Benang PGA - Mengenal Bahan Utama dalam Seni Kerajinan Jarum dan DIY
Pengenalan metode pengendalian hemostatis dan benang usus
Editor’s picks
ilustrasi pengobatan zaman dulu (tmc.edu)
Sebagaimana dilansir Delhi Journal of Ophthalmology tahun 2015, Aurelius Cornelius Celsus (25 SM–50 M) berhasil menemukan dan menuliskan metode jahit kepang serta metode pengendalian hemostatis pada pembuluh darah. Aurelius menuliskan temuannya dengan begitu rinci, bahkan ia menerangkan cara mengikat di beberapa tempat guna mengendalikan hemostatis.
Tidak terlalu jauh dari temuan Aurelius, Galenus berhasil menemukan benang operasi yang dibuat dari bahan usus. Benang operasi yang terbuat dari usus hasil penelitian Galenus ini ditujukan untuk menjahit dan memperbaiki tendon para gladiator pada masa itu.
Tahun 1970 menjadi awal dikenalkannya benang operasi yang dapat diserap PGA
ilustrasi penggunaan benang operasi (pexels.com/Anna Shvets)
Benang bedah sintetis pertama yang bisa diserap PGA (suatu homopolimer asam glikolat) mulai dikenalkan dan digunakan pada tahun 1970. Seperti dilansir Katsan Medical Device, benang bedah yang digunakan sampai tahun 1930-an umumnya catgut, sutra, linen, dan katun.
Kemudian, benang berbahan poliamida (nilon) digunakan pada tahun 1941 sebagai benang bedah sintetis selama perang dunia. Hingga pada tahun 1970, ditemukanlah sebuah benang sintetis yang mampu diserap PGA.
Seiring waktu, benang operasi mulai diperhatikan terkait bahan pembuatannya yang harus nyaman, minim memicu reaksi jaringan, tidak memicu pertumbuhan bakteri, harus memiliki kekuatan tarik tinggi, mudah disterilkan, dan lain sebagainya. Jadi, bagaimana menurutmu fakta sejarah benang operasi, menarik bukan?
Tags: benang adalah