"Pesona Keindahan Baju Tenun NTT untuk Wanita yang Memukau"
Sisir emas, tusuk konde dan gelang kepala ular
NTT punya banyak suku yang mendiami wilayahnya, salah satunya adalah suku Dawan. Suku Dawan ini punya pakaian khas yang disebut dengan baju Amarasi. Menariknya, baju adat suku di NTT ini akan menggunakan berbagai macam perhiasan khas yang membuatnya mencolok namun tetap cantik dan elegan terlebih untuk wanitanya.
Beberapa aksesoris khas NTT yang digunakan adalag seperti sisir emas, tusuk konde yang terbuat dari emas dan yang paling ikonik adalah gelang yang bentuknya seperti kepala ular. Bentuknya yang unik ini masih digunakan masyarakat NTT hingga saat ini sebagai lambang kemakmuran dan lambing kebanggan masyarakat adat saat upacara kebudayaan.
Itulah sekilas pembahasan tentang apa saja perhiasan dan aksesoris khas Nusa Tenggara Timur yang masih digunakan hingga saat ini. Berbagai macam perhiasan tersebut akan punya maknanya masing masing dan merupakan warisan leluhur suku yang digunakan hingga kini. Yuk cintai budaya asli Indonesia dengan mengenal suku dan adatnya.
Artikel lain tentang Khas NTT :
- 6 Cemilan Khas NTT yang Cocok Jadi Oleh Oleh
- 7 Oleh Oleh Khas NTT Dari Makanan Ke Kayu Cendana Untuk Dibawa Pulang
- Mengenal 6 Jenis Alat Musik Khas NTT Beserta Fungsinya
- 7 Minuman Khas NTT Tidak Boleh Dilewatkan, Dari yang Segar Hingga Hangat!
Keunikan Baju Adat NTT (Nusa Tenggara Timur)
Kepulauan Nusa Tenggara mengingatkan betapa indahnya alam di Indonesia. Wilayah ini dibagi menjadi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedua daerah ini memiliki keunikan tersendiri.
Di NTT sendiri terdapat salah satu keajaiban dunia, yaitu Pulau Komodo. Buka hanya itu, Danau Kelimutu juga merupakan salah satu tempat wisata yang populer di NTT. Serta masih ada puluhan pulau yang memanjakan mata dengan keindahannya.
Sebagian besar penduduk asli NTT masih memiliki seni dan kebudayaan yang kental. Suku-suku besar yang mendiami kepulauan ini antara lain suku Dawan, Helong, Lio, Manggarai, Rote, Sabu, dan Sumba. Masing-masing suku ini memiliki latar belakang dan keanekaragaman yang berbeda.
Selain keindahan alam dan kulturnya, pakaian adat menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Tidak sedikit para turis yang ingin mengenal NTT lebih jauh. Dari semua suku yang ada di kepulauan ini, hanya ada empat yang memiliki pakaian adat.
Pakaian adat lengkap dengan aksesoris sebagai penanda akan keberadaan suku tersebut. Ada sedikit pembeda antara baju adat pria dan wanita, bahkan baju adat NTT anak juga memiliki perbedaan.
Nama Baju Adat dari Nusa Tenggara Timur
Namun di Indonesia sendiri, setiap daerah memiliki ciri kebaya yang berbeda beda dan tidak selalu sama antara satu daerah dengan daerah lainnya. Seperti di daerah Nusa Tenggara Timur, kebaya di sini tentu berbeda dari kebaya yang dipakai di Pulau Jawa. Umumnya yang menggunakan kebaya adalah Suku Helong yang ada di Pulau Timau dan Pulau Semau.
Meski nama baju adat NTT satu ini sama dengan pakaian adat dari daerah lain, namun kebaya yang digunakan Suku Helong cenderung terbuka dan dibuat tanpa lengan. Pemakaiannya sering disertai dengan kemben dan beberapa aksesoris seperti ikat kepala, kalung, dan giwang. Pasangan wanita yang memakai kebaya biasanya mengenakan baju bodo atau kemeja dengan selimut besar di bagian pinggang.
8 Baju Adat Nusa Tenggara Timur (NTB)
Pada kesempatan ini, TradisiKita akan berbagi 8 baju adat Nusa Tenggara yang terdiri dari baju adat laki-laki maupun perempuan dari 4 suku adat yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Suku Rote, Suku Sabu, Suku Helong dan Suku Dawan.
Suku Rote atau Orang Rote berdiam di Pulau Roti, Ndao dan sebagian pantai barat Pulau Timor, di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahasa Roti termasuk rumpun bahasa Austronesia dan terbagi ke dalam beberapa dialek, seperti Unale, Ti, Termanu, Ringgou, Dengka, Ba'a, Bilba, Kolbaffo, Dela, Lole, Keka, Diu, Lelenuk, Talae, Landu. Ahli lain menggolongkan bahasa mereka menjadi dialek Rote Barat Daya, Rote Barat Laut, Lobalain, Rote Tengah, Rote Timur dan dialek Pantai Baru.
a. Baju Adat Perempuan Suku Rote
Kamu wanita pada suku Rote biasanya mengenakan baju kebaya pendek dan bagian bawahnya mengenakan kain tenun sebagai pakaian tradisionalnya. Salah satu motif yang sering digunakan untuk menghiasi pakaian adat ini adalah motif pohon tengkorak.
Sehelai selendang menempel pada bahunya. Rambut disanggul dan memakai hiasan berbentuk bulan sabit dengan tiga buah bintang. Hiasan tersebut disebut bulak molik. Bulan molik artinya bulan baru. Hiasan ini terbuat biasanya terbuat dari emas, perak, kuningan, atau perunggu yang ditempa dan dipipihkan, kemudian dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai bulan sabit.
Selain itu, Aksesoris lainnya adalah gelang, anting, kalung susun (habas), dan pending. Kalung susun atau habas terbuat dari emas atau perak yang merupakan warisan turun-temurun dari sebuah keluarga suku Rote. Terkadang, ada yang menanggap bahwa habas merupakan benda keramat yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Selain habas, aksesoris lainnya adalah pending. Pending merupakan perhiasan yang terbuat dari kuningan, tembaga, perak dan emas dan biasa dipakai di bagian pinggang. Motif yang sering muncul sebagai hiasan pending adalah motif bunga atau hewan unggas.
Tags: tenun baju wanita