Seni Tenun Gedogan - Keindahan Tradisional dalam Kerajinan Jarum dan DIY
Jenis alat tenun
Kegiatan menenun kain pada umumnya dilakukan oleh para perempuan atau ibu rumah tangga. Proses penenunannya juga tidak asal, mereka harus pandai mengatur benang, dan menciptakan motif yang rumit. Alat tenun yang digunakan pun harus aktif di bergerak. Untuk mengetahui jenis alat tenun untuk membuat kain tenun, mari kita simak pembahasannya sebagai berikut.
Alat tenun tradisional atau yang sering disebut sebagai gedogan menjadi awal mula alat yang digunakan untuk menenun. Mekanisme alat tenun tradisional ini sangat sederhana. Alat ini dibuat dari rancangan kayu dan juga bambu. Bentuk dari alat tenun ini dipakai dalam keadaan duduk lesehan dengan kaki membujur.
Jenis alat tenun tradisional ini terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah bagiannya :

Detail alat tenun ATBM
Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) | Ahmad Saifulloh/Shutterstock
Berbeda dengan alat gedog yang sudah ada sejak zaman leluhur, ATBM merupakan alat yang dihadirkan sebagai solusi untuk memenuhi industri tekstil rumahan yang sudah berjalan sebelum Indonesia merdeka.
ATBM sendiri merupakan pengembangan dari alat tenun model TIB, yaitu Textile Inrichting Bandung, sebuah lembaga yang sudah lebih dulu menghadirkan alat tenun dengan sistem yang lebih modern pada tahun 1912.
ATBM pertama kali digunakan di Kabupaten Wajo pada tahun 1950-an, di mana pada awalnya hanya digunakan untuk memproduksi kain sarung Samarinda. Baru pada tahun 1980-an mulai digunakan untuk memproduksi sarung sutra dengan motif balo tettong.
Jika melihat dari segi bagian tentu komponen yang dimiliki dari ATBM lebih kompleks, namun sebenarnya ada beberapa bagian yang memiliki fungsi sama seperti pada alat tenun gedog, hanya saja penamaannya berbeda.
Yang paling mencolok, ATBM memiliki injakan atau pedal berupa dua buah kayu panjang yang terletak di bagian bawah alat tenun, injakan tersebut akan digerakkan dengan kaki dan berfungsi untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada saat melalui proses keluar masuk rangkaian benang pakan dalam proses menenun.
Karena itu selain kain yang diproduksi oleh mesin, sebagian besar kain tenun yang selama ini banyak beredar di pasaran sebenarnya merupakan buatan ATBM, yang harganya terbilang jauh lebih murah dibanding kain hasil alat tenun gedog
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)
Seiring dengan perkembangan budaya, manusia berusaha untuk mencari cara agar dapat membuat kain tenun dengan waktu yang lebih cepat dan mudah. Maka dibuatlah Alat tenun bukan mesin atau yang lebih dikenal dengan istilah ATBM. Pada prinsipnya cara kerja ATBM ini hampir sama dengan Gedogan yaitu penenun menenun dengan posisi duduk. ATBM merupakan alat yang terbuat dari kayu yang dipasangi beberapa perlengkapan sehingga menjadi satu kesatuan unit.
Alat Tenun Bukan Mesin
ATBM terdiri dari beberapa alat yang mempunyai funsgi yang berbeda, antara lain
- Boom Lungsi yang digunakan untuk menggulung benang lungsi,
- Boom kain digunakan untuk menggulung kain yang sudah ditenun,
- Guun digunakan untuk mengendalikan dan menggerakkan benang lungsi agar sekoci dapat masuk di sela-sela benang lungsi,
- Injakan guun digunakan untuk mengatur guun,
- Sisir digunakan untuk mengatur kerapatan benang lungsi,
- Pemberat gulungan benang lungsi digunakan untuk menjaga kekencangan benang agar tetap stabil.
ATBM digerakkan secara manual dengan menggunakan kaki dan tangan. Cara kerja ATBM adalah penenun duduk dikursi dengan kaki mengayun pedal dan tangan menarik pengungkit. Gerakan kaki berfungsi untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu keluar masuk benang pakan.
Menenun menggunakan ATBM lebih mudah jika dibandingkan dengan menenun menggunakan gedogan, walaupun waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sehelai kain tidak jauh berbeda.
Tentu saja kualitas kain yang dihasilkan dari ATBM lebih rendah jika dibandingkan dengan kain tenun dari alat gedogan, hal ini terjadi karena apabila ada benang yang putus maka akan tampak pada kain yang dihasilkan.
Permukaan kain akan tampak lebih kasar karena sambungan dari benang yang putus. selain itu untuk mengoperasikan alat ini membutuhkan tenanga yang cukup besar, sehingga agak menyulitkan penenun wanita yang sudah berusia lanjut.

Tags: tenun alat