Seni Ukiran Kayu Papua - Keajaiban Kerajinan Jarum dan Proyek DIY
Persebaran Suku Asmat
Jumlah orang Suku Asmat sangat banyak, bahkan menjadi suku dengan jumlah anggota terbanyak yang ada di Papua. Itulah kenapa orang-orang suku ini tidak bertempat tinggal di satu tempat saja, namun tersebar di beberapa wilayah.
Ada yang tinggal di daerah pesisir di sekitar Pantai Laut Arafuru sampai pedalaman hutan. Karena dekat dengan sumber mata air dan makanan, mereka yang tinggal di pesisir pantai memiliki kehidupan yang terlihat lebih mudah.
Sedangkan mereka yang tinggal di kawasan Pegunungan Jayawijaya, di tengah hutan belantara, cenderung lebih sulit. Bahkan batu yang ditemukan di jalanan pun dapat menjadi benda berharga sebagai mas kawin.
Itu karena sulit untuk menemukan batu di hutan belantara yang berupa rawa-rawa. Sehingga batu pun dinilai memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selain digunakan sebagai mas kawin, batu ini juga dimanfaatkan untuk membuat kapak maupun berbagai peralatan bertahan hidup lainnya.
Fungsi Seni Ukir
Dalam karya seni ukir ada beberapa fungsi yang dimiliki, diantaranya :
Fungsi Hias
Karya seni ukir yang dibuat oleh para seniman hanya untuk hiasan, artinya motif ukir tersebut tidak mengandung makna tertentu. Contohnya ukiran hiasan dinding.
Fungsi Magis
Ukiran ini dibuat dengan mengandung simbol-simbol tertentu dan digunakan sebagai benda magis yang berhubungan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ukiran pada patung suku asmat yang bernilai magis.
Fungsi Simbolik
Fungsi ukiran simbolik biasanya terdapat pada ukiran tradisional yang unik yaitu untuk menyimbolkan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan spiritual.
Contohnya seperti beberapa ornamen rumah adat di Indonesia, seperti simbol ornament rumah adat Jawa Tengah.
Pada beberapa bangunan di Jawa biasanya dapat kita jumpai kayu yang terukir. Pada ornament tersebut mengandung makna simbolis. Seperti ayam jago, gunungan ular naga, banyu tretes, banaspati dan sebagainya.
Rumah Adat Asmat
Ada dua macam rumah adat yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh Suku Asmat Papua. Yang pertama yaitu Rumah Jew, dibangun demi kepentingan bersama masyarakat setempat. Jadi rumah ini secara khusus digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan ritual, rapat desa, hingga tempat berkumpulnya para pemuka adat.
Ukurannya cukup besar dengan bentuk memanjang yang memiliki 17 pintu masuk. Jalur masuk di depan pintu rumah memiliki tangga sederhana yang mempunyai lebih dari satu tangga.
Disebut juga sebagai rumah bujang lantaran orang yang tinggal di dalamnya merupakan laki-laki yang belum menikah. Sementara rumah adat dengan ukuran yang lebih kecil disebut Rumah Tysem.
BACA: Suku Kajang Ammatoa, Suku Unik dan Paling Ditakuti dari Sulawesi SelatanRumah Tysem tersebut biasanya ditempatkan di sekitar Rumah Jew, dibuat sebagai tempat tinggal anggota keluarga dengan maksimal tiga kepala keluarga. Mulai dari bapak, ibu, dan anak yang sudah menikah bersama pasangannya.
Perbedaan Seni Ukir dan Seni Pahat
Sebelum membahas perbedaan seni ukir dan seni pahat, akan lebih baik jika kita memahami pengertian keduanya. Pengertian seni ukir sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
Seni pahat adalah salah satu cabang snei rupa yang hasil karyanya berupa seni tiga dimensi.
| Perbedaan | Seni Ukir | Seni Pahat |
| Karya Seni | Karya seni yang dihasilkan lebih mengarah pada seni dua dimensi | Menghasilkan karya seni tiga dimensi seperti patung |
| Seni Ukir | Seni ukir menggunakan bidang datar yang dibentuk bagian cembung dan cekung untuk menghasilkan pola seni | Karya seni ukir yang dibuat bisa empat hingga lima dimensi |
Tags: kayu ukiran