Toko Mesin Jahit Jogja - Surga Pecinta Kerajinan Tangan dan DIY
Pertanyaan serupa
Salah satu faktor penghambat perdagangan internasional adalah .
dampak positif koperasi
Dibawaah ini adaalah ciri-ciri perusahaan. (1) Wujud barang yang diperjualbelikan adalah abstrak. (2) Wujud barang yang diperjualbelikan adalah fisik. (3) Pendapatan pokok diperoleh dari penjualan barang. (4) Pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa.Dari ciri-ciri tersebut yang merupakan ciri dari perusahaan dagang ditunjukan pada nomor…. a. 1 dan 3 b. 3 dan 4 c. 2 dan 3 d. 1 dan 2 e. 2 dan 4
Andi merupakan warga negara Indonesia yang bekerja di dalam negeri dengan pendapatan Rp6.700.000,00. Sementara Lula merupakan warga negara asing yang tinggal dan bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp8.900.000,00. Lalu ada Mawar yang merupakan warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp11.000.000,00. Hitunglah PNB (GNP) nya!
Jam Buka Toko Petra Jogja
Artikel ini saya beri judul sekilas karena kunjungan kami benar-benar kilat. Waktu itu kami mampir dalam perjalanan menuju Malioboro untuk Seloso Wagen. Tujuan kami membeli tali sepatu. Sampai disana, kami terjebak dalam euforia melihat pilihan aksesoris yang lucu-lucu dan banyak. Apalagi pengunjung sedikit. Jadi leluasa banget melihat-lihat. Nggak empet-empetan seperti toko lain. Sebenarnya agak heran sih, biasanya toko seperti ini dipenuhi orang-orang kulakan. Antara heran dan kasihan sih kalau nggak ramai gini.
Jam 16.45 tiba-tiba ada pengumuman yang diulang berkali-kali agar pelanggan segera menyelesaikan transaksi karena toko akan tutup jam 17.00. Hah? Pantesan toko sepi! Ternyata bukan karena enggak laku tapi memang sudah mau tutup! Heheheheee .
Jadi toko kerajinan dan aksesoris ini beda dengan toko lain di Jogja karena tutup jam 17.00, tidak buka sampai malam. Tapi untuk kawasan ini, tutup jam 17.00 itu wajar, mengikuti jam tutup toko-toko emas Ketandan dan pasar Beringharjo.
PRODUK MESIN JAHIT
- Tombol pengatur panjang jahitan
- Tombol pengatur tekanan benang atas
- Tombol jahitan mundur
- Carrying case
- Lampu LED
- Tombol pengatur panjang jahitan
- Tombol pengatur lebar jahitan
- Tombol pengatur tekanan benang atas
- Tombol jahitan mundur
- Carrying case
- Lampu LED
- Tombol pengatur pola jahitan
- Tombol pengatur panjang jahitan
- Tombol pengatur tekanan benang atas
- Tombol jahitan mundur
- Lampu LED
- Tombol pengatur pola jahitan
- Tombol pengatur panjang jahitan
- Tombol pengatur tekanan benang atas
- Tombol jahitan mundur
- Lampu LED
- Tombol pengatur panjang jahitan
- Tombol pengatur lebar jahitan
- Tombol pengatur tekanan benang atas
- Tombol Jahitan mundur
- Lampu LED
Melihat Isi Toko Petra Jogja
Sebagai toko alat dan bahan kerajinan, bagian depan toko Petra ini nyenengin banget deh karena luas dan ada tempat duduk. Belanja apalagi kulakan peralatan craft seperti yang saya lakukan itu capek banget, you know. Milihnya udah capek, antrinya juga capek. Tapi tak semua toko menyadari dan memberi fasilitas untuk leyeh-leyeh sebentar sebelum berjuang menembus keramaian pusat kota Jogja untuk pulang.
Yang juga penting banget saya highlight adalah di toko Petra ada lift! Hahahaaa.
Penting banget ini buat saya karena bagian alat dan bahan kerajinan itu selalu diletakkan di lantai paling atas. Kalau di Jolie Diponegoro cukup naik satu lantai, di Jolie Wirobrajan harus naik 2 lantai. Ngos-ngosan, sista!
| Tangga menuju lantai alat dan bahan kerajinan tapi belum sempat kesana sudah mau tutup. Sedih. Huhuuhuhh. |
Lantaran cuma 15 menit disana, jadi mohon dimaklumi, laporan saya cuma sedikit. Makanya judul artikel ini "sekilas" supaya teman-teman tidak merasa saya PHP heheheee.
Toko Petra yang bisa diakses pengunjung ada 4 lantai. Lantai paling bawah adalah basement untuk parkir sepeda motor dan mobil. Pintu masuknya parkirannya agak curam, tapi jangan khawatir papasan karena ada satpam yang sigap memberikan aba-aba. Lantai 1 ada pernak pernik, lantai 2 fashion, lantai 3 alat dan bahan kerajinan.
Penyesalan terbesar saya adalah tidak sempat naik ke lantai 3 lantaran harus antri di kasir lantai 2 membayar tali sepatu tadi karena toko akan segera tutup. Tapi saya janji, bakal balik lagi kesana terus laporan deh sama teman-teman.
Cara Menuju Toko Petra Jogja
Cara paling mudah adalah naik sepeda motor. Teman-teman bisa masuk ke kawasan ini dari Malioboro maupun Suryatmajan. Letak gangnya sejajar dengan pintu masuk Kantor Gubernur DIY yang ada plang kantor tersebut dari sisi Jl Suryatmajan.
Jika naik mobil, teman-teman bisa parkir di Jl Suryatmajan lalu jalan kaki sedikit. Nggak sampai keringetan kok. Hanya saja parkiran disini terbatas. Di hari biasa, banyak mobil pengangkut barang bongkar muatan. Di hari libur lebih-lebih lagi karena dijejali mobil wisatawan. Teman-teman juga bisa parkir di area Pasar Beringharjo tapi harus jalan kaki agak jauh meski nggak sampai capek banget. Sebenarnya di Petra sendiri ada parkir basement kok. Dicoba saja, siapa tahu masih ada space untuk mobil.
Jika naik TransJogja, turun saja di Malioboro. Saya tidak hapal dimana saja haltenya. Saya hanya ingat halte depan Kantor Gubernur DIY yang berada di sisi Malioboro. Oya, supaya tidak bingung, saya harus jelaskan bahwa pintu gerbang Kantor Gubernur DIY itu ada 3, yaitu lewat Jl Malioboro, Jl Suryatmajan dan Jl Mataram. Pengunjung umum biasanya lewat Malioboro, dinas lewat Suryatmajan, sedangkan pegawai lewat Jl Mataram. Tapi sebenarnya semua bisa diakses asal seijin satpam. Setahu saya yang dari Jl Mataram hanya dibuka di jam kerja.
Jika menggunakan transportasi online, sesuai dengan map di aplikasi saja.| Backdrop yang ada daun-daunnya itu bisa untuk selfie. |