Cara Membuat Kain Tenun - Seni Menenun dalam Kerajinan dan DIY
7 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun
Tahapan pertama dalam menghasilkan kain tenun adalah dengan proses menghani. Menghani adalah proses awal menenun. Proses ini adalah proses membuat helaian benang yang kemudian akan dibentuk menjadi lungsi. Pertama, akan dibuat pola ukuran seperti lungsi kemudian benang akan diurai menjadai helaian.
Setiap 10 benang lungsi akan diikat sehingga akan memudahkan untuk menghitung benang lungsi yang akan digunakan. Namun juga banyak kain tenun yang menggunakan perhitungan lainnya selain 10 helai. Lepas helai benang perlahan lahan dan jangan sampi kusut atau bisa juga degan cara menggulung benang dan membentuknya seperti tautan rantai.
4 Tahapan Rumit Cara Membuat Kain Tenun Khas Bali
Kain tenun khas Bali memang sangat diminati saat ini oleh banyak kalangan masyarakat Indonesia, khususnya sebagai kain bawahan dan bahan seragam instansi.
Kain tenun ini selalu dipilih karena memiliki tampilan corak motif yang menarik dengan pilihan-pilihan warna yang cerah.
Untuk proses pembuatannya, itu menggunakan bahan dasar benang putih yang ditenun dengan alat-alat tradisional.
Tidak mengherankan, para pengerajin memerlukan waktu hingga sebulan lebih untuk menyelesaikan sehelai kain tenun saja.
Ada 4 tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat kain tenun Bali ini, sebagaimana diantaranya:
Sejarah Kain Tenun Siak
Tenun siak pada awalnya diperkenalkan oleh seorang pengrajin bernama Wan Siti binti Wan Karim, yang didatangkan Kerajaan Terengganu, Malaysia pada masa kerajaan Siak. Pengrajin tersebut merupakan seorang ahli yang terampil dalam bidang menenun dan ia mengajarkan bagaimana cara bertenun di area kerajaan.
Awalnya tenun yang diajarkan adalah tenun tumpu dan kemudian berganti menggunakan alat yang disebut “kik” sehingga menghasilkan kain tenun siak. Kain tenun siak ini pada mulanya dibuat diperuntukkan hanya untuk kalangan bangsawan saja.
Namun, seiring dengan perkembangan jaman yang sudah maju kain tenun siak ini bisa digunakan oleh masyarakat Riau maupun luar Riau. Menurut masyarakat Riau, seseorang yang menggunakan kain ini simbol dari kebesaran dan kebanggan.
Sedangkan bagi para pembuat kain tenun siak ini dianggap sebagai pengabdian kepada kerajaan. Kik merupakan alat tenun yang sederhana terbuat dari bahan kayu dengan ukuran sekiar 1 x 2 meter.
Sesuai dengan alat tenunnya, maka lebar dari kain yang dihasilkan juga tidak lebar. Apabila ingin digunakan sebagai kain sarung harus disambung terlebih dahulu, karena tidak cukup jika hanya menggunakan satu kain saja,
Di dalam menenun pastinya dibutuhkan benang, jaman dahulu menggunakan benang sutera. Namun pada saat ini benang sutera sulit untuk didapatkan dan penenun menggunakan benang katun.
Jaman dahulu, para pengrajin harus memahami makna dan falsafah yang terkandung di dalam setiap motif dari kain tenun siak. Menurut orang tua melayu Riau, makna dan falsafah tersebut selain dapat meningkatkan minat orang orang untuk menggunakan motif tersebut, juga dapat digunakan untuk menyebarkan nilai nilai ajaran agama.
Tags: cara membuat tenun