Menjelajahi Kesenangan dalam Seni Sulaman - Misteri Benang Halus pada Jamur
Sistem Reproduksi Jamur (Fungi)
Reproduksi pada jamur (fungi) terbagi menjadi dua bagian yaitu generative (seksual) dan vegetative (aseksual), berikut penjabarannya.
♥ Reproduksi Secara Generatif (Seksual)
Biasanya jamur bereproduksi secara generative karena kondisi lingkungan yang berubah atau pada kondisi darurat lainnya. Keturunan yang dihasilkan memiliki genetic yang beragam dan lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan.
- Reproduksi secara generative didahului dengan pembentukan spora seksual yang memiliki jenis hifa yang berbeda.
- Memiliki Hifa (+) dan hifa (-) yang berkromosom haploid (n) mendekat dan membentuk organ yang menghasilkan gamet (gametangium).
- Gametangium berplasmogami adalah peleburan sitoplasma kemudian membentuk zigosporangium dikariotik (heterokarotik) dengan pasangan nucleus haploid yang belum menyatu. Zigosporangium ini mempunyai dinding sel yang tebal dan kasar sehingga dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk dan kering.
- Apabila kondisi lingkungannya baik, zigosporangium akan menjadi kariogami (peleburan inti) sehingga zigosporangium memiliki inti yang berkromosom diploid (2n).
- Zigosporangium yang berinti haploid (2n) akan mengalami pembelahan secara mitosis yang dapat menghasilkan zigospora haploid (n) didalam zigosporangium.
- Zigospora haploid (n) akan berkecambah serta membentuk sporangium bertangkai pendek dengan kromosom haploid (n).
- Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora-spora yang haploid (n) yang memiliki keanekaragaman genetik.
- Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang sesuai, spora akan berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n).
Struktur Tubuh Jamur
Selain ciri-ciri fungi, kamu juga perlu mengetahui struktur tubuh fungi. Pada dasarnya, struktur jamur terbentuk dari komponen disebut hifa. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang halus yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa yang mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa jamur dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
Septa pada jamur memiliki pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Namun, ada pula hifa jamur yang tidak bersepta atau hifa senositik. Secara umum, struktur jamur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Pada jamur bersifat parasit, hifa jamur biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria. Hifa jenis haustoria berfungsi untuk mengangkut zat hara atau makanan dari substrat karena hifa khusus ini mampu menembus jaringan substrat.
Tags: benang pada nama