... Panduan Lengkap Batik Tenun Bali untuk Pekerjaan Jahitan & DIY | Pengetahuan Batik Terkini!

Seni Tenun Batik Bali - Karya Indah dalam Dunia Sulaman dan Kerajinan Tangan

Mengenal Tenun Endek – Sejarah, Keistimewaan, Ragam Motif dan Cara Pembuatan Kain Tenun Khas Bali Yang Syarat Akan Makna Religius

Tenun Endek –Kain Tenun Endek sering dijumpai di Bali dalam bentuk kain panjang, sarung, dan selendang, atau yang sering disebut dengan anteng. Bentuk sarung lazim dipakai oleh para laki-laki. Dengan ciri mempunyai sambungan pada bagian tengah atau sampingnya.

Sedangkan Kain Tenun Endek berbentuk kain panjang dipakai oleh kaum hawa. Dengan ciri mempunyai motif ragam hias ikat yang menghias bagian pinggir kain. Pada bagian tengah kain berwarna polos. Sejalan dengan perkembangannya, ditemukan banyak variasi, seperti ragam hias juga dibuat pada bidang tengah kain selain pada jalur hiasan pinggir.

Pembuatan Tenun Endek merupakan sebuah rangkaian proses kreatif yang memadukan unsur seni, kreativitas, teknik pewarnaan, dan inovasi. Keempat hal tersebut sangatlah penting untuk menghasilkan Kain Tenun Endek yang mempunyai kualitas tinggi.

Fakta Unik Kain Tenun Endek Bali

Karakteristik Tenun Endek

Sebagaimana kita tahu, di Bali, kain tidak hanya dipakai sebagai penutup tubuh atau pakaian saja. Namun kain juga digunakan untuk menghias tempat-tempat upacara di pura, rumah maupun di pusat desa.

Masyarakat Bali mempercayai ada kain tertentu yang dapat berfungsi sebagai penolak bala, misalnya kain tenun endek asli seperti endek gringsing, endek cepuk dan endek bebali. Contoh upacara yang menggunakan kain bebali sebagai unsur ritualnya adalah upacara nelu bulanan dan ngaben. Kain endek bali juga biasa digunakan dalam pementasan kesenian tradisional.

Ada pula yang menyebutkan bahwa beberapa jenis ragam hias Tenun Endek memiliki fungsi sebagai penangkal bahaya wabah penyakit atau kematian. Kepercayaan tersebut diyakini secara turun temurun. Contohnya adalah motif Gringsing Isi dan Sanan Empeg adalah dua diantaranya.

Kain Tenun Endek bermotif gringsing diyakini dapat digunakan sebagai penangkal wabah penyakit. Apabila digunakan sebagai penangkal (pasikepan) tidak harus dipakai kamben, namun bisa juga dalam bentuk kain sobekan kecil. Asalkan sobekan tersebut tepat pada bagian motif yang disakralkan.

Mengenal Kain Endek, Tenun Ikat Khas Bali

Keindahan dari Pulau Dewata memang tidak ada habisnya, pasalnya pulau ini memiliki berbagai panorama dan keindahan pantainya yang tak bisa dipungkiri lagi. Selain itu, Bali juga memiliki kekayaan arsitektur candi-candi dan menjadi salah satu keagungan dan daya tarik karya seni mereka. Pulau Bali juga turut andil dalam perkembangan kain tenun tradisional Indonesia. Salah satunya yaitu kain Tenun Endek, yang mana kain tenun ini seolah-olah merangkum keindahan alam khas Bali.

Saat ini, produksi kain tenun endek sudah mulai menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Hingga kini kain endek bisa dijumpai di Kabupaten Karangasem, Gianyar, Buleleng, Negara, dan Denpasar.

Nama Endek sendiri berasal dari bahasa setempat dan memiliki arti yang unik. Dimana arti Endek adalah ”gendekan” atau ”ngendek” yang berarti diam atau tetap. Nama tersebut muncul ketika proses pembuatannya, yaitu ketika benang diikat dan dicelup ke pewarna namun warnanya tetap atau tidak mudah berubah. Proses pewarnaan benang tenun ini disebut dengan istilah”ngendek”.

Untuk menghasilkan selembar kain tenun endek dibutuhkan waktu kurang lebih 3-8minggu bahkan bisa lebih, bergantung pada tingkat kerumitan pola dan motif yang ingin dibuat. Namun saat ini sudah bisa menggunakan peralatan yang modern dengan hasil produksi yang bisa lebih banyak dan biaya produksi yang lebih murah.

Kain ini banyak dijumpai di Bali dengan bentuk lembaran, sarung atau selendang. Yang mana kain tenun endek dalam model sarung biasanya digunakan untuk kaum laki-laki, sedangkan untuk lembaran kain panjang digunakan wanita untuk baju kemben.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia