Benang PGA - Mengenal Bahan Utama dalam Seni Kerajinan Jarum dan DIY
Jenis-Jenis Suture
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, suture memiliki beberapa jenis. Jenis benang operasi dibedakan berdasarkan kemampuan menyerap, untaian serat, bahan pembuat, dan kegunaannya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasannya.
1. Berdasarkan Kemampuan Menyerapnya
Berdasarkan kemampuan menyerapnya, suture dibagi menjadi dua jenis. Yaitu absorbable dan non absorbable suture.
Secara fisik, kedua jenis benang tersebut dapat Anda bedakan. Absorbable suture biasanya memiliki warna kecoklatan. Sedangkan non absorbable suture memiliki warna kehitaman.
a. Absorbable Suture
Absorbable suture merupakan benang operasi yang bisa terurai dengan aman di dalam tubuh. Jenis benang ini akan terurai seiring berjalannya waktu dan tidak akan meninggalkan bekas jahitan. Absorbable suture terbuat dari bahan alami dan buatan.
Contoh absorbable suture benang alami yaitu catgut chromic dan benang operasi plain. Catgut chromic dan benang operasi plain sama-sama terbuat dari kolagen sapi dan domba.
Kedua jenis benang operasi tersebut dapat terserap oleh jaringan. Bedanya, catgut chromic dapat terserap dalam kurun waktu 90 hari, sedangkan benang operasi plain dapat terserap dalam kurun waktu 70 hari.
Benang catgut chromic memiliki ukuran yang cukup tebal. Oleh karena itu, benang ini lebih cocok untuk menjahit luka di bagian tubuh yang tertutup. Benang ini kurang cocok untuk menjahit luka di bagian wajah atau anak kecil.
Selain absorbable suture bahan alami, ada juga absorbable suture benang buatan. Jenis benang ini terbuat dari bahan sintetis, misalnya polyglactin, polyglycapron, dan polydioxanone.
Benang ini memiliki daya ikat 2 hingga 3 minggu. Untuk proses penyerapannya, benang ini membutuhkan waktu selama 90 hingga 120 hari.
b. Non Absorbable Suture
Non absorbable suture merupakan benang yang terbuat dari material yang tahan terhadap enzim penyerapan. Oleh sebab itulah, jenis benang ini bisa bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
Teknik jahit sudah sejak dahulu didokumentasikan dalam papirus
ilustrasi papirus Mesir (unsplash.com/Jeremy Bezanger)
Masih dari laporan dalam jurnal yang sama, dijelaskan bahwa Edwin Smith berhasil menemukan papirus pengetahuan medis yang sudah dikodifikasi pada tahun 1600 SM. Setidaknya terdapat 48 kasus tindakan medis yang diabadikan secara rinci dalam papirus Edwin Smith.
Dalam papirus tersebut, terukir tulisan “If thou findest that wound open and its stitching loose thou shouldst draw together for him the gash with two strips of linen.” Ini menunjukkan bahwa metode jahit pada saat itu masih memanfaatkan linen. Saat ini papirus tersebut berada di Metropolitan Museum of Art of New York City, Amerika Serikat.
Rambut, urat, benang wol, dan serat tumbuhan dijadikan alat untuk mengikat luka
ilustrasi pengobatan klasik (medicalacademic.co.za)
Sebuah laporan berjudul "The History and Evolution of Sutures in Pelvic Surgery” dalam Journal of the Royal Society of Medicine tahun 2011, disebutkan bahwa sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi, penduduk Mesir memanfaatkan serat tumbuhan, rambut, urat, dan benang wol untuk menjahit luka. Bekas bentuk jahitan dari serat tumbuhan, rambut, urat, dan benang wol ini juga ditemukan pada sisa-sisa mumi di Mesir.
Hal tersebut juga sejalan dengan, dilansir Katsan Medical Device, bahwa suku Indian di Amerika Utara menjahit pembuluh darah dengan tendon dan menjahit luka mereka dengan serat tanaman lokal. Selain dari serat, di Yunani teknik jahit pada masa itu masih memanfaatkan rambut ekor kuda sebagai benangnya. Menarik, ya?
Ukuran Jarum Operasi
Jarum operasi ini tersedia dalam berbagai ukuran. Ukuran ini juga menyesuaikan dengan besarnya benang, semakin besar benang maka jarum juga semakin besar. Jarum bedah ini memiliki ukuran yang sama dengan jarum suntik pada umumnya. Semakin besar angkanya, maka ukuran ukuran jarumnya akan semakin kecil.
Ukuran jarum ini mulai dari ukuran yang paling besar yaitu 00 untuk menjahit dinding abdomen. Sedangkan ukuran yang paling kecil yaitu 10 – 0 untuk menjahit anastomoses mikrovaskuler yang berukuran seperti rambut manusia. Jarum bedah yang paling sering di gunakan para tenaga medis untuk melakukan operasi yaitu yang berukuran 3.0 – 5.0.
Untuk prosedur pembedahan di bagian wajah menggunakan jarum berukuran 5.0 – 6.0 sehingga tidak meninggalkan bekas luka. Lain halnya dengan bagian tubuh yang tidak terlihat biasanya menggunakan jarum berukuran 3.0 – 4.0, dengan ukurannya yang besar membuat jahitan kuat dan mudah menjahitnya. | cara memilih benang operasi
Perbedaan Benang Absorbable dan Non-Absorbable
Perbedaan antara benang untuk operasi plastik jenis absorbable dan benang non absorbable di antaranya yaitu:
1. Kemampuan Benang untuk Terurai
2. Pengangkatan Benang
Kelebihan benang absorbable lainnya adalah tidak perlu dilakukan pengangkatan benang secara terpisah karena benang akan terurai dengan sendirinya.
Sementara itu, tindakan pasca operasi diperlukan untuk mengangkat benang nonabsorbable. Pengangkatan benang jahitan dapat menyebabkan pasien mengalami nyeri, meningkatkan risiko infeksi dan memperpanjang waktu pemulihan pasien.
3. Kekuatan Benang
Karena benang absorbable akan terurai dari waktu ke waktu, maka kekuatannya tidak bertahan lama dan kurang cocok untuk digunakan dalam operasi yang membutuhkan dukungan jangka panjang. Lain halnya dengan benang non-absorbable. Benang nonabsorbable dapat memberikan dukungan yang lebih lama, sehingga cocok digunakan dalam operasi yang membutuhkan dukungan jangka panjang.
Jadi, benang absorbable dan nonabsorbable memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan jenis benang absorbable atau nonabsorbable akan tergantung pada jenis operasi yang dilakukan, kondisi kesehatan pasien, preferensi dokter bedah, dan faktor-faktor lainnya.
Tags: benang adalah