...
Kitab ini dikarang oleh Sayyid Abdullah bin al-Husain bin Thahir al-‘Alawi al-Hadhrami. Beliau adalah salah satu ulama yang masyhur sebagai ahli ilmu fiqih mazhab Syafii dan sekaligus ulama ahli Nahwu.
Beliau lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman pada tahun 1991 Hijriah. Beliau menetap beberapa tahun di Makkah dan Madinah sembari belajar dengan ulama-ulama masyhur di sana.
Baca juga : Download Terjemahan Kitab AhlaquliL Banin jilid 1 PDF Arab - Indonesia [ Lengkap ]Kitab Sulam Taufiq berisikan pembahasan dasar tentang nilai-nilai ilmu tauhid berdasarkan akidah Ahlussunnah Wal Jamaah. Di antara akidah-akidah dasar yang dijelaskan dalam kitab ini adalah, mengenal “siapa itu Allah?”, sifat-sifat Allah, Rukun Iman dan Islam, sifat-sifat Nabi, mukjizat Nabi, penyebab murtad, serta beberapa dalil yang membenarkannya.
Di dalam kitab Sulam Taufiq juga membahas mengenai fiqih salat dan bersuci, seperti 5 waktu salat maktubah, fardu wudu, salat, hal yang membatalkan salat, syarat diterimanya salat, syarat makmum, syarat salat Jumat, Syarat Makmum, syarat salat Jenazah, dan masih banyak lagi.
Di dalam kitab tersebut juga membahas beberapa kajian tematik lain, seperti fiqih zakat, fiqih puasa, fiqih haji, fiqih muamalah, tasawuf, maksiat, cara bertaubat, dan masih banyak lagi.
Di kalangan pesantren, kitab ini dikenal dengan nama Kitab Sulam Taufiq. Padahal kitab ini sebenarnya memiliki nama lengkap Sullamu At-Taufiq Ila Mahabbatillah ‘Ala At-Tahqiq. Dari rangkaian nama itulah tersusun makna, "Tangga (untuk memperoleh) pertolongan (Allah) menuju cinta-Nya secara pasti.".
Dengan keindahan penamaan tersebut, penulis berharap siapapun yang mengamalkan kandungan kitab ini dengan baik, maka amaliah orang tersebut akan mengantarkannya pada cinta Allah tanpa adanya keraguan lagi.
Kirab Sulam Taufiq merupakan salah satu kitab yang membahas mengenai nilai-nilai pendidikan tauhid. Di dalam kitab ini terdapat relevansi nilai-nilai tauhid terhadap pendidikan di Indonesia.
Ada tiga poin utama yang membuat kitab ini relevan dengan pendidikan di Indonesia dan sangat layak digunakan sebagai buku pembelajaran.
Pertama, terdapat relevansi tujuan pendidikan nasional yaitu pada sila pertama dengan mengawali penanaman tauhid pada setiap manusia dengan meyakini sifat-sifat Allah dan Rasul-Nya.
Kedua, terdapat relevansi antara kewajiban umat Islam menjaga agamanya dengan kewajiban peserta didik dalam menjaga norma-norma pendidikan untuk keberhasilan pendidikan.
Ketiga, terdapat relevansi antara perhatian guru kepada peserta didik tanpa adanya diskriminasi apapun.
Kitab ini dibentuk dengan format mukhtashar atau ringkasan yang isinya singkat dan jelas mengenai hukum-hukum tauhid dan fiqih. Dan sangat cocok digunakan untuk orang-orang yang ingin belajar agama tetapi memiliki banyak kesibukan.
Kitab ini juga sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, dan ada juga yang versi tahqiqnya oleh beliau Sibthu al-Jilani dengan ketebalan 222 halaman.
Berikut adalah sekilas biografi dan jawaban pertanyaan dari siapakah pengarang sulamut taufiq? Bagi kalangan pondok pesantren yang diajarkan kitab kuning, maka dimungkinkan tau siapa mushonif atau
Kitab ini disusun oleh Abdullah bin Husain bin Tohir Ba Alawi. Dilahirkan di daerah Tarim, Hadramaut, Yaman pada 1777 M bertepatan dengan 1191 Hijriah dan beliau meninggal di Tahun 1855 Masehi atau 1272 Hijriah. Abdullah Bin Husain hidup di wilayah Yaman dan Hijaz.
tentang pendidikan, beliau mendapatkan ilmu dari beberapa ma’had ilmu yang ada pada kota Tarim di bawah para ulama dan masyayikh di sana. Ia menambahkan pengetahuan dan kedalaman ilmu di daerah Hijaz selama beberapa tahun sampai menjadi ulama pada masanya. Menurut riwayat, saudaranya, Tohir, mempunyai pengaruh besar dalam mendidik berbagai macam ilmu.
Ia menjadi seorang guru atau pendidik, mursyid dan pendakwah sehingga memiliki banyak pelajar dan murid (tarekat) dari berbagai kawasan Hadramaut dan wilayah di sekitar yang berdekatan.