... Panduan Ukiran Kayu Papua: Teknik DIY dan Keterampilan Jahitan

Seni Ukiran Kayu Papua - Keajaiban Kerajinan Jarum dan Proyek DIY

Macam Macam Ukiran

Motif ukiran di Indonesia sangat beragam, biasanya motif ukuran antara daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.

Motif Ukiran Jepara

Motif ukiran Jepara memang sudah terkenal, ketika mendengar kata ukiran, bayangan kita langsung mengarah pada Jepara.

Jepara memang terkenal sebagai daerah yang mengolah berbagai jenis kayu, dari kayu jati hingga kayu mahoni. Hasil seni ukir jepara sudah terkenal pada aneka furniture atau peralatan rumah tangga.

Seni ukir Jepara diaplikasikan pada lemari dan tempat tidur.Di Jeparan juga ada suatu daerah yang menjadi pusat seni ukir dan pembuatan patung propesional.

Ciri Motif Ukiran Jepara

  • Ukiran daun berbentuk miring.
  • Motif jumbai dan daun yang berbentuk relung.
  • Bersifat fleksibel sehingga dapat diaplikasikan pada benda interior dan eksterior.
  • Tangkai dari bentuk tanaman pada seni ukir Jepara dibuat melengkung dan rantingnya mengisi ruang.

Motif Ukiran Bali

Karya seni ukir Bali sudah sering di ekspor ke mancanegara, karena motif seni ukir Bali sudah sangat terkenal, terutama diluar negeri dan umat beragama Hindu dan Budha.

Banyaknya jenis ukiran yang melambangkan dan mengartikan dewa dewi dari dua agama tersebut menjadikan seniman Bali sangat terkenal.

Pada umumnya seniman Bali dalam mengukir menggunakan media utama yaitu kayu, khususnya kayu Jati.

Ciri-ciri motif seni ukir Bali diantaranya:

  • Angkup yang berikal pada ujungnya.
  • Semua bentuk ukiran daun, buah dan bunga berbentuk cembung dan cekung.
  • Benangnya berbentuk cembung dan miring sebagian tumbuh melingkar sampai pada ujung ikal.
  • Sunggar yang tumbuh dari ujung ikal benangan pada daun pokok.

Upacara Adat Suku Asmat

1. Upacara Tsyimbu

Upacara Tsyimbu diadakan setiap lima tahun sekali untuk pembuatan dan pengukuhan rumah lesung ataupun perahu. Dimana perahu ini akan diukur dengan gambar keluarga yang sudah meninggal dan berbagai gambar lainnya.

Kemudian diberi warna putih di bagian dalam dan warna merah yang berseling warna putih di bagian luarnya, serta diberi hiasan sagu. Biasanya akan dilakukan pertunjukan nyanyian dan tarian yang diiringi tifa sebelum perahu dibuat atau dikukuhkan.

Keluarga besar berkumpul di rumah kepala suku untuk melakukan pertunjukan tersebut, suasananya ramai dengan sorak-sorai. Perahu yang dibuat dalam Upacara Tsyimbu ini berfungsi menjadi pengangkut makanan, meski dulunya dipakai untuk memprovokasi musuh agar berperang.

2. Upacara Yentpokmbu

Rumah Jew atau biasa disebut Rumah Bujang biasanya diberi nama sesuai dengan marga sang pemilik. Pemberian nama dilakukan selama Upacara Yentpokmbu ini.

3. Upacara Mbismbu

BACA: Suku Osing, Mengenal Suku Asli Banyuwangi dengan Budaya Santet yang Paling Ditakuti

Cukup seram, orang Asmat akan membalas dendam apabila kematian kerabat mereka terjadi karena dibunuh. Dimana mereka akan membalasnya dengan cara sama.

4. Ritual Kematian

Kematian dianggap sebagai hal yang sakral dalam budaya masyarakat Suku Asmat di Papua ini. Karena mereka percaya bahwa hal tersebut terjadi karena adanya gangguan dari roh jahat.

Sisa tulang lainnya juga akan disimpan di atas pokok kayu atau di atas perahu lesung yang disertai sagu, kemudian dihanyutkan ke laut. Lalu pihak keluarga akan membuat ukiran Mbis untuk mengenang orang yang sudah meninggal tersebut.

Unik sekali bukan adat istiadat suku asli papua ini? Tidak heran jika banyak ilmuwan yang melakukan ekspedisi untuk mencari tahu lebih banyak informasi mengenai suku ini. Tentunya ada lebih banyak fakta yang mungkin belum terkuak, sebab banyak dari orang Suku Asmat Papua yang hidup di pedalaman hutan belantara sehingga sulit untuk dijangkau.

Rumah Adat Asmat

Ada dua macam rumah adat yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh Suku Asmat Papua. Yang pertama yaitu Rumah Jew, dibangun demi kepentingan bersama masyarakat setempat. Jadi rumah ini secara khusus digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan ritual, rapat desa, hingga tempat berkumpulnya para pemuka adat.

Ukurannya cukup besar dengan bentuk memanjang yang memiliki 17 pintu masuk. Jalur masuk di depan pintu rumah memiliki tangga sederhana yang mempunyai lebih dari satu tangga.

Disebut juga sebagai rumah bujang lantaran orang yang tinggal di dalamnya merupakan laki-laki yang belum menikah. Sementara rumah adat dengan ukuran yang lebih kecil disebut Rumah Tysem.

BACA: Suku Kajang Ammatoa, Suku Unik dan Paling Ditakuti dari Sulawesi Selatan

Rumah Tysem tersebut biasanya ditempatkan di sekitar Rumah Jew, dibuat sebagai tempat tinggal anggota keluarga dengan maksimal tiga kepala keluarga. Mulai dari bapak, ibu, dan anak yang sudah menikah bersama pasangannya.


Tags: kayu ukiran

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia