Karya Seni Tekstil Tradisional - Keajaiban dan Kreativitas Jarum dan Benang
Batik tradisional atau tulis dibuat secara manual oleh tangan menggunakan canting dan kuas berbahan lilin. Lilin ini kemudian dipanaskan untuk menciptakan motif yang dioleskan di atas selembar kain. Pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup.
Proses pembuatan satu lembar kain batik tradisional dapat menghabiskan waktu tiga hingga empat bulan. Oleh karena itu, unsur seni dalam batik tradisional begitu dalam dan bernilai tinggi.
Kerajinan tenun merupakan kain yang dibuat secara tradisional dari bahan benang dengan menggunakan tangan manusia dan alat bantu kayu. Tenun kain manual ini masih diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing daerah memiliki ciri khas sendiri pada corak dan warnanya.
Pada suku atau daerah tertentu, motif gambar binatang atau orang lebih ditonjolkan. Seperti di daerah Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, dan lain-lain.
Kerajinan Makrame merupakan kerajinan tangan kuno menggunakan bahan dasar benang dan tali. Makrame dibuat dengan cara mengikat tali atau benang hingga membentuk simpul yang saling berhubungan sehingga menghasilkan sebuah kerajinan.
Prinsip kerajinan tekstil
Adapun prinsip keraninan tekstil yaitu:
Sumber daya alam indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah.
Setiap permukaan bumi memiliki ciri dan keunikan sumber daya alam yang berbeda satu sama lain.
Contohnya laut, sumber daya yang dihasilkan berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan dan lain-lain.
Seorang yang bekerja membuat produk kerajinan disebut pengrajin.
Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik.
Teknologi hanya digunakan sebagai alat bantu kerja, namun tidak semata-mata semua dikerjakan dengan alat.
Misalnya batik tulis yang dikerjakan secara manual atau dengan keterampilan tangan.
Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya.
Nilai estetik dalam kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi.
Referensi:
- Suliyanthini, Dewi. 2016. Ilmu Tekstil. Jakarta: Rajawali Press.
- Muchson. 2017. Enterpreneurship. Bogor: Guepedia.
Tags: kerajinan yang adalah berikut tradisional