... 7 Tips Sulaman Melekatkan Benang: Panduan Praktis untuk Seni Jahit DIY

Seni Mempererat Benang - Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Sulaman

Tusuk Feston

Tusuk hias ini memungkinkan banyak variasi yang sangat dikenal antara lain:

  1. Tusuk Feston biasa atau tusuk selimut (blanket stitch)
  2. Tusuk Feston bersilang
  3. Tusuk Feston tertutup atau bentuknya segitiga
  4. Tusuk Feston berkelompok yang diikat
  5. Tusuk Feston kaki dua dan tusuk feston berganda
  6. Tusuk Feston berkelompok dengan antara
  7. Tusuk Feston naik turun
  8. Tusuk Feston dengan Sisipan. Dengan berbagai macam cara kita dapat menyisipi tusuk feston seperti dengan cara mengepang. Untuk ini kita dapat mempergunakan benang yang bermacam-macam tebalnya.
  9. Tusuk Feston dengan Buhulan. Dengan cara membuat sengkelit yang melingkari ibu jari, dengan mudah kita dapat membuat buhulan pada ujung kaki tusuk feston.
  10. Tusuk Feston yang dililit. Kalau kita melilit tusuk feston itu dari kiri ke arah kanan, akan memberi kesan lain daripada kalau kita melilit dari kanan ke kiri.
  11. Tusuk Feston sebagai Pengisi. Tusuk hias ini sebagian besar merupakan pengisi bidang yang letaknya bebas, dikerjakan setiap baris dengan cara dibolak-balik. Pada baris pertama setiap tusuk feston menyangkut sedikit kain dasar, pada baris-baris berikutnya hanya pada permulaan dan pada ujungnya atau akhir saja.

Apa Itu Sulaman

Sulaman adalah salah satu hiasan yang melekat pada permukaan kain atau bahan dengan jarum dan benang jahit sehingga hal ini dapat memperindah kain yang akan di gunakan.

Banyak sekali macam macam jenis sulaman dengan dan cara membuatanya dengan keterampilan yang berbeda sehingga dapat dikembangkan tergantung pada lokasi dan negara.

Selain itu sulaman dapat menggunakan benang wol, linen, dan sutra, bordir katun atau viscose yang digunakan dalam sulaman modern dengan dasar jenis sulaman benang kain flanel, feston.

Karakteristik Sulaman

  1. Sulaman datar yang disulam dengan permukaan yang rata
  2. Sulaman Terawang sebagai hasil dari bordir dengan lubang-lubang pada kain.
  3. Sulaman yang dibuat dari hasil yang tergantung pada motifnya dengan membentuk tekstur pada permukaan kain.

Baca Juga: Birama 4/4

Alat dan Perlengkapan bordir

Alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam membordir adalah mesin jahit, pemidangan, jarum jahit, gunting bordir, plat bordir (jika diperlukan).

Mesin Jahit

Hampir semua jenis dan merek mesin jahit dapat dipergunakan untuk membordir, kecuali mesin/alat jahit tangan. Mesin jahit yang digunakan bisa mesin jahit dinamo atau pun mesin jahit manual (engkol kaki) tergantung tingkat ketrampilan operator jahit.

Pemidangan

Pemidangan yaitu bingkai atau ram atau tatakan, adalah alat bantu bordir berbentuk bulat atau persegi dengan lubang pada bagian tengah. Terdiri dua bagian dengan bentuk yang sama dengan ukuran berbeda, yang satu lebih besar dari yang lain sehingga satu sama lain dapat saling berhimpitan.

Berfungsi untuk menjaga agar kain tetap rata dan kencang, tidak kerut saat dibordir, juga berfungsi menggerakkan kain dengan cara memegang tepian pemidangan. Pemidangan dapat terbuat dari kayu, alumunium, maupun plastik dengan berbagai ukuran.

Cara Penggunaan Pemidangan :

  • Kendorkan pengunci pada pemidangan sampai ke dua bagian pemidangan terlepas
  • Bentangkan kain yang akan dibordir di atas pemidangan bagian dalam dengan posisi motif yang akan dibordir terletak ditengah-tengah pemidangan, bagian baik kain menghadap ke bawah, (untuk proses di mesin bordir besar (komputerize) biasanya menghadap ke atas) .
  • Pasang pemidangan bagian luar di atas kain yang sudah dibentangkan, kemudian jepit kain tersebut secara baik sampai rata dan kencang.
  • Kencangkan baut pengunci
  • Kain siap untuk dibordir.

Gunting

Gunting yang dipergunakan dalam kegiatan ini ada dua macam, yaitu gunting biasa yang biasa dipergunakan untuk menggunting kain, dan gunting bordir yang dipergunakan untuk menggunting benang, menggunting/melubangi motif-motif kecil, dan untuk membersihkan tiras-tiras benang. Gunting bordir ini mempunyai ukuran kecil, pada bagian ujungnya runcing dan melengkung ke atas.

Macam-macam Tusuk Hias

Menghias busana dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik hiasan. Teknik hiasan yang dimaksud adalah teknik menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam menyulam.

Sebelum memahami macam-macam teknik menghias kain, sebaiknya terlebih dahulu mempelajari macam-macam tusuk hias.

Dalam bahasa sehari-hari, tusuk dalam konteks bordir/sulaman atau jahit tangan didefinisikan sebagai gerakan jarum sulam dari belakang kain ke sisi depan dan kembali ke sisi belakang. Langkah benang di sisi depan yang dihasilkan juga disebut tusuk. Dalam konteks sulaman, tusuk sulaman berarti satu atau lebih tusuk yang selalu dieksekusi dengan cara yang sama, membentuk gambar.

Tusuk sulaman adalah unit terkecil dalam sulaman. Pola bordir dibentuk dengan melakukan banyak tusuk sulaman, baik yang sama maupun yang berbeda, baik mengikuti tabel penghitungan di atas kertas, mengikuti desain yang dilukis pada kain atau bahkan bekerja secara bebas.

Sulaman menggunakan berbagai kombinasi tusuk sulam. Setiap tusuk (stitch) sulaman memiliki nama khusus untuk membantu mengidentifikasinya. Nama-nama ini bervariasi dari satu negara ke negara dan wilayah ke wilayah. Beberapa tusuk dasar dari sulaman adalah running stitch (tusuk jelujur), cross stitch (tusuk silang), stem stitch (tusuk batang), back stitch (tusuk balik), tusuk satin, chain stitch (tusuk rantai) dan blanket stitch (tusuk selimut).

Tiap-tiap tusuk hias mempunyai keindahan masing-masing. Penyusunan bermacam tusuk hias yang harmonis akan melahirkan suatu dekotarif yang menarik.

Berikut beberapa tusuk hias yang sering digunakan dalam menghias kain, adalah:

  1. Tusuk jelujur
  2. Tusuk hias rantai
  3. Tusuk pipih
  4. Tusuk feston
  5. Tusuk flanel
  6. Tusuk tangkai
  7. Tusuk tikam jejak
  8. Tusuk ranting
  9. Tusuk biku-biku berkepala
  10. Tusuk silang
  11. Melekatkan benang

Tags: benang sulam

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia