Mengenal Hifa - Inspirasi Benang Jamur dalam Kerajinan Tangan1 / 2
Peranan Jamur bagi Kehidupan
Jamur bukan hanya organisme yang merugikan bagi kehidupan manusia. Kebanyakan spesies di alam, jamur memiliki racun yang dapat mematikan.
Inilah yang menyebabkan tidak banyak orang dalam mengonsumsi jamur. Namun ada beberapa spesies jamur yang memiliki manfaat bagi kehidupan.
Jamur yang Menguntungkan
- Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai penghasil zat antibiotik penisilin.
- Saccharomyces ellipsoideus berperan dalam memfermentasikan buah anggur menjadi minuman anggur.
- Neuspora sitophyla berperan dalam pembuatan oncom.
- Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap.
- Aspergillus niger berperan dalam menghasilkan asam sitrat.
- Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus stoloniferus berperan dalam pembuatan tempe.
- Penicillium requeforti dan Penicillium camemberti berperan dalam pembuatan keju.
- Saccharomyces cerevsisiae berperan dalam pembuatan tape.
- Jamur bersifat saprofit dapat menguraikan senyawa-senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang diperlukan oleh tanaman hijau, dalam hal ini jamur dapat menyuburkan tanah.
- Beberapa spesies jamur dalam divisi Basidiomycota dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan oleh manusia.
- Mucor mucedo berfungsi sebagai pengurai pada kotoran hewan.
- Trichoderma sp. berperan dalam mempercepat penguraian selulosa untuk menghasilkan enzim selulase pada kayu.
Jamur yang Merugikan
- Candida albicans adalah jamur penyebab penyakit pada mulut dan kerongkongan, seperti sariawan.
- Ustilago maydis merupakan parasit pada tanaman jagung.
- Exobasidium vexans merupakan parasit pada daun teh.
- Aspergillus fumigatus merupakan parasit pada paru-paru burung.
- Amanita Muscaria merupakan jamur pembunuh lalat karena menghasilkan racun muskarin.
- Laboulbenia merupakan parasit pada serangga.
- Rhizotonia solani merupakan penyebab penyakit busuk pada tanaman polong-polongan.
- Rhizopus nigricans, Aspergillus niger, Penicillium sp., Clasdosporium, dan Chaetomium globusum merupakan jamur penyebab pembusukkan pada bahan makanan, seperti sayuran, buah-buahan, roti, daging, dan ikan.
- Mucor parasiticus penyebab penyakit pada kulit pada manusia.
- Epidermophyton, Microsporum, dan Trighophyton merupakan jamur penyebab penyakit kurap pada manusia.
- Tinea versicolor adalah jamur penyebab penyakit panu pada manusia.
Klasifikasi Fungi
Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Mari kita bahas satu per satu tiap klasifikasinya.
Zygomycota
Zygomycota merupakan kelompok jamur yang membentuk spora istirahat berdinding tebal dikenal dengan zigospora. Anggota zygomycota umumnya adalah jamur yang hidup saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari organisme yang sudah busuk atau mati. Kelompok fungi ini memiliki banyak inti sel dan terdiri atas hifa tidak bersekat. Contohnya, Rhizopus Oryzae dan Mucor Javanicus.
Ascomycota
Ascomycota memiliki ciri khusus yaitu memiliki talus yang terdiri dari miselium bersekat. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler atau multiseluler. Anggota ascomycota ada yang hidup saprofit, parasit, maupun simbiosis.
Secara umum, anggotanya meliputi 3 kelas, yaitu Hemiascomycetes, Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Contohnya, Aspergillus fumigatus dan Penicillium (Plectomycetes), serta Neurospora untuk pembuatan oncom (Pyrenomycetes).
Basidiomycota
Klasifikasi fungi basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai di tanah lapang dan pada hutan-hutan. Ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit. Spora seksualnya dihasilkan di atas struktur dengan bentuk gada, yang dikenal dengan istilah basidium. Anggota basidiomycota hidup sebagai saprofit dan parasit terhadap organisme lain. Contohnya, Volvariella volvacea (jamur padi).
Yuk, Ketahui 4 Klasifikasi Jamur serta Ciri-Cirinya | Biologi Kelas 10
Siapa yang hobi makan jamur ? Kamu lebih suka hidangan jamur yang seperti apa, nih? Tumis jamur? Sup krim jamur? Atau jamur krispi?
Kalau aku sih, suka semua asalkan bukan jamur beracun hehehe..
Eits, tapi pernah nggak kamu berpikir, jamur itu masuk kategori tumbuhan atau bukan, ya?
Kalau kamu pikir jamur itu masuk kategori tumbuhan, jawabannya bukan ya, teman-teman! Jamur itu masuk ke dalam Kingdom Fungi. Kenapa? Karena jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak mampu menghasilkan makanannya sendiri. Kalau tumbuhan kan punya klorofil ya, makanya bisa melakukan fotosintesis. Nah, kalau jamur nggak punya klorofil, jadi nggak bisa melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, jamur berbeda dari tumbuhan dan termasuk ke dalam Kingdom Fungi.
Ngomongin soal jamur, seperti apa sih, ciri-ciri jamur?
Biologi Kelas 10: Klasifikasi Kingdom Fungi (Jamur), Struktur Dan Peranannya Pada Kehidupan
Pahamifren, siapa di antara kamu suka makan jamur? Kamu tentunya sudah tidak asing dengan jenis-jenis jamur yang bisa dimakan. Misalnya, jamur enoki, jamur shitake, atau bahkan jamur truffle yang harganya sangat mahal itu. Ternyata, jamur-jamur tersebut bukan termasuk jenis tumbuhan, lho. Semua jenis jamur yang ada di dunia ini masuk dalam klasifikasi kingdom fungi.
Jamur tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan. Itulah sebabnya jamur menjadi klasifikasi makhluk hidup baru bernama fungi. Nah, Pada materi Biologi kelas 10 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tentang Klasifikasi Kingdom Fungi dan Struktur Tubuh Jamur. Baca artikel ini sampai selesai, ya.
Tags: benang yang