... Benang Lawe: Panduan Komprehensif untuk Seni Jahit dan Kerajinan DIY

Seni Memintal yang Memukau - Mengenal Benang Lawe dalam Kerajinan dan DIY

Akad Nikah atau Pemberkatan

  1. Prosesi pascanikah atau upacara panggih

Biasanya tari edan-edanan adalah tarian yang dijadikan pembuka akan dimulainya upacara panggih.

DI ritual ini, sanggan diserahkan dari pihak pria kepada kedua orang tua mempelai wanita sebagai simbol penebus putri mereka.

Gantal adalah daun sirih yang diisi bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau hitam, yang diikat dengan benang lawe. Dari arah berlawanan dan berjarak sekitar 2 meter, kedua mempelai saling melemparkan gantal ke satu sama lain.

Mempelai pria akan melemparkan gantal ke dahi, dada, dan lutut mempelai wanita, lalu dibalas oleh mempelai wanita yang melemparkan gantal ke dada dan lutut mempelai pria. Ritual di pernikahan adat Jawa ini melambangkan kedua mempelai akan saling melempar kasih.

RItual wijikan di pernikahan adat Jawa ini juga dikenal dengan sebutan ranupada. Ranu artinya air dan pada artinya kaki.

Ritual ini berwujud dimana mempelai wanita membasuhkan air pada kaki suaminya sebanyak tiga kali. Pembasuhan kaki ini memiliki makna wujud bakti istri kepada suaminya juga untuk menghilangkan halangan menuju rumah tangga yang bahagia.

Di pernikahan adat jawa terdapat perbedaan kasta tertentu yaitu antara pernikahan di masyarakat biasa (yang sebut kawula) serta pernikahan di kaum bangsawan seperti pernikahan putri sultan.

Pada pernikahan putri sultan terdapat prosesi yang disebut pondong, sedangkan di pernikahan kawula, prosesi ini digantikan dengan kanten asto. Pada kanten asto, kedua mempelai berdiri berdampingan sambil mengaitkan jari kelingking dan berjalan bersama menuju pelaminan.

Tiba di pelaminan, kedua mempelai tetap berdiri menghadap tamu dan membelakangi kursi pelaminan.

Sambil disaksikan ibu mempelai wanita, ayah dari mempelai wanita memegang dan menepuk bahu kedua mempelai untuk mendudukkan keduanya di kursi pelaminan.

Fasilitas Di Curug Lawe

Fasilitas yang ada di Curug Lawe belum terlalu lengkap, di sekitar air terjun hanya ada sebuah kamar mandi sederhana.

1. Air Terjun Bagaikan Tirai

Daya tarik yang pertama tentu saja keberadaan Curug Lawe. Sebuah air terjun yang berdiri gagah di dinding batu. Air yang turun bukan dari satu air terjun saja.

Air yang turun tidak deras, lebih mirip dengan benang-benang putih. Kondisi air tersebut sekaligus menjadi versi lain sejarah penamaan Curug Lawe. Karena di dalam bahasa jawa, kata Lawe bermakna benang.

Curug Lawe mempunyai tinggi sekitar 30 meter. Airnya bersih, dingin, namun tidak memiliki kolam utama yang besar.

2. Pesona Alam Sekitar

Daya tarik selanjutnya dari Curug Lawe adalah pesona alam sekitarnya. Alam di sekelilingnya didominasi oleh view tebing batu, serta rindangnya pepohonan.

Sebetulnya untuk lokasi selfie dengan latar alam yang elok sudah tersaji dari sejak trekking menuju lokasi utama Curug Lawe.

3. Trekking Menuju Curug Lawe

Perjalanannya lumayan jauh, namun mengasyikkan. Trekking awal akan melalui jalan datar, yang sudah berbentuk coran, membentang di antara perkebunan cengkeh.

Di tengah perjalanan, terdapat papan penunjuk arah menuju Curug Lawe, dan Curug Benowo. Untuk menuju Curug Lawe, para pengunjung harus mengambil jalur ke sebelah kanan.

Estimasi waktu trekkingnya memakan waktu hampir 2 jam. Setiap pengunjung akan memakan waktu yang berbeda-beda.

Artikel lainnya
  • 6 Tempat Wisata Ungaran, Panorama Curug Hingga Gunung
  • Curug Benowo, Air Terjun Lain Di Kawasan CLBK Kalisidi
  • Curug Klenting Kuning, Air Terjun Berkhasiat Di Semarang
  • Curug Palebur Gongso, Air Terjun Perawan Di Perbatasan
  • Gunung Ungaran, Jalur Pendakian Via Mawar Camp
  • Curug Gending Asmoro, Kondisi Terkini Wisata Air Terjun Di Ungaran

Asal Usul Mantra Jaran Goyang

Jaran goyang merupakan ajian pelet tingkat tinggi yang hampir dikenal oleh seluruh pelosok Indonesia. Asal usul jaran goyang adalah karya dari seorang spiritualitas terkenal pada zamannya yaitu mpu bernama Ki Buyut Mangun Tapa.

Ki Buyut Mangun Tapa adalah seorang ahli spiritualitas yang menciptakan karya-karya spiritual, salah satunya yaitu mantra pelet. Beliau menyusun sebuah kitab Kejawen berisi tentang berbagai rahasia tentang berbagai rahasia ilmu percintaan. Kitab tersebut diberi nama Mantra Asmara, menurut kepercayaan kitab ini sempat direbut oleh Nini Pelet dan digunakan untuk perbuatan jahat.

Baca Juga: Doa Kejawen Keselamatan Paling Ampuh dan Terlengkap

1. Lagu Jaran Goyang

“Apa salah dan dosaku, sayang. Cinta suciku kau buang-buang. Lihat jurus yang kan kuberikan. Jaran goyang, jaran goyag

Masyarakat Jawa hanya mempercayai ilmu hitam untuk menyakiti dan ilmu putih untuk menyembuhkan, tetapi masyarakat osing mempercayai adanya 4 ilmu hitam yaitu ilmu merah, ilmu putih, ilmu kuning, dan ilmu hitam. Ilmu merah berkaitan dengan perasaan cinta, ilmu hitam untuk menyakiti, ilmu kuning untuk sebuah jabatan, dan ilmu putih untuk menyembuhkan.

Di mana santet sendiri bukanlah ilmu untuk menyakiti atau membunuh, akan tetapi merupakan akronim dari mesisan gantet yang artinya sekalian bersatu atau bisa juga mesisan bantet atau sekalian rusak. Hal tersebut merujuk dari fungsi sosial mantra santet jaran goyang untuk menyatukan dua orang agar bisa menikah atau memisahkan kedua orang yang mencintai, supaya dapat menikah dengan pasangan pilihan keluarganya.

2. Tarian Jaran Goyang

Tarian jaran goyang yaitu tari yang menceritakan seorang pria mencintai seorang wanita tetapi ditolak. Kemudian, seorang pria tersebut merapalkan mantra jaran goyang lalu melemparkan buna kepada sang gadis hingga gadis tersebut jatuh cinta dan tergila-gila pada sang pria.

Mantra Jaran Goyang

Mantra jaran goyang adalah sebuah ajian untuk pengasihan dan termasuk salah satu ilmu pelet paling ampuh. Karena bisanya digunakan untuk memikat hati seseorang dengan jarak jauh walaupun terhalang oleh beberapa rintangan.

Mantra jaran goyang adalah ilmu yang berpasangan dengan semar mesem. Sering disebut juga bahwa jaran goyang merupakan mantra atau ajian untuk pelet wanita. Bahwa jaran goyang memiliki arti yaitu sangat cepat apabila digunakan untuk menaklukkan hati seorang wanita ketimbang pria.

Perlu diingat, sebelum merapalkan mantra jaran goyang sebaiknya melakukan puasa putih selama 6 hari, dilanjutkan dengan 1 hari 1 malam pati geni. Selama masih dalam berpuasa mantra jaran goyang dibaca sebanyak 7 kali setiap malam. Adapun bacaan mantra tersebut adalah sebagai berikut.

Bismillahirohman Nirrohim,
Sun Matek Ajiku Si Jaran Goyang,
Tak Goyang Ing Tengah Latar,
Upet-Upetku Lawe Benang,
Pet Sabetake Gunung Gugur,
Pet Sabetake Lemah Bangka,
Pet Sabetake Ombak Gede Sirep,
Pet Sabetake Atine Si (Nama Orang Yang Dituju)
Bin (Nama Orang Tuanya)
Cep Sida Edan Ora Edan,
Sida Gendeng Ora Gendeng,
Sida Bunyeng Ora Mari-Mari,
Yen Ora Ingsun Sing Nambani.

Selanjutnya, jika kalian ingin menyadarkan cewenya dari pengaruh ajian jaran goyang, maka berikut ini doa dan penawar ajian jaran goyang.

Baca Juga: Khasiat Wirid Tawasul 7 Salamun, Tulisan Arab dan Cara Membaca

Sun matek ajiku si jaran goyang,
kaki danyang nyai danyang,
kompi jenggot sing nempel
neng nggone si (nama yang terkena jaran goyang)
balia nang Asalmu.
Assalamualaikum ,
wetan kulon,
lor kiduldalanmu mulih

Doa tersebut dibaca di dalam gelas berisi air putih, kemudian diminumkan orang orang yang terkena mantra jarang goyang.


Tags: benang adalah lawe

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia