... Pusat Toko Mesin Jahit di Jogja: Temukan Perangkat Terbaik untuk Hobi Jahit Anda!

Toko Mesin Jahit Jogja - Surga Pecinta Kerajinan Tangan dan DIY

Tjokrosuharto juga menyediakan kerajinan yang berhubungan dengan kesenian dan budaya Jawa, seperti rebab dan tombak.

Dibandingkan dengan toko sejenis, Tjokrosuharto fokus ke busana adat Jawa gaya Jogja yang masih klasik, belum dimodifikasi dengan design modern. Yang paling saya sukai disini adalah mas-mas dan mbak-mbak penjaganya. Mereka tidak sekedar tahu harga dan bahan tetapi juga mengerti nama-nama kain yang dijual dan dengan senang hati memberikan usul-usul corak yang sesuai bagi penggunanya. Pengetahuan mereka tentang design dan pakem cukup mendalam, sehingga kita bisa mengandalkan saran-saran mereka jika takut salah memilih busana yang tepat secara adat. Misalnya, kalau nggak tau motif jarik apa yang sesuai untuk eyang-eyang, tinggal tanya aja. Kita bisa pilih dari alternatif-alternatif yang diberikan.

Tjokrosuharto juga melengkapi diri dengan jasa foto tradisional Jawa. Teman-teman wisatawan bisa foto ala orang Jawa disini, mengenakan busana yang dipinjam disini. Nggak repot, kan?

Souvenir atau oleh-oleh yang klasik akan memberikan kesan tersendiri pada orang yang mendapatkannya. Apalagi range harga cukup lebar, sesuaikan saja dengan budget. Jarik batik misalnya, ada yang print, cap, kombinasi cap dan tulis, dari harga Rp 90.000 - Rp 2.750.000,-. Menurut saya sih, dibandingkan toko sejenis dengan produk yang kualitasnya sama, Tjokrosuharto ini relatif lebih murah, terutama untuk perlengkapan busana adat Jawa gaya Jogja.

Melihat Isi Toko Petra Jogja

Sebagai toko alat dan bahan kerajinan, bagian depan toko Petra ini nyenengin banget deh karena luas dan ada tempat duduk. Belanja apalagi kulakan peralatan craft seperti yang saya lakukan itu capek banget, you know. Milihnya udah capek, antrinya juga capek. Tapi tak semua toko menyadari dan memberi fasilitas untuk leyeh-leyeh sebentar sebelum berjuang menembus keramaian pusat kota Jogja untuk pulang.

Yang juga penting banget saya highlight adalah di toko Petra ada lift! Hahahaaa.

Penting banget ini buat saya karena bagian alat dan bahan kerajinan itu selalu diletakkan di lantai paling atas. Kalau di Jolie Diponegoro cukup naik satu lantai, di Jolie Wirobrajan harus naik 2 lantai. Ngos-ngosan, sista!

Tangga menuju lantai alat dan bahan kerajinan tapi belum sempat kesana sudah mau tutup. Sedih. Huhuuhuhh.


Lantaran cuma 15 menit disana, jadi mohon dimaklumi, laporan saya cuma sedikit. Makanya judul artikel ini "sekilas" supaya teman-teman tidak merasa saya PHP heheheee.

Toko Petra yang bisa diakses pengunjung ada 4 lantai. Lantai paling bawah adalah basement untuk parkir sepeda motor dan mobil. Pintu masuknya parkirannya agak curam, tapi jangan khawatir papasan karena ada satpam yang sigap memberikan aba-aba. Lantai 1 ada pernak pernik, lantai 2 fashion, lantai 3 alat dan bahan kerajinan.

Penyesalan terbesar saya adalah tidak sempat naik ke lantai 3 lantaran harus antri di kasir lantai 2 membayar tali sepatu tadi karena toko akan segera tutup. Tapi saya janji, bakal balik lagi kesana terus laporan deh sama teman-teman.

Jam Buka Toko Petra Jogja

Artikel ini saya beri judul sekilas karena kunjungan kami benar-benar kilat. Waktu itu kami mampir dalam perjalanan menuju Malioboro untuk Seloso Wagen. Tujuan kami membeli tali sepatu. Sampai disana, kami terjebak dalam euforia melihat pilihan aksesoris yang lucu-lucu dan banyak. Apalagi pengunjung sedikit. Jadi leluasa banget melihat-lihat. Nggak empet-empetan seperti toko lain. Sebenarnya agak heran sih, biasanya toko seperti ini dipenuhi orang-orang kulakan. Antara heran dan kasihan sih kalau nggak ramai gini.


Jam 16.45 tiba-tiba ada pengumuman yang diulang berkali-kali agar pelanggan segera menyelesaikan transaksi karena toko akan tutup jam 17.00. Hah? Pantesan toko sepi! Ternyata bukan karena enggak laku tapi memang sudah mau tutup! Heheheheee .

Jadi toko kerajinan dan aksesoris ini beda dengan toko lain di Jogja karena tutup jam 17.00, tidak buka sampai malam. Tapi untuk kawasan ini, tutup jam 17.00 itu wajar, mengikuti jam tutup toko-toko emas Ketandan dan pasar Beringharjo.

Perlengkapan Busana Adat Jawa Jogja di Tjokrosuharto

Tjokrosuharto terletak di Jl Panembahan, sederet dengan Jl, Wijilan yang terkenal dengan kios-kios gudegnya. Sebagai info tambahan, kios-kios gudeg di Wijilan sebenarnya sebagian besar hanya tempat menjual, sedangkan pembuatannya sendiri ada di Barek.

Kembali ke Tjokrosuharto, dahulu tempat ini dikenal sebagai tujuan (jujugan) untuk menyewa busana adat Jawa gaya Jogja. Busana adat Jawa secara umum dikenal memiliki dua aliran utama, yaitu gaya Jogja dan gaya Solo. Gaya Jogja memiliki ciri konservatif, sedangkan gaya Solo lebih kasual. Selain itu ada banyak perbedaan-perbedaan dalam motif, bentuk, maupun warna.

Saat ini sudah banyak salon yang menyewakan busana adat Jawa. Masyarakat modern yang menyewa juga tidak terlalu peduli gaya Jawa apa yang dikenakan. Selain itu, kita juga bisa membeli dengan harga yang terjangkau di pasar Beringharjo dan toko-toko batik lainnya. Di Beringharjo banyak kios-kios khusus menjual busana adat Jawa. Tak sedikit pula yang terpengaruh dengan design kekinian.

Cara Menuju Toko Petra Jogja

Cara paling mudah adalah naik sepeda motor. Teman-teman bisa masuk ke kawasan ini dari Malioboro maupun Suryatmajan. Letak gangnya sejajar dengan pintu masuk Kantor Gubernur DIY yang ada plang kantor tersebut dari sisi Jl Suryatmajan.

Jika naik mobil, teman-teman bisa parkir di Jl Suryatmajan lalu jalan kaki sedikit. Nggak sampai keringetan kok. Hanya saja parkiran disini terbatas. Di hari biasa, banyak mobil pengangkut barang bongkar muatan. Di hari libur lebih-lebih lagi karena dijejali mobil wisatawan. Teman-teman juga bisa parkir di area Pasar Beringharjo tapi harus jalan kaki agak jauh meski nggak sampai capek banget. Sebenarnya di Petra sendiri ada parkir basement kok. Dicoba saja, siapa tahu masih ada space untuk mobil.

Jika naik TransJogja, turun saja di Malioboro. Saya tidak hapal dimana saja haltenya. Saya hanya ingat halte depan Kantor Gubernur DIY yang berada di sisi Malioboro. Oya, supaya tidak bingung, saya harus jelaskan bahwa pintu gerbang Kantor Gubernur DIY itu ada 3, yaitu lewat Jl Malioboro, Jl Suryatmajan dan Jl Mataram. Pengunjung umum biasanya lewat Malioboro, dinas lewat Suryatmajan, sedangkan pegawai lewat Jl Mataram. Tapi sebenarnya semua bisa diakses asal seijin satpam. Setahu saya yang dari Jl Mataram hanya dibuka di jam kerja.

Jika menggunakan transportasi online, sesuai dengan map di aplikasi saja.
Tags: jahit mesin toko jogja

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia
Backdrop yang ada daun-daunnya itu bisa untuk selfie.