... Panduan Ukiran Kayu Suku Asmat untuk Hobi Jahit dan DIY

Seni Ukiran Kayu Suku Asmat - Inspirasi Luar Biasa untuk Kerajinan Sulam dan DIY

Contoh Hasil Kerajinan Ukiran Kayu Asmat

Salah satu benda hasil kerajinan ukiran yang cukup populer di dunia adalah panel-panel unik yang sering dimanfaatkan menjadi hiasan dinding. Panel-panel ukiran ini biasanya mempunyai pola ukiran hewan atau garis-garis tribal khas Asmat. Benda ini menjadi begitu terkenal karena keunikannya dan kemudahannya untuk dibawa dalam jarak jauh, mengingat para wisatawan biasanya membeli panel untuk dijadikan buah tangan.

Selain bentuk panel, jenis ukiran yang tak kalah terkenal adalah Patung Bis atau disebut leluhur dan Totem. Pembuatan kedua ukiran ini sangatlah berkaitan dengan kehidupan spiritual masyarakat Asmat. Mereka biasanya akan menggunakan satu batang utuh dari sebuah pohon lalu diukir hingga menyerupai manusia yang mereka anggap sebagai leluhur.

Untuk totem sendiri, biasanya dibuat dari sebuah batang pohon yang terbalik. Bagian akar akan ditaruh di atas karena mereka akan menggunakan akarnya yang panjang tersebut sebagai pelambangan kesuburan dan harus diletakkan di bagian atas totem. Kedua benda ini sangatlah sakral bagi masyarakat setempat dan biasanya akan ditempatkan pada tempat yang sakral pula seperti ditempatkan diJew (Rumah Bujang) atau pintu masuk desa Asmat.

Harga Ukiran Kayu Asmat

namun untuk Harga jual panel-panel anda bisa membeli nya dengan harga yang tidak terlalu mahal, untuk satu buah panel berukuran paling kecil umumnya dijual seharga 200.000-300.000 rupiah. menurut kami Harga ini cukup pantas karena panel-panel ini juga mempunyai nilai sertatingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam membuatnya.

Kuliner Khas Asmat yang Menggugah Selera

Kehidupan Suku Asmat di Papua erat kaitannya dengan alam, yang tercermin dalam kekayaan kuliner mereka. Setiap makanan yang disajikan bukan sekadar panganan, namun juga penuh makna budaya dan sejarah. Berikut adalah beberapa hidangan khas Asmat yang membuktikan keunikan dan keragaman kuliner dari suku ini:

  • Papeda: Hidangan ini seperti simbol dari keramahtamahan Suku Asmat. Papeda yang kental dan lembut dibuat dari tepung sagu yang diolah secara tradisional. Konsistensi yang menyerupai lem diperoleh melalui campuran yang tepat antara tepung sagu dan air, yang dikukus hingga menjadi adonan yang kohesif. Biasa disajikan dengan:
  • Ikan Bakar: Menambahkan tekstur dan rasa yang gurih.
  • Kuah Kental: Berisi campuran daging ikan atau udang yang menyempurnakan hidangan ini.
  • Sambal Pedas: Memberikan sensasi rasa yang pedas dan aroma khas rempah.

Bahan-bahan alami dan cara pengolahan tradisional ini menciptakan rasa yang unik sekaligus merayakan kearifan lokal suku Asmat.

Setiap makanan yang disajikan oleh Suku Asmat Papua tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mengisahkan tentang hubungan batin antara manusia dengan alam. Kuliner khas Asmat menjadi salah satu cara untuk memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya serta tradisi yang dipelihara oleh suku ini, yang tak lekang oleh waktu dan terus hidup di tengah-tengah perubahan zaman.

Upacara Adat Suku Asmat

1. Upacara Tsyimbu

Upacara Tsyimbu diadakan setiap lima tahun sekali untuk pembuatan dan pengukuhan rumah lesung ataupun perahu. Dimana perahu ini akan diukur dengan gambar keluarga yang sudah meninggal dan berbagai gambar lainnya.

Kemudian diberi warna putih di bagian dalam dan warna merah yang berseling warna putih di bagian luarnya, serta diberi hiasan sagu. Biasanya akan dilakukan pertunjukan nyanyian dan tarian yang diiringi tifa sebelum perahu dibuat atau dikukuhkan.

Keluarga besar berkumpul di rumah kepala suku untuk melakukan pertunjukan tersebut, suasananya ramai dengan sorak-sorai. Perahu yang dibuat dalam Upacara Tsyimbu ini berfungsi menjadi pengangkut makanan, meski dulunya dipakai untuk memprovokasi musuh agar berperang.

2. Upacara Yentpokmbu

Rumah Jew atau biasa disebut Rumah Bujang biasanya diberi nama sesuai dengan marga sang pemilik. Pemberian nama dilakukan selama Upacara Yentpokmbu ini.

3. Upacara Mbismbu

BACA: Suku Osing, Mengenal Suku Asli Banyuwangi dengan Budaya Santet yang Paling Ditakuti

Cukup seram, orang Asmat akan membalas dendam apabila kematian kerabat mereka terjadi karena dibunuh. Dimana mereka akan membalasnya dengan cara sama.

4. Ritual Kematian

Kematian dianggap sebagai hal yang sakral dalam budaya masyarakat Suku Asmat di Papua ini. Karena mereka percaya bahwa hal tersebut terjadi karena adanya gangguan dari roh jahat.

Sisa tulang lainnya juga akan disimpan di atas pokok kayu atau di atas perahu lesung yang disertai sagu, kemudian dihanyutkan ke laut. Lalu pihak keluarga akan membuat ukiran Mbis untuk mengenang orang yang sudah meninggal tersebut.

Unik sekali bukan adat istiadat suku asli papua ini? Tidak heran jika banyak ilmuwan yang melakukan ekspedisi untuk mencari tahu lebih banyak informasi mengenai suku ini. Tentunya ada lebih banyak fakta yang mungkin belum terkuak, sebab banyak dari orang Suku Asmat Papua yang hidup di pedalaman hutan belantara sehingga sulit untuk dijangkau.


Tags: kayu ukiran

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia