Pilihan Pemasok Benang Rajut yang Memikat untuk Karya Rajut dan DIY
Mengenal Jarum Rajut – Knitting and Crocheting
Jarum rajut secara umum adalah jarum yang digunakan untuk merajut/menyulam benang hingga menghasilkan kain rajutan. Pada umumnya, kegiatan rajut-merajut terdiri dari dua macam yaitu knitting dan crocheting. Knitting sering diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi “merajut”, sedangkan crocheting diterjemahkan “merenda”. Meskipun menurut saya penerjemahan crocheting menjadi “merenda” kurang pas rasanya, karena “renda” sebagian besar adalah berasal dari kegiatan crocheting, tapi tidak semua crocheting menghasilkan “renda”. Dalam bahasa Inggris pun, istilah yang umum digunakan untuk renda adalah “lace”. Tapi karena keterbatasan bahasa Indonesia, banyak yang menterjemahkan crochet dengan renda.
Karena knitting dan crocheting adalah dua hal yang berbeda, maka dari itu jarum yang digunakan berbeda pula. Jarum rajut untuk crochet memiliki ujung yang berkait. Nah, crochet sebenarnya paling tepat diterjemahkan dengan mengait, yang mana semakin tidak populer penggunaannya, karena kata “kait” berkonotasi dengan pancing. Hihihi. Negara jiran Malaysia lah yang menggunakan istilah “kait” ini untuk crochet.
Dalam referensi rajut berbahasa Inggris sangat mudah membedakan antara jarum crochet dan knitting. Jika menggunakan istilah “hook”, berarti yang dimaksud adalah hakpen/crochet. Sedangkan untuk knitting, istilah yang digunakan adalah “needle”.
Benang Katun Susu (Milk Cotton)
Contoh katun susu dari supplier benang rajut
| Material | 20% milk fiber, 80% katun |
| Jenis | DK, Light Worsted |
| Panjang/Berat | +-72 meter / 46 gram |
| Ukuran | Fingering/socks |
| Jarum Rajut | US 7-8 /4,5-5 mm (knitting), no 4-4.5mm (crochet) |
Deskripsi Benang:
Seperti namanya, benang katun susu berasal dari kandungan kasein dalam limbah susu yang diproses lebih lanjut di pabrik benang rajut.
Umumnya benang katun susu di pasaran berasal dari campuran katun susu dan katun biasa. Benang rajut ini lebih sulit dicari daripada jenis benang lain karena produksinya memang tidak banyak. Apalagi jika benang katun susu tersebut murni 100% milk cotton, biasanya akan sangat mahal harganya.
Secara karakteristik, benang katun susu sangat lembut, lebih hangat dari benang katun biasa, tapi tidak panas. Ia juga ringan, tapi tahan lama seperti benang akrilik.
Benang milk cotton cocok untuk:
- Karya ukuran besar misalnya selimut dan sweater. Benang ini bobotnya jauh lebih ringan dari katun, sehingga karya jadi yang berukuran besar akan lebih enteng dibanding memakai benang jenis lain.
- Produk yang dipakai/wearable (syal, sweater, topi, kaos kaki, sarung tangan dan lain-lain). Karya yang akan menyentuh kulit akan nyaman dipakai karena tekstur benang katun susu yang lembut.
- Produk bayi misalnya baju bayi, booties, bonnet dan lain-lain. Benang milk cotton adalah salah satu benang rajut paling cocok untuk bayi karena lembut dan tidak panas saat dipakai.
Jarum/Alat Rajut Lainnya
Selain jarum-jarum yang disebutkan di atas, ada juga tipe jarum yang menggunakan teknik berbeda seperti jarum Tunisian. Jarum Tunisian atau Tunisian hook ini lebih panjang dari hook biasa, bahkan yang panjang sekali menggunakan tali sebagai ‘perpanjangan’ dari jarumnya seperti Jarum Rajut Tunisian Bambu Panjang. Bahannya kebanyakan terbuat dari aluminium atau bambu. Teknik merajutnya pun sedikit berbeda dengan crochet hook biasa.
Dari kreativitas penekun rajutan akhirnya juga memunculkan beberapa model jarum/alat rajut baru seperti misalnya Knook (singkatan dari Knitting with hook), yang merupakan perpaduan dari knitting dan crochet. Ada juga CroKnit (yang ini Maya Crafts belum punya) berupa double pointed hook yang pada dua ujungya terdapat kait dengan ukuran yang sama.
Selain menggunakan jarum (plus skill), merajut bisa juga tanpa jarum dan tanpa skill! Yaitu dengan menggunakan knitting loom. Knitting loom ini belum begitu populer di Indonesia. Knitting loom ini biasanya berbentuk kotak persegi panjang atau lingkaran yang pada kotak atau lingkaran ini ada pasak-pasak (peg) untuk “mencantolkan” (apa ya bahasa Indonesianya?) benang. Sedemikian rupa hingga menjadi rajutan. Dari knitting loom ini pun bisa untuk membuat macam-macam produk seperti topi, syal, kaos kaki, selimut, sarung tangan dkk.
UPDATE 20-09-2017 (dari FB Page Maya Crafts)
Rajuter penting untuk memahami masalah ini.
Tahukah Anda bahwa crochet hook dan jarum knitting yang beredar di pasaran memiliki standar ukuran yang berbeda-beda? Paling tidak ada tiga standar ukuran yang banyak ditemui di Indonesia, yaitu metric (mm), Jepang, dan US (Amerika Serikat).
Hakken merk Rose yang banyak beredar di Indonesia itu menggunakan ukuran Jepang, 3/0, 4/0, 5/0 dst. Demikian juga merk seperti Hamanaka, Clover (versi jepang), Tulip dll. Sedangkan hook buatan China kebanyakan menggunakan ukuran metric (milimeter).
Jadi, ukuran 4/0 ≠ 4.0 mm (lihat tabel), tapi 4/0 = 2.50 mm dst. Jadi, penting untuk memperhatikan standar ukuran ini ketika ingin membeli atau menggunakan sebuah hook.
Tags: benang