Keindahan dan Keunikan Kain Tenun Songket - Panduan dan Inspirasi DIY untuk Pekerjaan Jarum
Motif songket Pandai Sikek
Pada dasarnya, pola motif songket Pandai Sikek terbagi dua jenis, yaitu cukie dan sungayang. Cukie biasa digunakan pada bagian seperti tepi kain, kepala kain, badan kain, dan pembatas dua motif. Sedangkan sungayang merupakan pola motif yang menutupi seluruh kain songket.
Adapun tiga motif wajib yang ada di dalam songket ialah batang pinang (pohon pinang), bijo bayam (biji bayam), dan saluak laka. Jika selembar songket tidak memiliki ketiga motif tersebut, maka tidak dianggap sebagai karya perajin Pandai Sikek.
Untuk warna kainnya sendiri terbagi dua, yaitu kain dengan warna dasar dan kain dengan motif yang jelas. Umumnya, warna dasar kain adalah hitam, merah, dan kuning, sebagai simbol kaum adat, cendekiawan, dan ulama. Kemudian, untuk kain yang dipenuhi motif biasanya berwarna emas.
Bila digunakan pada upacara adat, songket Pandai Sikek yang dipakai harus berwarna dasar merah dan hitam dengan motif kuning keemasan. Pada acara pernikahan, pengantin wanita menggunakan songket warna dasar merah sedangkan pria memakai warna dasar hitam.
Pada kain songket, warna kuning menjadi simbol keagungan, ketenaran, tutur kata yang benar, dan menempuh jalan yang benar. Merah melambangkan keberanian dan kesanggupan dalam menghadapi cobaan hidup. Sementara warna hitam merupakan simbol keabadian.

Proses pembuatan songket Pandai Sikek
Songket Pandai Sikek masih dibuat serba manual dan tradisional dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Karena proses pembuatan yang lama dan rumit, tak heran jika harga kaun ini dikenal mahal, tergantung dari ukuran, jenis, kehalusan, hingga kerumitan motif.
Kain songket ini dibuat dari benang emas yang dihasilkan melalui teknik pakan tambahan. Caranya dengan menyungkit helai-helai benang lungsi sesuai ukuran dan motif yang diinginkan. Kemudian, benang emas dimasukkan bersama benang pakan secara menyilang.
Pembuatan songket tersebut memiliki teknik yang dikenal dengan nama tuhuak. Konon, teknik ini bisa membuat songket dengan kualitas beragam. Pengelompokan tuhuak bisa disesuaikan dengan jumlah benang pakan yang ada di antara benang lungsi, biasanya dua, empat atau enam benang pakan di antara benang lungsi.
Ada dua jenis songket yang dihasilkan perajin tenun di Pandai Sikek, yaitu songket balapak dan songket batabua. Songket balapak juga biasa disebut tenun sarek, hiasan motif dari benang emas atau perak memenuhi seluruh permukaan kain. Sedangkan songket batabua atau songket babintang, penyebaran motif hanya pada bagian tertentu saja.

Tags: tenun gambar