Mengenal Hifa - Inspirasi Benang Jamur dalam Kerajinan Tangan1 / 2
Reproduksi Fungi
Perkembangbiakan fungi dibagi menjadi dua, yakni seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Jika penasaran seperti apa penjelasan keduanya, berikut ini adalah uraiannya:
1. Reproduksi Seksual
Umumnya fungi yang berkembang biak secara seksual karena kondisi lingkungannya yang berubah atau adanya kondisi darurat. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan, lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan dan juga genetiknya beragam.
2. Reproduksi Aseksual
Sementara itu pada fungi uniseluler, perkembangbiakan aseksualnya dengan memunculkan tunas yang kemudian akan tumbuh menjadi fungi yang baru. Sementara itu, pada jamur multiseluler, caranya adalah dengan fragmentasi hifa serta pembentukan spora vegetatif.
Itulah ulasan menarik mengenai fungi yang bisa dijadikan sebagai referensi. Dari pembahasan tersebut, ternyata jamur memiliki berperan penting dalam kehidupan serta lingkungan dan tidak hanya menjadi parasit aja lho, Sobat Pijar!
Jika tertarik untuk belajar materi Biologi lainnya, yuk gunakan Pijar Belajar sekarang juga! Selain ada materi fungi ini, kamu juga bisa belajar klasifikasi makhluk hidup lain sesuai dengan pelajaran di sekolahmu saat ini, lho!
Tunggu apa lagi? Unduh Pijar Belajar sekarang!
Klasifikasi Fungi
Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak bersekatnya hifa. Contoh kelompok fungi tidak bersekat adalah kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Mari kita bahas satu per satu tiap klasifikasinya.
Zygomycota
Zygomycota merupakan kelompok jamur yang membentuk spora istirahat berdinding tebal dikenal dengan zigospora. Anggota zygomycota umumnya adalah jamur yang hidup saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari organisme yang sudah busuk atau mati. Kelompok fungi ini memiliki banyak inti sel dan terdiri atas hifa tidak bersekat. Contohnya, Rhizopus Oryzae dan Mucor Javanicus.
Ascomycota
Ascomycota memiliki ciri khusus yaitu memiliki talus yang terdiri dari miselium bersekat. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler atau multiseluler. Anggota ascomycota ada yang hidup saprofit, parasit, maupun simbiosis.
Secara umum, anggotanya meliputi 3 kelas, yaitu Hemiascomycetes, Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Contohnya, Aspergillus fumigatus dan Penicillium (Plectomycetes), serta Neurospora untuk pembuatan oncom (Pyrenomycetes).
Basidiomycota
Klasifikasi fungi basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai di tanah lapang dan pada hutan-hutan. Ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit. Spora seksualnya dihasilkan di atas struktur dengan bentuk gada, yang dikenal dengan istilah basidium. Anggota basidiomycota hidup sebagai saprofit dan parasit terhadap organisme lain. Contohnya, Volvariella volvacea (jamur padi).
Klasifikasi Jamur
Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur terbagi menjadi empat divisi adalah sebagai berikut:
Ascomycota
Ciri-ciri anggota divisi Ascomycota:
Berdasarkan macam-macam bentuk askokarpnya. Ascomycota dibagi menjadi tiga kelas sebagai berikut:
- Plectomycetes, kelompok jamur yang mempunyai askokarp berbentuk bulat tertutup (bola) yang disebut kleistotesium. Contohnya Penicillium sp. dan Aspergillus sp.
- Pyrenomycetes, anggota jamur yang mempunyai askokarp dengan bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Contohnya Neurospora sitophila.
- Hemiascomycetes, jenis jamur yang tidak membentuk askokarp dan tidak mempunyai hifa dengan tubuh bertunas dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa semu. Contohnya Saccharomyces sp.
Zygomycota
Ciri-ciri pada divisi Zygomycota:
- Dinding sel mengandung zat kitin
- Terdiri dari hifa tak bersekat (hifa soenositik) dan miseliumnya bercabang banyak
- Menghasilkan zigospora pada reproduksi seksualnya
- Bersifat multiseluler
- Tidak memiliki tubuh buah
- Sebagian besar hidup sebagai saprofit pada roti, nasi, dan bahan makanan lainnya, ada juga hidup sebagai parasit
Divisi Zygomycota bereproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual (generatif) dilakukan dengan cara konjugasi antara hifa yang berbeda jenis, kemudian dari konjugasi tersebut dihasilkan spora yang disebut zigospora.
Sedangkan, secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora di dalam sporangium yang terletak di ujung hifa. Selanjutnya, spora tersebut pecah dan mengeluarkan miselium untuk membentuk individu baru.
Tags: benang yang