Pesona Kreativitas dalam Industri dan Kerajinan Jarum dan DIY
Industri Kerajinan
Pengrajin adalah orang yang pekerjaannya membuat barang-barang kerajinan atau orang yang mempunyai keterampilan berkaitan dengan pembuatan barang kerajinan tertentu. Barang-barang tersebut pada umumnya tidak dibuat dengan mesin, tetapi dengan tangan.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984, Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang yang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Sedangkan Menurut Kuncoro (2007), Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih luas, industri merupakan kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi.
Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2002 Industri di Indonesia dapat digolongkan ke dalam beberapa macam kelompok. Industri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20–99 orang, industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5–19 orang dan industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1–4 orang.
Definisi yang dijelaskan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008 mengelompokkan industri kedalam tiga kategori yaitu sebagai berikut:
- Industri mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00.
- Industri kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00.
- Industri menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00.
Contoh Industri Kecil
Industri kecil merupakan kekuatan ekonomi yang berasal dari berbagai sektor. Berikut adalah beberapa contoh industri kecil yang mencerminkan keberagaman dan potensi daya saing di berbagai bidang:
Industri Kuliner dan Makanan Ringan
Industri kecil dalam bidang kuliner dan makanan ringan seringkali menjadi kiblat kreativitas. Produsen makanan kecil dapat menghasilkan produk unik dan berkualitas tinggi, seperti makanan khas daerah, kue-kue tradisional, atau makanan organik. Keberagaman produk ini tidak hanya memperkaya citarasa lokal tetapi juga dapat menembus pasar ekspor.
Industri Kreatif dan Desain
Industri kreatif melibatkan berbagai sektor, termasuk seni, fashion, dan desain. Pematangan potensi kreatif individu dan kelompok dalam skala kecil seringkali menghasilkan produk-produk yang inovatif dan memiliki nilai seni tinggi. Industri ini mencakup pengrajin, perancang busana, dan pelaku seni lainnya yang mampu bersaing dalam pasar global.
Industri Produk Kerajinan Tangan
Industri kecil kerajinan tangan mencakup produksi barang-barang unik seperti keramik, anyaman, dan produk kerajinan dari bahan alam. Produk-produk ini sering memiliki ciri khas dan nilai seni yang tinggi. Pelaku usaha kecil di sektor ini dapat mendapatkan pengakuan baik di tingkat lokal maupun internasional.
Industri Biofarmasi dan Produk Kesehatan
Industri kecil di sektor biofarmasi dan produk kesehatan semakin diperhatikan. Produsen kecil dapat menghasilkan suplemen, obat herbal, atau produk kesehatan lainnya. Keunggulan terletak pada pemanfaatan bahan-bahan alami dan tradisional yang sering kali diminati oleh konsumen yang peduli akan kesehatan.
Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu industri kecil, lengkap dengan ciri-ciri dan contohnya. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, industri kecil dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ANEKA GAS INDUSTRI TBK
Denny Erica, Ita Suryani, Hoiriah Hoiriah, Irwin Ananta VidadaAbstract
PT. Aneka Gas Industri Tbk sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang terkategori perusahaan besar perlu memperhatikan, mengevaluasi dan merumuskan strategi dalam pemberian motivasi yang tepat kepada sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan yang dapat berdampak positif bagi perusahaan.
Penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial ada pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel kinerja sebagai salah satu penentu pentingnya unsur motivasi yang dapat menentukan dan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan. Hal ini dilihat dari nilai uji t hitung untuk variabel motivasi kerja (X) sebesar 10,230 dan t tabel 2,011 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dikarenakan nilai t hitung >t Tabel dan nilai signifikan < dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atinya Variabel Motivasi (X) dapat dikatakan berpengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kinerja (Y).
Keywords
Full Text:
References
Dharma, A. (2003). Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor (Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Erica, D. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus SMP Bina Kusuma Jakarta). Widya Cipta, III(1), 31–43.
Hasibuan, M. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Luthfi, R. I., Susilo, H., & Riza, M. F. (2014). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT Elsiscom Prima Karya, Kantor Perwakilan Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 13(1), 1–8.
Mangkunegara, A. P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mathis, & Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Meidizar, G., & Rustono, A. (2016). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk) (Vol. 3, pp. 1032–1040).
Mengenal Rotan
Rotan adalah tanaman merambat atau tumbuh memanjat pada pohon-pohon sekitarnya. Kemampuan tumbuh tersebut didudukung oleh sulur pemanjat yang tumbuh pada ruas-ruas batangnya. Namun pada beberapa spesies tertentu tidak terdapat sulur melainkan duri yang memiliki fungsi sama.
Batang rotan berbuku-buku atau beruas-ruas, bulat atau segitiga dengan diameter bervariasi dan mampu tumbuh hingga puluhan meter. Bagian inilah yang nantinya diolah menjadi kerajinan rotan yang bernilai ekonomi tinggi.
Wilayah Asia, terutama Indonesia merupakan habitat rotan untuk tumbuh secara ideal. Oleh sebab itu, tidak heran beberapa daerah di Indonesia menjadi penghasil rotan sekaligus produsen beberapa berbagai jenis kerajinan rotan.
Meski tumbuh subur, ada beberapa jenis rotan Indonesia yang terancam punah dan harus dikendalikan pemanfaatannya. Berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 dan evaluasi oleh Budiarta dalam Kalima 2015, 21 jenis rotan yang terancam punah adalah:
- C. ciliaris
- C. melanoloma
- C. hispidulus
- C. impaar
- C. karuensis
- C. spectabilis
- C. robinsonianus
- C. kjelbergii
- C. minahassae
- C. melanoloma
- C. hispidulus
- C. pandanosmus
- C. pygmaeus
- Ceratolobus pseudoconcolor
- Daemonorops acamptostaachys
- D. monticola
- Korthalsia junghunii
- Plectocomia billitonensis
- P. lorzingii
- P. pygmaea
- P. longistigma
- P. lorzingii
- P. pygmaea
- Plectocomiopsis borneensis
Tags: kerajinan industri