Menjelajahi Kreativitas - Cara Mengganti Alat Tenun dengan Pasien di Atas Tempat Tidur
Pedoman untuk Pengaturan Posisi Pasien
Tindakan yang tepat diperlukan selama pengaturan posisi pasien untuk mencegah cedera bagi pasien dan perawat. Ingatlah prinsip dan pedoman ini saat memposisikan klien:
- Jelaskan prosedurnya. Berikan penjelasan kepada klien tentang mengapa posisinya harus diubah dan bagaimana hal itu akan dilakukan. Komunikasi yang baik dengan pasien akan membuat mereka lebih mungkin untuk mempertahankan posisi baru yang diberikan.
- Dorong pasien untuk membantu sebisa mungkin. Tentukan apakah klien dapat sepenuhnya atau sebagian membantu dalam perubahan posisi. Ini akan menjadi bentuk latihan gerak, meningkatkan kemandirian, dan harga diri bagi pasien.
- Dapatkan bantuan yang memadai. Ketika berencana untuk memindahkan atau memposisikan ulang pasien, mintalah bantuan dari sejawat lain atau keluarga pasien. Penentuan posisi mungkin bukan tugas satu orang, apalagi jika pasien bedrest total.
- Gunakan alat bantu mekanik. Papan tempat tidur, papan luncur, bantal, lift dan sling pasien dapat memudahkan dalam mengubah posisi pasien.
- Angkat tempat tidur pasien. Sesuaikan atau posisikan tempat tidur pasien sehingga beratnya berada di tingkat pusat gravitasi perawat.
- Rubah poisisi tiap 2 jam sekali. Perhatikan bahwa posisi apa pun, benar atau salah, dapat merugikan pasien jika dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. Mereposisi pasien setiap 2 jam membantu mencegah komplikasi seperti luka tekan dan kerusakan kulit.
- Hindari gesekan dan menggeser. Saat menggerakkan pasien, angkat daripada menggeser untuk mencegah gesekan yang dapat mengikis kulit sehingga lebih rentan terhadap kerusakan kulit.
- Mekanika tubuh yang tepat. Amati mekanika tubuh yang baik untuk keselamatan Anda dan pasien Anda.
- Posisikan diri dekat dengan klien.
- Hindari memuntir punggung, leher, dan panggul dengan menjaganya agar tetap sejajar.
- Tekuk lutut Anda dan jagalah agar tetap lebar.
- Gunakan lengan dan kaki Anda dan bukan punggung Anda.
- Kencangkan otot perut dan otot gluteal sebagai persiapan untuk bergerak.
- Orang dengan beban terberat mengoordinasikan upaya perawat dan memulai dengan hitungan ke 3.
Posisi Prone atau Tengkurap
Dalam posisi prone atau tengkurap, pasien berbaring di perut dengan kepala menghadap ke satu sisi dan pinggul tidak tertekuk.
- Ekstensi penuh sendi pinggul dan lutut. Posisi tengkurap adalah satu-satunya posisi tidur yang memungkinkan ekstensi penuh sendi pinggul dan lutut. Ini juga membantu mencegah kontraktur fleksi pinggul dan lutut.
- Kontraindikasi untuk masalah tulang belakang. Tarikan gravitasi pada batang tubuh ketika pasien tengkurap menghasilkan tanda lordosis atau kelengkungan tulang belakang ke depan sehingga dikontraindikasikan untuk pasien dengan masalah tulang belakang. Posisi tengkurap hanya boleh digunakan ketika punggung pasien dapat diluruskan dengan benar.
- Drainase sekresi. Posisi tengkurap juga mempromosikan drainase dari mulut dan berguna untuk klien yang tidak sadar atau mereka yang dalam masa pemulihan pasca operasi mulut atau tenggorokan.
- Tempatkan topangan adekuat. Untuk menopang pasien yang tengkurap, letakkan bantal di bawah kepala dan bantal kecil atau handuk guling di bawah perut.
- Dalam operasi. Posisi tengkurap sering digunakan untuk bedah saraf, di sebagian besar operasi leher dan tulang belakang.
Jumat, 09 Mei 2014
BED MAKING
Pengertian
Bed making/merapikan tempat tidur adalah mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien.
Ada dua macam bed making :
Dengan klien diatas tempat tidur
Tanpa klien diatas tempat tidurTujuan
1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih
2. Untuk mencega/menghindari iritasi kulit dengan menciptakan alas tempat tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan nyaman
4. Untuk mengontrol penyeberan mikroorganismeHal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan bed making
1. Ikuti prinsip asepsis dengan menjaga laken yang kotor jauh dari pakain perawat
2. Untuk menghindari penyebaran mikroorganisme, jangan pernah mendekatkan linen pada kipas angin
3. Jangan pernah letakkan linen yang kotor dilantai untuk mencegah infeksi
4. Jika linen bersih menyentuh lantai, segera ganti
5. Gunakan bodi mekanik yang sesuai selama bedmaking
6. Privasi, kenyamanan dan keamanan klien adalah penting saat bed making
Daftar pustaka
Lemone, priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. Philadelpihia , JB Lippincott CompanyPotter, Patricia A., Perry, Anne G. 1993. Fundamentals of Nursing : Concepts, Process and Practice. St. Luis : Mosby Year Book
CHECKLIST Ketrampilan “Bed Making” dengan klien diatas tempat tidurNo. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3
I. Tahap Pre Interaksi
1. Cek catatan klien terutama yang berhubungan dengan pergerakan dan posisi
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat : laken besar, stik laken, alas/perlak, selimut, sarung bantal, bak/ember alat tenun kotor
II Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada klien
III Tahap Kerja
3 Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
4 Menanyakan keluhan utama klien
5 Memulai tindakan dengan cara yang baik
6 Sediakan privasi bagi klien
7 Susun peralatan dan letakkan pada kursi di samping tempat tidur klien
8 Turunkan penghalang tempat tidur. Atur tinggi tempat tidur pada posisi yang memudahkan perawat bekerja. Atur posisi klien, bila perlu angkat bantal
9 Miringkan klien ke arah yang berlawanan dengan posisi perawat
10 Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat di bawah kasur dari kepala ke kaki tempat tidur. Lipat alat tenun tersebut ke arah klien, pertama-tama stik, perlak kemudian laken besar. Lipat sampai ke bawah bokong klien, punggung dan bahunya. Bila perlak akan dipakai kembali, jangan melipatnya.
11 Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur, arah memanjang
a. Laken besar dibawah perlak, stik laken diatas perlak
b. Buka lipatan laken besar ke arah perawat berdiri hingga menutupi separuh dari tempat tidur, kemudian lipat/masukan laken pada ujung, kepala dan kaki tempat tidur ke bawah kasur
c. Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan pada bagian tengahnya
12 Bentuk sudut pada kepala tempat tidur dan kaki tempat tidur
a. Angkat ujung laken sebelah atas dan bentuk segi tiga dengan satu sisi tempat tidur dari ujung laken paralel dengan ujung tempat tidur.
b. Lipat bagian laken yang terdapat di sebelah bawah kasur
c. Menurunkan ujung yang lainnya, masukan ke bawah kasur
d. Lakukan hal yang sama pada kaki tempat tidur
13 Buka lipatan perlak dan stik laken ke arah perawat berdiri kemudian lipat bagian yang menjuntai ke lantai ke bawah kasur. Lakukan dengan rapi
14 Pasang penghalang tepat tidur dan pindah ke sisi lain kemudian turunkan penghalang tempat tidur tersebut
15 Bantu klien bergeser ke posisi lain
16 Lepas alat tenun yang kotor di bawah kasur dengan cara menggulung dengan permukaan kotor di dalam. Masukan ke dalam bak alat tenun kotor
17 Buka lipatan alat tenun yang bersih dari kepala ke kaki
18 Bentuk sudut laken seperti nomor 7
19 Buka lipatan perlak seperti nomor 8
20 Pasang selimut pada dada klien, beritahu klien untuk memegang ujung selimut yang kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut ke arah kaki tempat tidur dan klien menahan pegangan di ujung selimut
21 Masukan sisi selimut di kaki tempat tidur ke bawah kasur
22 Ganti sarung bantal
23 Angkat kepala klien dan letakkan bantal di bawahnya
24 Kembalikan klien pada posisi semula dan pasang side rail kembali
25 Buka tirai
26 Kembalika alat-alat pada tempatnya
II Tahap Terminasi
27 Evaluasi hasil yang dicapai (obyektif dan subyektif)
28 Beri reinforcement positif pada klien
29 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu, tempat)
30 Mengakhiri pertemuan dengan cara yang baik
31 Cuci tangan
V Dokumentasi
Apa itu Pengaturan Posisi Pasien?
Pengaturan posisi pasien melibatkan pemeliharaan dengan benar keselarasan tubuh netral pasien dengan mencegah hiperekstensi dan rotasi lateral yang ekstrim untuk mencegah komplikasi imobilitas dan cedera. Memposisikan pasien adalah aspek penting dari praktik dan tanggung jawab seorang perawat.
Dalam pembedahan, pengumpulan spesimen, atau perawatan lain, pemosisian pasien yang tepat dapat memberikan eksposur yang optimal dari tempat pembedahan / perawatan dan pemeliharaan martabat pasien dengan mengendalikan eksposur yang tidak perlu.
Di sebagian besar pengaturan posisi, pasien yang diposisikan dengan optimal dapat memberikan pengaruh pada peningkatan manajemen jalan nafas dan ventilasi, menjaga keselarasan tubuh, serta memberikan keamanan fisiologis.
Tags: cara tenun alat