2. In Penerbit Erlangga.
Lupiyoadi, R. 2016. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi Edisi 3.
Payung Geulis
Payung geulis adalah souvenir khas dari daerah Tasikmalaya. Payung ini digunakan digunakan dalam berbagai acara seni tradisional di Jawa Barat. Payung ini juga seringkali digunakan sebagai dekorasi ruangan. Bahkan pada tahun 1926 para noni Belanda banyak yang menggunakan payung ini.
Geulis dalam bahasa Sunda berarti “cantik” sehingga payung geulis memiliki arti payung cantik. Payung geulis terbuat dari bahan kertas dan kain yang bermotif. Motifnya terbagi menjadi dua macam yaitu motif geometris dan non geometris.
Pada motif geometris gambar yang menonjol adalah gambar garis lurus, lengkung, dan patah-patah. Sedangkan motif non geometris menonjolkan gambar seperti manusia, tumbuhan, ataupun manusia. Rangka dari payung ini terbuat dari bambu.
Untuk menambah kesan menarik bagian dalam payung diberi benang warna-warni. Namun payung ini mengalami penurunan peminat pada tahun 1955 hingga 1968. Pada saat itu Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka.
Dengan begitu produk-produk luar negeri dapat masuk ke Indonesia termasuk produk payung import. Hal ini menggeser posisi payung geulis dan membuat pengrajin payung geulis mengalami kebangkrutan.
Mengetahui hal pemerintah kota Tasikmalaya tidak tinggal diam. Para pengrajin diberi bantuan berupa peralatan dan bahan untuk meningkatkan kualitas produk payung geulis mereka.
Payung geulis pun berangsur-angsur mulai kembali diminati pada tahun 1980 an. Hingga saat ini belum ada inovasi maupun modifikasi terhadap payung geulis sehingga bentuk payung ini masih sangat asli.
Tags: kerajinan pola pusat