Memilih Ukuran Jarum Jahit yang Tepat untuk Proyek Jahitan Anda - Panduan Lengkap
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah semua jenis jarum jahit bisa digunakan pada semua mesin jahit?
Tidak semua jenis jarum jahit bisa digunakan pada semua mesin jahit. Setiap mesin jahit memiliki spesifikasi jenis jarum jahit yang sesuai. Pastikan untuk memahami jenis jarum yang cocok untuk mesin jahit yang Anda gunakan agar menghasilkan jahitan yang berkualitas.
2. Apakah perlu mengganti jarum jahit secara berkala?
3. Bagaimana cara membersihkan dan merawat jarum jahit?
Untuk membersihkan jarum jahit, Anda dapat menggunakan jarum magnet untuk menghilangkan sisa-sisa benang sehingga jarum tetap tajam. Selain itu, hindari menyimpan jarum jahit dalam keadaan terikat dengan benang agar tidak merusak mata jarum. Jangan lupa juga untuk merawat mesin jahit secara rutin agar jarum jahit dapat berfungsi dengan baik.

Ukuran Jarum Operasi
Jarum operasi ini tersedia dalam berbagai ukuran. Ukuran ini juga menyesuaikan dengan besarnya benang, semakin besar benang maka jarum juga semakin besar. Jarum bedah ini memiliki ukuran yang sama dengan jarum suntik pada umumnya. Semakin besar angkanya, maka ukuran ukuran jarumnya akan semakin kecil.
Ukuran jarum ini mulai dari ukuran yang paling besar yaitu 00 untuk menjahit dinding abdomen. Sedangkan ukuran yang paling kecil yaitu 10 – 0 untuk menjahit anastomoses mikrovaskuler yang berukuran seperti rambut manusia. Jarum bedah yang paling sering di gunakan para tenaga medis untuk melakukan operasi yaitu yang berukuran 3.0 – 5.0.
Untuk prosedur pembedahan di bagian wajah menggunakan jarum berukuran 5.0 – 6.0 sehingga tidak meninggalkan bekas luka. Lain halnya dengan bagian tubuh yang tidak terlihat biasanya menggunakan jarum berukuran 3.0 – 4.0, dengan ukurannya yang besar membuat jahitan kuat dan mudah menjahitnya. | cara memilih benang operasi

Mungkinkah benang operasi menyebabkan infeksi?
Meski begitu, benang multifilamen lebih berisiko memicu infeksi daripada benang monofilamen. Ini disebabkan benang yang lebih tebal sehingga lebih sulit melewati jaringan saat penjahitan.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Risiko ini tentu akan sangat kecil bila prosedur dilakukan oleh dokter ahli atau profesional terlatih di bidangnya.
Hal yang umumnya menyebabkan infeksi ialah ketika pasien tidak merawat luka operasi dengan benar.
Selain itu, lakukan perawatan lain yang dokter Anda rekomendasikan untuk menjaga luka jahitan tetap steril dan lekas sembuh.

Bahan pembuat benang operasi
Perbedaan benang operasi yang jadi daging dan tidak ini didasarkan pada bahan pembuatnya, sebagian bisa diserap tubuh dan lainnya tidak.
Setiap jenis benang terbuat dari bahan yang berbeda, baik alami maupun sintetis.
1. Bahan benang yang bisa diserap (absorbable)
Jenis benang medis ini biasanya digunakan untuk menjahit bagian paling dalam dari sayatan. Meski begitu, benang ini juga bisa dokter gunakan pada permukaan kulit.
Berikut ini merupakan bahan-bahan pembuat benang yang bisa diserap tubuh.
Serat usus (gut)
Benang monofilamen alami ini berasal dari serat dinding usus hewan, seperti sapi, kambing, dan domba. Ini digunakan untuk menjahit jaringan lunak bagian dalam tubuh.
Akan tetapi, benang dari serat usus tidak digunakan untuk operasi kardiovaskular dan sistem saraf. Pasalnya, benang ini bisa memicu reaksi buruk yang lebih besar dan berisiko menyebabkan komplikasi operasi .
Polydioxanone (PDS)
Benang monofilamen sintesis ini bisa digunakan untuk memperbaiki luka jaringan lunak, seperti untuk perut atau jantung bayi dan anak-anak.
Poliglecaprone (Monocryl)
Benang monofilamen sintetis ini digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak yang terbuka. Namun, bahan ini tidak boleh digunakan untuk operasi kadiovaskular atau sistem saraf.
Jenis benang ini paling sering digunakan untuk menutup luka kulit agar bekasnya tidak terlihat.
Poliglaktin (Vicryl)
Benang multifilamen ini biasanya digunakan untuk memperbaiki luka robek tangan atau wajah.
Benang ini juga tidak boleh digunakan untuk prosedur penjahitan bagian kardiovaskular atau sistem saraf.
2. Bahan benang yang tidak dapat diserap (non-absorbable)
Semua jenis bahan benang jahit yang tidak dapat diserap biasanya dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak, termasuk untuk prosedur kardiovaskular dan sistem saraf.

Yang sering ditanyakan
Apa bedanya antara jarum universal dan jarum stretch?
Jarum universal cocok untuk berbagai jenis kain, sedangkan jarum stretch cocok untuk kain yang elastis. Jarum stretch memiliki bagian tengah yang lebih fleksibel agar dapat melewati kain yang elastis tanpa merusaknya.
Bagaimana cara memilih jenis jarum yang tepat?
Pilih jarum yang sesuai dengan jenis kain yang akan dijahit. Jika tidak yakin, coba tes pada potongan kecil kain terlebih dahulu.
Apakah jarum jahit bisa digunakan berulang kali?
Tidak disarankan. Jarum jahit yang sudah tumpul dapat merusak kain dan menyebabkan benang putus.
Kapan sebaiknya mengganti jarum jahit?
Sebaiknya mengganti jarum jahit setiap 8-10 jam penggunaan atau setiap selesai menjahit proyek besar.
Apakah semua jarum jahit memiliki bentuk dan ukuran yang sama?
Tidak. Setiap jenis jarum memiliki bentuk, ukuran, dan fungsi yang berbeda-beda.
Bisakah jarum jahit patah saat digunakan?
Ya, jarum jahit dapat patah jika digunakan pada kain yang terlalu tebal atau kain yang memiliki benang yang kasar.
Bolehkah menggunakan jarum yang lebih besar untuk kain yang lebih tebal?
Tidak disarankan. Menggunakan jarum yang lebih besar dapat merusak kain dan menyebabkan benang putus.
Apakah jarum jahit merk tertentu lebih baik daripada yang lain?
Tidak selalu. Setiap merk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihlah jarum yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.

Tags: jahit luka jarum