... Tujuan Kewirausahaan Kerajinan Menyemai Budaya Lokal: Inovasi dalam Seni Sulam dan DIY

Mengapa Kewirausahaan Kerajinan Memelihara Warisan Budaya Lokal

Karakteristik Wirausaha

Menurut Suharyono (dalam Sari & Hasanah, 2022, hlm. 14) seorang wirausaha sekurang-kurangnya memiliki 12 (dua belas) karakteristik, yakni sebagai berikut.

  1. Motif/Motivasi untuk Berprestasi
    Motivasi adalah dorongan seseorang dalam melakukan sesuatu. Adanya minat berwirausaha karena adanya motif tertentu yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi merupakan nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
  2. Selalu Perspektif
    Perspektif merupakan sikap memandang dan meraih masa depan dengan berusaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Masa depan merupakan sesuatu yang tidak semua orang tau kepastiannya. Sehingga dalam menghadapi masa depan seorang wirausaha harus mampu memperhitungkan segala sesuatu yang akan dihadapinya, tentunya dengan pemikiran yang matang dan cerdas.
  3. Memiliki Kreativitas Tinggi
    Kreatif mengandung arti kemampuan untuk berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu disebut baru bukan berarti baru secara keseluruhan, namun bisa pula bersumber dari sesuatu yang lama kemudian ditampilkan berbeda. Ziemer (dalam Sari & Hasanah, 2022, hlm. 15) mengemukakan tentang tujuh tahapan berpikir kreatif, yaitu : persiapan, penyelidikan, transformasi, penetasan, penerangan, pengujian, dan implementasi. memiliki perilaku inovatif tinggi.
  4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
    Pengertian perilaku inovatif menurut Wess & Farr (dalam Sari & Hasanah, 2022, hlm. 15) adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan, memiliki etos kerja dan tanggung jawab, memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal “baru” yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi.
  5. Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan
    Komitmen dalam pekerjaan mengandung arti bersungguh-sungguh dalam memberikan perhatian sepenuhnya. Seorang wirausahawan yang komitmen dalam pekerjaannya berarti selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan, menghadapi risiko serta harus mampu bangkit dari kegagalan dan menjadikan masalah sebagai peluang berani menghadapi risiko.
  6. Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
    Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja (Sukardewi, dalam Sari & Hasanah, 2022, hlm. 16). Biasanya orang-orang yang memiliki etos kerja mempunyai ciri-ciri seperti : tidak mau menyia-nyiakan waktu, ikhlas bekerja, jujur, komitmen dalam bekerja, dan kuat dalam pendirian. memiliki jiwa kepemimpinan,
  7. Mandiri atau Tidak Tergantung Orang Lain
    Sikap mandiri merupakan sikap yang penting dimiliki setiap orang. Dengan kemandirian seseorang akan mampu menghadapi tantangan hidup. Setiap orang memiliki tantangan hidup yang berbeda-beda, begitu pula dengan wirausaha. memiliki kemampuan personal.
  8. Berani Mengambil Risiko
    Maksud dari risiko di sini adalah sesuatu yang sudah ditaksirkan dan diperhitungkan akan terjadi di kemudian hari, namun masih bersifat perkiraan. Seorang wirausaha harus berani menghadapi risiko apapun yang akan terjadi dengan catatan mereka juga berusaha untuk memperkecil kemungkinan risiko yang terjadi agar terjadi keberhasilan dalam usaha dengan cara yang kreatif dan inovatif.
  9. Selalu Mencari Peluang
    Seorang wirausaha harus tanggap, harus mampu membaca situasi dan memanfaatkan peluang. Dengan begitu setiap ada kesempatan seorang wirausaha selalu bisa masuk menjadi bagian dalam kesempatan tersebut, karena kesuksesan bagi mereka adalah memanfaatkan peluang sebaik-baiknya.
  10. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
    Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan biasanya selalu ingin tampil beda, terdepan dan selalu menonjolkan dirinya. Wirausaha sangat penting memiliki perilaku seperti ini, karena mereka mampu menganggap bahwa perbedaan adalah suatu peluang untuk menambah nilai guna barang atau jasa yang dihasilkan sehingga mereka mampu memimpin pasar baik dari segi produksi maupun dari segi produksi.
  11. Memiliki Kemampuan Manajerial
    Kemampuan manajerial merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan usaha dan melaksanakan seluruh fungsi manajemen, yaitu membuat rencana usaha, mengorganisasikan usaha, mengelola usaha (termasuk mengelola sumber daya manusia), melakukan publikasi/promosi hasil usaha dan mengontrol pelaksanaan usaha.
  12. Memiliki Keterampilan Personal
    Menurut Murphy & Peek (dalam Sari & Hasanah, 2022, hlm. 18), sekurang-kurangnya ada delapan syarat yang harus dipenuhi agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya, yaitu : a) Mampu bekerja keras (capacityforhardwork), b) Mampu bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people), c) Berpenampilan yang baik (goodappearance), d) Mempunyai keyakinan (self confident), e) Pandai membuat keputusan (makingsounddecision), f) Bersedia menambah ilmu pengetahuan (collegeeducation), g) Mempunyai ambisi/kemauan untuk maju (ambitiondrive), h) Pandai berkomunikasi (ability to communicate).

Kewirausahaan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Jenisnya

Pengertian kewirausahaan, tujuan, dan jenisnya. Foto: Canva

TEMPO.CO , Jakarta - Kewirausahaan adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis. Biasanya, istilah kewirausahaan ini merujuk pada kegiatan seseorang yang membangun usahanya secara mandiri.

Seorang wirausaha juga akan menanggung risiko-risiko dari usaha yang dirintis dan mendapatkan keuntungan dari usahanya.

Berikut ini penjelasan mengenai apa itu kewirausahaan, fungsi, tujuan, hingga jenis-jenisnya yang dirangkum dari berbagai sumber.

E. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko.

Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.

Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen.

Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-level marketing).

Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung.

Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga.

Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan.

Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.

Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen.

Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan.

Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.

Contoh penataan kerajinan pada penjualan di bazar:

B. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/ objek budaya.

  • Budaya nonbenda di antaranya: pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat.
  • Artefak/objek budaya diantaranya: pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat.

Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan.

Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing.

Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan.

Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M:

  • Man (manusia),
  • Money (uang),
  • Material (bahan),
  • Machine (peralatan),
  • Method (cara kerja),
  • Market (pasar).

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya lokal yang ada di daerah setempat.

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran.

Fungsi Kewirausahaan

Fungsi utama kewirausahaan adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu, kewirausahaan juga berperan dalam menggerakkan inovasi.

Para pelaku kewirausahaan seringkali berpikir out of the box dan menciptakan solusi yang belum pernah ada sebelumnya.

Inovasi seperti ini tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis, tetapi juga mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.

Kewirausahaan, menurut pandangan Richard Cantillo, melibatkan tiga peran utama:

1. Pengatur Risiko

Kewirausahaan melibatkan pengambilan risiko dengan menginvestasikan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Individu yang berani mengambil risiko ini disebut sebagai Risk Bearer karena mereka harus menghadapi ketidakpastian dan fluktuasi pasar.

2. Pengatur Produksi

Kewirausahaan juga melibatkan kemampuan untuk mengorganisasi dan mengelola faktor produksi (seperti tenaga kerja, modal, dan sumber daya lainnya) untuk menciptakan barang dan jasa yang diinginkan oleh pasar.

3. Penemu Peluang

Sebagai seorang wirausaha, seseorang harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar yang mungkin belum terpenuhi dan menciptakan produk atau layanan baru untuk memanfaatkannya.


Tags: kerajinan usaha yaitu budaya tujuan inspirasi

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia