Mengatasi Kegagalan dalam Proyek Menanam Benang Wajah - Tips DIY
Efek Samping Tanam Benang
Efek samping tanam benang sangat minim bila dibandingkan dengan operasi wajah. Anda mungkin hanya mengalami beberapa efek samping pasca prosedur, seperti:
- Bengkak
- Memar
- Berdarah
- Nyeri
- Reaksi alergi
- Keluar cairan hitam, kecokelatan, atau kehijauan dari kulit.
- Bengkak lebih dari dua hari.
- Sakit kepala parah.
- Demam tinggi.
- Penggumpalan kulit yang tidak biasa.
- Infeksi kulit.
- Mati rasa.
- Jaringan parut.
Selebihnya, prosedur thread lift cenderung aman. Beberapa orang melaporkan komplikasi kecil seperti timbulnya lesung pipi atau kulit tidak simetris namun itu bisa diperbaiki dengan mudah.

Apa itu Tanam Benang?
Tanam benang adalah prosedur kecantikan untuk mengencangkan dan meremajakan kulit tanpa operasi. Cara melakukan tanam benang adalah dengan ‘menjahit’ benang berbahan polydioxanone (PDA) di bawah kulit lalu menariknya hingga menimbulkan efek pengencangan kulit.
Tanam benang juga disebut dengan threading lift atau barbed suture lift. Prosedur thread lift dapat mengencangkan kulit pada bagian alis, pipi, dan payudara, namun lebih difokuskan untuk kulit wajah bagian tengah, rahang, dan kulit leher.
Prosedur thread lift sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an, namun baru populer beberapa tahun belakangan karena pengaruh teknologi dan inovasi bahan yang lebih aman dan efektif. Banyak orang lebih memilih prosedur thread lift karena minim invasif (tanpa pembedahan), lebih cepat dibandingkan dengan facelift (operasi wajah), dan memberi manfaat ganda untuk peremajaan kulit.

Prosedur Perbaikan Tanam Benang Gagal
Berdasarkan penuturan dari Irena Sakura Rini, seorang Dokter ahli dalam bedah plastik rekonstruktif dan estetik. menjelaskan bahwa untuk merespons kasus ini, Irena menjelaskan bahwa solusinya tidak instan.
Pasien harus rutin merawat kulit dan memilih diet sehat. Dalam lima hari pertama pasca prosedur tanam benang, gejala seperti jerawat bisa muncul. “Jika jerawat merah tidak kunjung reda, itu tanda inflamasi,” ujarnya.
Selain itu, Irena menyatakan bahwa ia sering menangani kasus kegagalan pasca-prosedur kecantikan dari salon.
Berbagai faktor menyebabkan ini, termasuk infeksi akibat alat yang belum steril. “Walaupun proses tanam benang itu dilaksanakan di klinik yang terkemuka, risiko tanam benang gagal ini masih ada,” ujar Irena.
Penutup
Adalah penting untuk membicarakan rencana Tanam Benang Wajah dengan dokter atau ahli yang berpengalaman sebelum memulai prosedur kecantikan ini. Oleh sebab itu, diharapkan Kamu melakukan konsultasi terlebih dulu.
You Might Also Like
Perbedaan Double Eyelid dan Monolid
June 30, 2023
Filler Dagu: Pengertian, Manfaat dan Biaya
May 23, 2024

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Tanam Benang
Tanam benang memang bisa membantu meremajakan kulit wajah. Ketimbang operasi plastik, mengencangkan wajah dengan cara ini masih dapat dikatakan terjangkau.
Namun, efek peremajaan kulit dengan metode tanam benang hanya bersifat sementara. Hasilnya hanya akan bertahan 12 tahun saja, sehingga Anda mungkin perlu untuk melakukan tanam benang kembali guna menjaga tampilan kulit tetap terlihat muda.
Karena hasil dari tanam benang terbilang natural dan hanya dapat menarik kulit sekitar beberapa milimieter saja, tanam benang idealnya dilakukan ketika usia mendekati 40 tahun.
Jika sudah menginjak usia 55 tahun ke atas, disarankan untuk melakukan perawatan lain yang cenderung memberikan hasil yang maksimal dalam mengencangkan wajah, misalnya facelift.
Itulah penjelasan singkat mengenai tanam benang yang perlu Anda ketahui. Bila Anda tertarik melakukannya, disarankan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu, agar dokter dapat menilai apakah prosedur ini cocok diterapkan pada kondisi kulit Anda.

Tags: benang wajah