... Alat Tenun Mesin: Panduan Lengkap & Tips DIY untuk Pemula

Keajaiban Alat Tenun Mesin - Menggabungkan Tradisi dan Inovasi dalam Karya Rajutan Anda

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)

Seiring dengan perkembangan budaya, manusia berusaha untuk mencari cara agar dapat membuat kain tenun dengan waktu yang lebih cepat dan mudah. Maka dibuatlah Alat tenun bukan mesin atau yang lebih dikenal dengan istilah ATBM. Pada prinsipnya cara kerja ATBM ini hampir sama dengan Gedogan yaitu penenun menenun dengan posisi duduk. ATBM merupakan alat yang terbuat dari kayu yang dipasangi beberapa perlengkapan sehingga menjadi satu kesatuan unit.

Alat Tenun Bukan Mesin

ATBM terdiri dari beberapa alat yang mempunyai funsgi yang berbeda, antara lain

  • Boom Lungsi yang digunakan untuk menggulung benang lungsi,
  • Boom kain digunakan untuk menggulung kain yang sudah ditenun,
  • Guun digunakan untuk mengendalikan dan menggerakkan benang lungsi agar sekoci dapat masuk di sela-sela benang lungsi,
  • Injakan guun digunakan untuk mengatur guun,
  • Sisir digunakan untuk mengatur kerapatan benang lungsi,
  • Pemberat gulungan benang lungsi digunakan untuk menjaga kekencangan benang agar tetap stabil.

ATBM digerakkan secara manual dengan menggunakan kaki dan tangan. Cara kerja ATBM adalah penenun duduk dikursi dengan kaki mengayun pedal dan tangan menarik pengungkit. Gerakan kaki berfungsi untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu keluar masuk benang pakan.

Menenun menggunakan ATBM lebih mudah jika dibandingkan dengan menenun menggunakan gedogan, walaupun waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sehelai kain tidak jauh berbeda.

Tentu saja kualitas kain yang dihasilkan dari ATBM lebih rendah jika dibandingkan dengan kain tenun dari alat gedogan, hal ini terjadi karena apabila ada benang yang putus maka akan tampak pada kain yang dihasilkan.

Permukaan kain akan tampak lebih kasar karena sambungan dari benang yang putus. selain itu untuk mengoperasikan alat ini membutuhkan tenanga yang cukup besar, sehingga agak menyulitkan penenun wanita yang sudah berusia lanjut.

Detail alat tenun ATBM

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) | Ahmad Saifulloh/Shutterstock

Berbeda dengan alat gedog yang sudah ada sejak zaman leluhur, ATBM merupakan alat yang dihadirkan sebagai solusi untuk memenuhi industri tekstil rumahan yang sudah berjalan sebelum Indonesia merdeka.

ATBM sendiri merupakan pengembangan dari alat tenun model TIB, yaitu Textile Inrichting Bandung, sebuah lembaga yang sudah lebih dulu menghadirkan alat tenun dengan sistem yang lebih modern pada tahun 1912.

ATBM pertama kali digunakan di Kabupaten Wajo pada tahun 1950-an, di mana pada awalnya hanya digunakan untuk memproduksi kain sarung Samarinda. Baru pada tahun 1980-an mulai digunakan untuk memproduksi sarung sutra dengan motif balo tettong.

Jika melihat dari segi bagian tentu komponen yang dimiliki dari ATBM lebih kompleks, namun sebenarnya ada beberapa bagian yang memiliki fungsi sama seperti pada alat tenun gedog, hanya saja penamaannya berbeda.

Yang paling mencolok, ATBM memiliki injakan atau pedal berupa dua buah kayu panjang yang terletak di bagian bawah alat tenun, injakan tersebut akan digerakkan dengan kaki dan berfungsi untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada saat melalui proses keluar masuk rangkaian benang pakan dalam proses menenun.

Karena itu selain kain yang diproduksi oleh mesin, sebagian besar kain tenun yang selama ini banyak beredar di pasaran sebenarnya merupakan buatan ATBM, yang harganya terbilang jauh lebih murah dibanding kain hasil alat tenun gedog

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Kerajinan Tenun: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya

Sejumlah perempuan menenun di baawah rumah Desa Gumananon, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah. Sulawesi Tenggara. Desa Gumananon menjadi tempat warisan leluhur turun temurun terkait tenun Kamohu. (Dok. KemenKopUKM)

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Kerajinan tenun menjadi salah satu kekayaan budaya, berupa kerajinan tangan, yang dimiliki Indonesia. Apa itu kerajinan tenun?

Alat Tenun Mesin (ATM)

Karena banyaknya permintaan pasar akan kain tenun sementara proses pengerjaan kain tenun yang memakan waktu yang sangat lama tidak memungkin untuk memenuhi permintaan pasar, membuat penenun harus melakukan inovasi agar mampu memproduksi kain tenun dalam waktu yang lebih singkat.

Pengerajin pun mulai beralih menenun dengan menggunakan alat tenu mesin atau yang dikenal dengan ATM. Alat tenun mesin ini dilengkapi dengan motor penggerak sehingga untuk menghasilkan sehelai kain tenun, proses pengerjaanya sepenuhnya dikerjakan oleh mesin.

Tentu saja produktivitas kain tenun meningkat dan pengerjaan kain tenun menjadi lebih singkat. Sehingga permintaan masyarakat akan kain tenun dapat terpenuhi. Tetapi tidak berarti alat tenun mesin ini tidak mempunyai kekurangan. Kain tenun yang dihasilkan dari alat tenun mesin tidak dapat menyamai kualitas kain tenun yang dihasilkan baik dari alat tenun tradisional maupun dari alat tenun bukan mesin (ATBM).

Alat Tenun Mesin

Meskipun kualitas kain lebih rendah tetapi harga jual kain tenun yang dihasilkan oleh alat tenun mesin lebih murah. Hal ini tentu saja membahayakan eksistensi penenun tradisional. Walaupun kualitas kain yang mereka hasilkan jauh lebih baik tetapi mereka tidak mampu bersaing dengan pengerajin yang menggunakan alat tenun mesin. Meskipun hasil tenunan dari ketiga jenis alat ini berbeda, tetapi masyarakat tidak bisa membedakan karena corak, motif dan warna yang dihasilkan sama.

Selain membahayakan pengerajin tenun tradisional, kain tenun yang dihasilkan dari alat tenun mesin juga dapat merugikan masyarakat karena mereka tidak bisa membedakan mana kain tenun yang dibuat dengan alat tradisional dan kain tenun yang dibuat oleh alat tenun mesin.

Salah satu tips untuk dapat membedakan kain tenun hasil dari alat tradisioanal dan kain tenun dari alat tenun mesin adalah dengan membandingkan tekstur dan kerapatan benang. Kain yang dihasilkan oleh alat tenun mesin memiliki tekstur atau kerapatan benang yang sama persis karena kestabilan tenaga mesin. Sedangkan kain tenun yang dibuat secara manual tanpa mesin tekstur kain dan kerapatannya tidak sama persis karena dipengaruhi oleh tenaga manusia.

Sejarah [ sunting | sunting sumber ]

ATBM pada mulanya diciptakan oleh insinyur di Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) pada tahun 1912, sehingga alat ini juga dikenal sebagai alat tenun model TIB. Alat ini pertama kali digunakan di Kabupaten Wajo pada tahun 1950-an untuk memproduksi kain sarung Samarinda. [2]

Sejarah tenun ikat di Indonesia dimulai saat Indonesia berada di bawah pengaruh budaya asing yang berasal dari daratan tenggara asia dan bahkan lebih jauh lagi. Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia yang berada di persimpangan jalur migrasi kuno sehingga menjadi rute perdagangan melalui Asia dan Pasifik. Negara-negara lain yang singgah di Indonesia seperti Cina, India, Persia, Mesir, dan Eropa membawa budaya mereka dan pada akhirnya memberikan pengaruh bagi budaya Indonesia. [3]


Tags: mesin tenun alat

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia