... Panduan Lengkap: Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang untuk Hobi Jahit dan DIY

"Kerajinan Kulit Sukaregang - Pesona dan Keahlian dalam Seni Kulit yang Mengagumkan"

Seharian di Garut, Ini Tempat Wisata yang Bisa dikunjungi

Situ dan Candi Cangkuang terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di sana kamu dapat melihat situ, dengan menyebrang ke danau menggunakan rakit.

Untuk naik rakit kamu dikenakan biaya Rp5.000 per orang. Kalau kamu membawa rombongan, kamu bisa menyewa satu rakit dengan tarif Rp100.000 dengan kapasitas 20 orang. Biaya masuk dewasa Rp 5.000 per orang, dan Rp 3.000 per orang untuk anak-anak.

Di tengah pulau terdapat candi, makam, dan rumah adat Kampung Pulo. Di sana kamu bisa mengetahui sejarah asal muasal candi hingga berfoto di spot instagramable.

Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang

Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang semacam sebuah kewajiban yang harus dibeli oleh para wisatawan saat berkunjung ke Garut. Sekaligus menjadi tanda bahwa mereka sudah pernah berkunjung ke kota tersebut.

Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang menjadi salah-satu lokasi yang cukup bersejarah, jika dikaitkan dengan pusat perbelanjaan yang melegenda di Garut, yaitu Pengkolan.

Di kawasan Sukaregang, para pengunjung dapat membeli beraneka ragam kerajinan kulit yang keren, dan kekinian. Dari mulai:

  • Tas,
  • Sepatu,
  • Jaket,
  • Topi,
  • Hingga cashing HP.

Alamat Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang berada di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Daerah Sentra Kerajinan Kulit di Indonesia

Daerah penghasil kerajinan kulit di Indonesia berikut ini memanfaatkan leather yang merupakan hasil penyamakan sebagaimana yang diterangkan tadi. Biasanya tiap daerah penghasil kerajinan kulit ini memproses kulit yang berbeda atau menggunakan kulit yang berbeda yaitu mulai dari kulit sapi, kambing, domba dan lainnya. Berikut beberapa daerah yang terkenal,

1. Yogyakarta

Biasanya Yogyakarta terkenal dengan berbagai produk batiknya. Namun bukan hanya itu, Yogyakarta juga terkenal akan produk-produk berbahan dasar kulit. Salah satu tempat untuk melihat berbagai produk kulit di Yogyakarta adalah Desa Manding. Desa yang terletak di Kabupaten Bantul ini sudah memproduksi berbagai produknya sejak tahun 1940an.

Di sini bisa ditemukan beragam kerajinan kulit seperti dompet, tas, sepatu hingga jaket. Kerajinan kulit Mading sempat menjadi lebih populer pada 1970an hingga 1980an. Kini terdapat sekitar 42 rumah produksi dan 48 showroom penjualan kerajinan kulit di Mading. Salah satu produsen yang dikenal di Jogja adalah Aleta Leather yang juga memproduksi paket seminar kit.

2. Garut

Industri kulit yang terdapat di Garut berada di Sukaregang. Usaha ini sudah dimulai sekitar tahun 70-an. Berkat Desa ini, Garut bisa dibilang adalah daerah penghasil produk kulit yang paling terkenal di Indonesia. Banyak produk jaket, sepatu, hingga tas kulit yang dihasilkan dari Garut.

Dengan kualitas yang bagus dan harga yang bersaing, produk kulit dari Sukaregang menjadi favorit masyarakat. Mayoritas pengrajin kulit di daerah ini menggunakan kulit asli, seperti kulit domba, sapi, dan kerbau, yang pemakaiannya disesuaikan untuk produk yang akan dibuat.

3. Magetan

Industri kulit di Magetan mungkin merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Munculnya kerajinan kulit di daerah ini konon berlangsung sejak 1830, tepatnya saat Perang Diponegoro berakhir. Industri kulit Magetan mencapai kejayaannya pada tahun 1950-1960an.

Proses Pembuatan Leather

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini akan dilakukan yang namanya curing. Dalam bahasa Indonesia tahapan ini disebut penggaraman. Kulit yang diberi garam akan mampu membersihkan berbagai bakteri yang menyebabkan pembusukan. Sehingga akan lebih awet melalui tahapan selanjutnya.

Proses penggaraman ada beberapa jenis. Pada jenis welt-salting, kulit ditaburi garam dan dipres dengan alat selama 30 hari. Lain halnya dengan brine-curing (larutan air-garam), kulit diaduk dalam kolam air asin selama 16 jam. Proses curing juga bisa dilakukan dalam kondisi suhu sangat rendah. Penyamakan kulit dilanjutkan ke tahap beamhouse.

2. Tahan pre-tanning

3. Tahap tanning

Ada beberapa metode tanning yang biasa digunakan untuk menyamak kulit. Penggolongan ini berdasarkan bahan penyamak yang digunakan. Beberapa jenis tanning dalam industri kulit penyamakan dengan mineral/logam (Mineral tanning, chrome tanning), penyamakan nabati (Vegetable Tanning), penyamakan sintetis (Synthetic Tanning), penyamakan minyak (Oil Tanning), penyamakan kombinasi (Combination Tanning).

4. Tahap finishing

Proses finishing menggunakan kombinasi perlakuan pelapisan (coating). Misalnya saja aplikasi teknik padding, spraying, atau roller coating. Beberapa proses mekanik seperti buffing, staking dan embossing juga dilakukan untuk mendapatkan kulit dengan spesifikasi tertentu.

Tujuan dari tahap finishing adalah meminimalkan cacat tanpa menghilangkan keindahan asli kulit, memunculkan efek mengkilap (gloss) pada tingkatan tertentu, memastikan bahwa kulit lebut, bisa di mal dan dapat dilipat, memberikan pelindung tambahan pada permukaan kulit, membuat permukaan kulit mudah dibersihkan dan memberikan efek tambahan seperti tampak antik dan klasik.


Tags: kerajinan kulit

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia