... Fungsi Kemasan dalam Kerajinan Serat Alam: Panduan DIY

Manfaat Kemasan dalam Kerajinan Serat Alam - Mengungkap Keindahan dan Perlindungan

Jenis-jenis bahan lunak

Bahan lunak terbagi ke dalam dua jenis yakni bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut:

1. Jenis Bahan lunak alami

Kerajinan Bahan Lunak Tanah Liat

Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat disebut juga sebagai tanah lempung. Tanah liat dapat kita ketahui dan dapat kita temukan dengan warna hitam keabu- abuan. Diberi nama tanah liat karena melihat dari teksturnya yang liat, sehingga mudah sekali dibentuk- bentuk.
Tanah liat memiliki karakteristik:

    • Sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
    • Tekstur tanah cenderung lengket
    • Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
    • Merupakan salah satu bahan baku untuk membuat tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 10000C.

    Jenis tanah liat:

      • Tanah liat primer, dihasilkan dari pelapukan batuan karena tenaga endogen namun tidak berpindah dari batuan induknya, sehingga sifatnya lebih murni daripada tanah liat sekunder. Tanah liat yang memiliki warna putih atau putih kusam. Termasuk tanah liat jenis ini adalah kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite.

      Ciri-ciri tanah liat primer adalah:

        • Warna putih dan juga putih kusam
        • Cenderung berbutir kasar
        • Tidak plastis
        • Daya lebur tinggi
        • Daya susut kecil
        • Bersifat tahan api
        • Suhu matangnya antara 1.300oC hingga 1.400oC

        B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat

        Jenis bahan serat alam adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan.

        Jadi, bahan serat tersebut murni dari alam.

        Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu serat dari tumbuhan, hewan, dan mineral.

        1. Serat dari Tumbuhan

        Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan.

        Syarat agar bagian serat tumbuhan bisa digunakan sebagai testil yakni harus kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.

        Serat yang Berasal dari Tumbuhan dapat Diklasifikasikan 4 Bagian

        a. Serat dari Biji
        b. Serat dari Batang

        Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium.

        Contoh: batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

        c. Serat dari Daun
        Banyak orang yang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil.

        Contoh: serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

        d. Serat dari Buah
        Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa.

        2. Serat dari Hewan

        Fungsi Kemasan Produk

        Kemasan produk bukanlah hanya sekedar pembungkus produk, akan tetapi memiliki fungsi yang jauh lebih luas dari itu. Menurut Kotler (dalam Firmansyah, 2022, hlm. 179) terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, fungsi-fungsi kemasan produk tersebut di antarnya adalah sebagai berikut.

        1. Self service.
          Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, di mana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
        2. Consumer offluence.
          Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
        3. Company and brand image.
          Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
        4. Inovational opportunity.
          Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.

        Sementara itu, menurut Simamora (2007, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 179) pengemasan produk mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai berikut.

        1. Fungsi Protektif.
          Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
        2. Fungsi Promosional.
          Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosi. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.

        Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:

        Tujuan Kemasan Produk

        Menurut Louw & Kimber (2007, dalam Firmansyah, 2019, hlm. 181) kemasan produk dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut.

        1. Physical Production.
          Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.
        2. Barrier Protection.
          Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
        3. Containment or Agglomeration.
          Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
        4. Information Transmission.
          Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
        5. Reducing Theft.
          Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti pencurian.
        6. Convenience.
          Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
        7. Marketing.
          Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.

        Selanjutnya, menurut Firmansyah (2019, hlm. 177) ada beberapa alasan dilakukannya pengemasan sebuah produk. Beberapa tujuan kemasan produk tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

        1. Kemasan untuk keamanan produk yang dipasarkan.
          Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
        2. Kemasan untuk membedakan dengan produk pesaing.
          Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing dan membedakan produknya.
        3. Kemasan untuk meningkatkan penjualan.
          Kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat perhatian konsumen, sehingga penjualan meningkat.

        Tags: kerajinan fungsi pada yaitu

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia