... 7 Tutorial Ukiran Kayu Toraja untuk Proyek Kerajinan Jarum dan DIY

Seni Ukiran Kayu Toraja - Kekayaan Budaya dalam Karya Sulaman dan DIY

Pa’ Bombo Uai

Ukiran ini menyerupai binatang air angang angan (Bombo Uai) yang dapat bergerak meniti diatas air dengan halus dan sangat cepat. Nah, Pa’ Bombo Uai mengingatkan kita untuk lebih bijak meniti kehidupan, Lincah, cekatan, cepat dan tepat seperti bombo uai. Selain itu, ukiran ini juga berarti manusia harus mempunyai keterampilan dan kemampuan yang cukup dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Pa’ Bulu Londong

Di toraja ada pepata yang mengatakan, ayam dikenal karena tingkah lakunya. Ukiran yang menyerupai rumbai ayam jantan ini melambangkan keperkasaan dan kewibawaan yang menyertai seorang pemimpin dan lelaki pemberani.

Pa’ Daun Paria

Paria berarti pare. Tanaman yang punya rasa pahit ini dapat dijadikan sayur dan obat berbagai penyakit. Maknanya, kadang sesuatu yang pahit adalah obat yang menyembuhkan, begitupun teguran atau nasehat yang harus diterima walaupun menyakitkan namun akan membawa kebaikan.

Ukiran ini melambangkan kesejahteraan dan kekayaan masyarakat Toraja, pa’ kapu’ baka juga melambangkan kebangsawanan.

Menyelami Seni Ukir Toraja: Keindahan yang Tak Lepas dari Tradisi

Seni ukir Toraja bukan sekadar karya seni biasa, melainkan warisan budaya yang kaya dan mendalam. Proses kreatifnya tidak hanya menghasilkan keindahan visual tetapi juga mencerminkan kekayaan nilai dan tradisi.

Pembuat ukiran Toraja terlibat dalam langkah-langkah yang penuh makna, menciptakan karya yang menghadirkan keindahan tak tergoyahkan.

Langkah-langkah Detail dalam Pembuatan Ukiran

Detail dan kerumitan setiap motif diukir dengan presisi, menggambarkan keuletan dan keterampilan tinggi. Langkah-langkah ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ritual kreatif yang meresap dari nilai-nilai budaya Toraja.

Inspirasi dan Kreativitas di Balik Setiap Karya

Inspirasi bagi seniman ukir Toraja tak lepas dari alam dan kehidupan sehari-hari. Motif-motif seperti burung, tanaman, dan simbol-simbol kehidupan tercermin dalam setiap ukiran, menciptakan keterhubungan antara seniman dan alam sekitarnya.

Kreativitas mereka menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, menghasilkan karya yang tidak hanya indah tetapi juga sarat akan cerita dan makna.

Peran Pembuat Ukiran dalam Masyarakat Toraja

Pembuat ukiran Toraja bukan hanya seniman, melainkan penjaga warisan budaya. Mereka memainkan peran sentral dalam masyarakat, mentransmisikan nilai-nilai leluhur melalui karya seni mereka.

Ukiran tidak hanya dihargai sebagai dekorasi, tetapi juga sebagai penjaga identitas dan cermin kearifan lokal. Peran ini memberikan kedalaman makna pada setiap ukiran, mengaitkannya erat dengan keberlanjutan tradisi Toraja.

Serba-serbi Ukiran Toraja

Memiliki Makna Filosofis

Konon passura atau ukiran Toraja merupakan hasil inspirasi dari para pekerja pembuat Tongkonan. Mereka melihat dan mencontoh aliran darah haid perempuan yang membentuk motif, kemudian mengaplikasikannya pada kayu pahatannya.

Terlepas dari sejarah ukiran Toraja tersebut, menurut J.S Sande (dalam Sande, 1998), ukiran toraja menyimpan berbagai arti dan nilai kehidupan yang erat dengan falsafah masyarakat Toraja. Ukiran tersebut menyimpan nasihat-nasihat untuk menjalani hidup dengan baik, selalu bekerja keras, saling menghargai, dan membina kesatuan dan kekeluargaan serta Tuhan.

Memiliki Empat Dasar Ukiran

Berasal dari Suku Toraja, kesenian ukir Melayu khas ini punya empat motif dengan makna tersendiri berdasarkan Kepercayaan Aluk Todolo. Dijadikan sebagai lambang pokok sebuah Tongkonan, motif ukiran toraja, yaitu Passura 'Pa' Barre Allo dengan bentuk matahari, Pa' Manuk London berbentuk ayam jantan, Pa' Tedong berbentuk kepala kerbau, dan Pa' Sussuk berbentuk garis berjejer.

Umumnya untuk membuat ukiran ini, digunakan alat ukir khusus di atas papan kayu, tiang rumah adat, jendela, atau pintu. Bisa dikatakan bahwa ukiran tersebut juga tidak lepas dari bangunan khas Toraja.

Menghiasi Berbagai Bangunan

Ukiran toraja sangat mudah ditemui di berbagai bangunan khas. Mulai dari rumah adat Tongkonan, Alang atau lumbung padi, Duba-duba atau keranda, dan Erong atau peti mayat kayu. Memiliki simbol kearifan, status, dan keberadaan pemilik atau toma'rapu.

Ukiran ini biasanya melukiskan berbagai benda yang ada di sekeliling manusia, seperti benda-benda langit, flora, fauna, dan benda berharga. Kamu bisa menemukan kemegahan dan keindahan ukiran Toraja di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar hingga berbagai rumah atau bangunan di Desa Tana Toraja.


Tags: kayu ukiran toraja

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia