... It looks like your message didn't come through. Could you please try sending it again?

Mengenal Hifa - Inspirasi Benang Jamur dalam Kerajinan Tangan1 / 2

Fungi: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur Tubuh, Simbiosis, Peran, dan Reproduksinya

Sobat Pijar, pernah tidak melihat roti tawar yang sudah ditumbuhi jamur karena sudah kedaluwarsa? Atau, pernah melihat kayu usang yang ditumbuhi jamur? Kenapa ya kedua jamur atau fungi yang ada di roti dan kayu itu berbeda?

Ternyata, spesies jamur sangatlah beragam, bahkan hingga 100.000 spesies, lho. Dari banyaknya spesies tersebut, dibagi lagi ke beberapa klasifikasi sehingga antara satu jamur dengan jamur lainnya berbeda. Jika ingin tahu lebih dalam mengenai fungi, simak ulasannya berikut ini ya, Sobat Pijar!

Klasifikasi Jamur

Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur terbagi menjadi empat divisi adalah sebagai berikut:

Ascomycota

Ciri-ciri anggota divisi Ascomycota:

Berdasarkan macam-macam bentuk askokarpnya. Ascomycota dibagi menjadi tiga kelas sebagai berikut:

  • Plectomycetes, kelompok jamur yang mempunyai askokarp berbentuk bulat tertutup (bola) yang disebut kleistotesium. Contohnya Penicillium sp. dan Aspergillus sp.
  • Pyrenomycetes, anggota jamur yang mempunyai askokarp dengan bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Contohnya Neurospora sitophila.
  • Hemiascomycetes, jenis jamur yang tidak membentuk askokarp dan tidak mempunyai hifa dengan tubuh bertunas dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa semu. Contohnya Saccharomyces sp.

Zygomycota

Ciri-ciri pada divisi Zygomycota:

  • Dinding sel mengandung zat kitin
  • Terdiri dari hifa tak bersekat (hifa soenositik) dan miseliumnya bercabang banyak
  • Menghasilkan zigospora pada reproduksi seksualnya
  • Bersifat multiseluler
  • Tidak memiliki tubuh buah
  • Sebagian besar hidup sebagai saprofit pada roti, nasi, dan bahan makanan lainnya, ada juga hidup sebagai parasit

Divisi Zygomycota bereproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual (generatif) dilakukan dengan cara konjugasi antara hifa yang berbeda jenis, kemudian dari konjugasi tersebut dihasilkan spora yang disebut zigospora.

Sedangkan, secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora di dalam sporangium yang terletak di ujung hifa. Selanjutnya, spora tersebut pecah dan mengeluarkan miselium untuk membentuk individu baru.


Tags: benang yang

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia