... Cara Mengganti Alat Tenun dengan Pasien di Atas Tempat Tidur: Panduan Praktis DIY

Menjelajahi Kreativitas - Cara Mengganti Alat Tenun dengan Pasien di Atas Tempat Tidur

Posisi Fowler

Posisi Fowler, juga dikenal sebagai posisi semi-duduk, adalah posisi tempat tidur di mana kepala tempat tidur dinaikkan 45 hingga 60 derajat. Variasi posisi Fowler meliputi: Fowler rendah (15 hingga 30 derajat), semi-Fowler (30 hingga 45 derajat), dan Fowler tinggi (hampir vertikal).

Posisi ortopneik atau tripod menempatkan pasien dalam posisi duduk atau di sisi tempat tidur dengan meja di atas untuk bersandar dan beberapa bantal di atas meja untuk beristirahat.

  • Memaksimalkan ekspansi paru. Pasien yang mengalami kesulitan bernafas sering ditempatkan dalam posisi ini karena memungkinkan ekspansi maksimal dada.
  • Membantu pengeluaran napas adekuat. Posisi ortopneik sangat bermanfaat bagi pasien yang memiliki masalah menghembuskan napas karena mereka dapat menekan bagian bawah dada ke tepi meja overbed.

Kesimpulan

  • Relaksasi adalah kunci utama untuk membantu Anda tidur cepat dalam 30 detik.
  • Beberapa metode relaksasi yang bisa Anda lakukan yakni metode militer, pernapasan 4-7-8, progressive muscle relaxation (PMR), guided imagery , dan mendengarkan musik.
  • Selain itu, penting juga untuk menerapkan kebiasaan tidur sehat atau sleep hygiene , seperti dengan mematikan lampu dan menghindari penggunaan alat elektronik sebelum tidur.
  • Jika gangguan tidur berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Jumat, 09 Mei 2014

BED MAKING

Pengertian
Bed making/merapikan tempat tidur adalah mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien.
Ada dua macam bed making :
 Dengan klien diatas tempat tidur
 Tanpa klien diatas tempat tidur

Tujuan
1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih
2. Untuk mencega/menghindari iritasi kulit dengan menciptakan alas tempat tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan nyaman
4. Untuk mengontrol penyeberan mikroorganisme

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan bed making
1. Ikuti prinsip asepsis dengan menjaga laken yang kotor jauh dari pakain perawat
2. Untuk menghindari penyebaran mikroorganisme, jangan pernah mendekatkan linen pada kipas angin
3. Jangan pernah letakkan linen yang kotor dilantai untuk mencegah infeksi
4. Jika linen bersih menyentuh lantai, segera ganti
5. Gunakan bodi mekanik yang sesuai selama bedmaking
6. Privasi, kenyamanan dan keamanan klien adalah penting saat bed making


Daftar pustaka
Lemone, priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. Philadelpihia , JB Lippincott Company

Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 1993. Fundamentals of Nursing : Concepts, Process and Practice. St. Luis : Mosby Year Book


CHECKLIST Ketrampilan “Bed Making” dengan klien diatas tempat tidur

No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3
I. Tahap Pre Interaksi
1. Cek catatan klien terutama yang berhubungan dengan pergerakan dan posisi
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat : laken besar, stik laken, alas/perlak, selimut, sarung bantal, bak/ember alat tenun kotor
II Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada klien
III Tahap Kerja
3 Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
4 Menanyakan keluhan utama klien
5 Memulai tindakan dengan cara yang baik
6 Sediakan privasi bagi klien
7 Susun peralatan dan letakkan pada kursi di samping tempat tidur klien
8 Turunkan penghalang tempat tidur. Atur tinggi tempat tidur pada posisi yang memudahkan perawat bekerja. Atur posisi klien, bila perlu angkat bantal
9 Miringkan klien ke arah yang berlawanan dengan posisi perawat
10 Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat di bawah kasur dari kepala ke kaki tempat tidur. Lipat alat tenun tersebut ke arah klien, pertama-tama stik, perlak kemudian laken besar. Lipat sampai ke bawah bokong klien, punggung dan bahunya. Bila perlak akan dipakai kembali, jangan melipatnya.
11 Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur, arah memanjang
a. Laken besar dibawah perlak, stik laken diatas perlak
b. Buka lipatan laken besar ke arah perawat berdiri hingga menutupi separuh dari tempat tidur, kemudian lipat/masukan laken pada ujung, kepala dan kaki tempat tidur ke bawah kasur
c. Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan pada bagian tengahnya
12 Bentuk sudut pada kepala tempat tidur dan kaki tempat tidur
a. Angkat ujung laken sebelah atas dan bentuk segi tiga dengan satu sisi tempat tidur dari ujung laken paralel dengan ujung tempat tidur.
b. Lipat bagian laken yang terdapat di sebelah bawah kasur
c. Menurunkan ujung yang lainnya, masukan ke bawah kasur
d. Lakukan hal yang sama pada kaki tempat tidur
13 Buka lipatan perlak dan stik laken ke arah perawat berdiri kemudian lipat bagian yang menjuntai ke lantai ke bawah kasur. Lakukan dengan rapi
14 Pasang penghalang tepat tidur dan pindah ke sisi lain kemudian turunkan penghalang tempat tidur tersebut
15 Bantu klien bergeser ke posisi lain
16 Lepas alat tenun yang kotor di bawah kasur dengan cara menggulung dengan permukaan kotor di dalam. Masukan ke dalam bak alat tenun kotor
17 Buka lipatan alat tenun yang bersih dari kepala ke kaki
18 Bentuk sudut laken seperti nomor 7
19 Buka lipatan perlak seperti nomor 8
20 Pasang selimut pada dada klien, beritahu klien untuk memegang ujung selimut yang kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut ke arah kaki tempat tidur dan klien menahan pegangan di ujung selimut
21 Masukan sisi selimut di kaki tempat tidur ke bawah kasur
22 Ganti sarung bantal
23 Angkat kepala klien dan letakkan bantal di bawahnya
24 Kembalikan klien pada posisi semula dan pasang side rail kembali
25 Buka tirai
26 Kembalika alat-alat pada tempatnya
II Tahap Terminasi
27 Evaluasi hasil yang dicapai (obyektif dan subyektif)
28 Beri reinforcement positif pada klien
29 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu, tempat)
30 Mengakhiri pertemuan dengan cara yang baik
31 Cuci tangan
V Dokumentasi

Tujuan Pengaturan Posisi Pasien

Tujuan akhir dari pemosisian pasien yang tepat adalah untuk melindungi pasien dari cedera dan komplikasi fisiologis imobilitas. Secara khusus, sasaran pemosisian pasien meliputi:

  • Memberikan kenyamanan dan keamanan pasien.
  • Memberikan jalan napas adekuat dan mempertahankan sirkulasi sepanjang prosedur (mis., Dalam pembedahan, dalam pemeriksaan, pengumpulan spesimen, dan perawatan). Gangguan aliran balik vena ke jantung, dan ketidakcocokan ventilasi-ke-perfusi adalah komplikasi umum. Penempatan yang tepat meningkatkan kenyamanan dengan mencegah kerusakan saraf dan dengan mencegah ekstensi atau rotasi tubuh yang tidak perlu.
  • Menjaga martabat dan privasi pasien. Dalam operasi, penentuan posisi yang tepat adalah cara untuk menghormati martabat pasien dengan meminimalkan eksposur pasien yang sering merasa rentan secara perioperatif.
  • Memberikan visibilitas dan akses maksimum. Posisi yang tepat memungkinkan kemudahan akses bedah serta kemudahan untuk pemberian anestesi selama fase perioperatif.

Tags: cara tenun alat

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia