"Sulawesi Tengah - Pusat Produksi Kerajinan dari Bahan Alam"
Hutan Penghasil Rotan di Indonesia
Kementerian Perindustrian dalam laman situs resminya, mengatakan bahwa sekitar 85% bahan baku rotan di seluruh dunia merupakan hasil dari hutan Indonesia. Sisanya berasal dari negara Asia lainnya seperti Filipina dan Vietnam.
Di Indonesia sendiri tanaman ini tumbuh di banyak hutan berbagai daerah. Nah, berikut ini beberapa daerah penghasil rotan di Indonesia!
1. Aceh
Aceh merupakan salah satu daerah di pulau Sumatera yang menghasilkan tanaman rotan terbesar di Indonesia. Jenis rotan yang mereka hasilkan sendiri salah satunya merupakan jenis ‘Slimit’. Hutan rotan banyak tersebar di berbagai kawasan di Aceh dari bagian utara, selatan, timur hingga bagian barat.
Daerah-daerah tersebut yaitu Aceh Utara, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Barat, Singkil, Nagan Raya, Subulussalam, Aceh Barat Daya, Pidie, hingga Aceh Tamiang. Dilansir dari acehbisnis, setiap tahunnya Aceh tercatat memproduksi sekitar 250.000 ton rotan mentah. Hasil panen tanaman ini kemudian akan mereka kirimkan ke Medan dan Cirebon sebagai bahan baku kerajinan.
Berkat produksinya ini, Aceh sudah berkontribusi sebesar 35% sebagai penyedia kebutuhan rotan di dunia. Kualitas bahan baku rotan dari Aceh pun tidak perlu kamu ragukan lagi dengan kontribusinya dalam pasar dunia.
2. Sumatera Utara
Sumber: Medan Bisnis Daily
Sumatera Utara merupakan salah satu daerah penghasil tanaman rotan di pulau Sumatera. Jenis yang tumbuh di Sumatera Utara sendiri ada lebih dari satu. Jenis yang ada di Sumatera Utara, yaitu jenis Cacing, Manau, Getah, Semambu, Sega, dan Batu.
Beberapa daerah di Sumatera Utara yang menghasilkan tanaman ini, yaitu Langkat, Toba Samosir, Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal.
3. Katingan, Kalimantan Tengah
Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras
Selain memiliki banyak pilihan bahan, teknik yang digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras juga sangat bervariasi. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras di antaranya adalah teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya.
Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.
Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung pada produk apa yang akan dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah pembuatan kerajinan bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari kerajinan bahan keras alam.
1. Kerajinan Bahan Keras Alam
Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya, di antaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu hitam, kayu nangka, kayu kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kaleng, kaca, logam, dan sebagainya. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa lukis ataupun dipotong dan dirakit, dicor dan teknik lainnya.
Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Kamu perlu untuk mengetahuinya. Namun berbagai logam ini harus diolah terlebih dahulu, dan sebagian logam akan dicampurkan satu dengan lainnya untuk membuat logam buatan jenis baru yang memiliki berbagai keunggulan tertentu.
Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan bahan keras adalah produk yang dibuat dari bahan keras buatan seperti kaca, plastik, logam, keramik, kaleng, botol, tutup botol, dan sebagainya. Jenis bahan tersebut dapat berupa bahan baru atau bekas kemasan yang sudah tidak dipakai, rusak, atau pecah.
Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan produk yang artistik dan fungsional. Dikutip dari buku Prakarya aspek Kerajinan kelas IX yang ditulis oleh Martono berikut beberapa teknik yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras buatan.
- Teknik potong-sambung menggunakan gergaji, pisau, pahat, konstruksi dan sambungan paku, las, lem, press, ikat, dan tempel.
- Teknik tempel atau mosaik dengan menempelkan benda-benda kecil yang berwarna.
- Teknik bubut untuk membuat produk yang sifatnya bulat atau silindris.
- Teknik lukis yakni melukis bahan tersebut agar terlihat lebih cantik dengan pilihan warna dan objek gambar yang diinginkan.
Saat mengolah kerajinan bahan keras buatan di rumah, terdapat beberapa prosedur yang perlu diperhatikan. Martono merunutkan prosedur tersebut dengan sederhana sebagai berikut.
- Menentukan ide dasar yang akan dikembangkan menjadi produk.
- Memilih serta menentukan bahan, alat, dan teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras buatan.
- Pembuatan desain produk kerajinan bahan keras buatan.
- Visualisasi atau perwujudan produk kerajinan menggunakan bahan keras buatan dan teknik yang tepat untuk berkarya.
Tags: kerajinan bahan keras hasil lawe