Seni Kerajinan Dalam Bingkai Gerabah - Menyulam Keindahan dalam Vas Bunga, Guci, dan Piring
Manfaat Kerajinan Bahan Lunak
Kerajinan lunak tentu memiliki banyak sekali manfaatnya, selain untuk hiasan, banyak juga orang yang mengandalkan penghasilan dari bisnis kerajinan ini, berikut ini beberapa manfaat dari kerajinan bahan lunak:
Fungsi Ekonomis
Ternyata selain mempunyai nilai seni yang tinggi, kerajinan ini juga mempunyai nilai ekonomis. Membuat karya kerajinan dan mampu berinovasi, bisa menjadi sebuah pekerjaan yang menyenangkan, dan tentunya membuka peluang menciptakan lapangan pekerjaan.
Karya seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi bisa laku dengan harga yang fantastis. Tentunya kerajinan ini bisa kita jadikan sumber penghasilan juga nantinya.
Fungsi Pakai
Produk yang dihasilkan dari kerajinan ini mempunyai fungsi pakai, nah biasanya produk ini dipakai sebagai wadah, alat ataupun perlengkapan busana.
Untuk menjadikan produk yang kita kerjakan menjadi benda pakai, kita harus mengutamakan target produk jadinya seperti apa, lebih ke manfaat penggunaannya nanti, adapun keindahan atau estetika hanya sebagai elemen pendukung.
Fungsi Hiasan
Nah untuk mencapai fungsi hiasan, kita harus mengutamakan keindahan di banding kegunaan. Fungsi kerajinan lunak sebagai benda hias dibuat hanya untuk dijadikan pajangan dan hiasan atau elemen estetis.
Kita pasti sering melihat contoh dari kerajinan lunak dengan fungsi ini, antara lain seperti guci, patung, dan lain sebagainya.
Sejarah gerabah
ilustrasi membuat gerabah (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
Menurut sejarah, kerajinan gerabah diperkirakan berasal dari negeri China, yakni sekitar 4000 SM. Pada masa itu, orang-orang membuat gerabah dengan tujuan sebagai perkakas rumah tangga dan teknik pembuatannya melalui teknik bakar. Seiring berjalannya waktu, gerabah tidak lagi dibuat untuk perkakas rumah tangga saja, namun untuk kebutuhan bangunan rumah.
Dari perkembangan itu pula, masyarakat menggolongkan gerabah menjadi dua jenis, yakni mampu menyerap air dan yang tidak mampu menyerap air. Untuk yang mampu menyerap air, ada bata merah, kuali, tungku, dan lain-lain. Sementara yang tidak mampu menyerap air, ada tegel lantai, cangkir, guci, piring, dan lain-lain.
Sebagai pengingat, masyarakat pada zaman prasejarah kerap menggunakan keranjang anyaman untuk menyimpan bahan makanan. Agar tidak bocor, masyarakat melapisinya dengan tanah liat hingga muncul gerabah dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini.
Jenis/Aneka Produk Kerajinan Bahan Lunak.
Berikut beberapa contoh kerajinan bahan lunak yang uraiannya adalah sebagai berikut,- Kerajinan tanah liat,
- Kerajinan serat alam,
- Kerajinan kulit,
- Kerajinan gips,
- Kerajinan lilin,
- Kerajinan sabun, dan
- Kerajinan bubur kertas,
Kerajinan bahan lunak dari tanah liat dikenal dengan kerajinan keramik, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dasar tanah liat yang melalui proses, dipijit, butsir,pilin, pembakaran, dan glasir, sehingga menghasilkan produk pakai dan hiasan yang indah. Contohnya, seperti gerabah, vas bunga, guci, atau piring.
Kerajinan dari serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan dengan berbagai macma jenis, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu yang dibuat dengan menggunakan teknik cara menganyam.
Kerajinan ini berbahan dasar dari kulit yang seudah di samak, kulit mentah, atau kulit sintetis yang dapat menghasilkan beberapa macam produk, seperti tas, wayang kulit, sepatu, dompet dan jaket kulit. Kulit ini dapat diperoleh dari jenis-jenis hewan seperti sapi, kambing, kerbau, dan buaya.
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama jika sudah mengering atau memadat. Proses pembuatannya harus dengan cara dicairkan dahulu dan dibuatkan cetakan jika hendak diproduksi dalam jumlah yang banyak. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan yang dalam pembuatannya memerlukan bahan utama seperti silicone rubber, namun yang paling mudah dicari yaitu plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan gips biasanya sebagia hiasan dinding, mainan, dan lainnya.
Asal-Usul Gerabah
Tajine (gerabah Maroko).
Gerabah yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunakan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), bentuknya pun kadang tidak simetris. Selain dibuat dengan teknik tangan, gerabah yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap batu dan roda putar.
Pada awalnya, gerabah dibuat dengan bentuk polos dan mudah rapuh, tetapi saat ini tembikar tersedia dalam berbagai macam bentuk, motif, gambar, atau lukisan khas dan daya tahan lebih lama. Gerabah di Indonesia dibawa melalui kebudayaan Sa Huynh, suatu kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.
Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring
Dalam ilmu purbakala (arkeologi), istilah lain gerabah atau keramik tradisional ini adalah kereweng, pottry, terracotta dan tembikar. Istilah tersebut dipergunakan untuk menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari tanah liat dan ditemukan di tempat-tempat pemakaman zaman prasejarah. Barang-barang tanah bakar yang ditemukan di luar sarkofagus (peti mati dari batu) berupa jembung, piring-piring kecil, periuk-periuk kecil, stupa-stupa kecil dan sebaginya.
Teknik proses pembuatan gerabah dari masa tersebut masih sangat sederhana, yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional. Pembakaran tradisional adalah pembakaran secara terbuka, dalam lubang dangkal beralas tanah liat dengan api rerumputan menyala. Teknik proses pembuatan gerabah seperti itu masih digunakan sampai sekarang oleh sebagian perajin keramik di Indonesia.
Tags: kerajinan dari contoh adalah bunga