"Keindahan dan Kekayaan Kain Tenun Sulawesi - Mengungkap Harga dan Kebudayaan"
Kain tenun Sengkang banyak dipakai saat hajatan besar
Kain tenun Sengkang dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). sulselprov.go.id
Mulanya, kain tenun Sengkang diproduksi terbatas pada kalangan tertentu saja. Kain dengan corak indah itu kerap dipakai untuk menghadiri kegiatan besar atau hajatan besar seperti pernikahan dan kegiatan budaya lainnya.
Pada saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, kain sutra Sengkang juga banyak dikenakan oleh ibu-ibu dan bapak-bapak. Kebiasaan itu masih terlihat sampai sekarang di sebagian besar masyarakat Bugis Makassar.
Saat ini, masyarakat luas bisa membeli kain tenun Sengkang di banyak toko oleh-oleh. Kain Bugis itu memang menjadi salah satu buah tangan atau oleh-oleh khas bagi wisatawan lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan.
Harga kain tenun Sengkang cukup variatif, mulai Rp100-an ribu hingga jutaan rupiah.
Ragam Motif Tenun Pinawetengan
Berbicara mengenai corak atau ragam hiasnya, jadi motif utama kain tenun pinawetengan yang juga merupakan hasil kreasi masyarakat Minahasa awalnya memang hanya diproduksi dengan motif yang ada di watu pinawetengan yakni dalam bentuk print lengkap dengan nuansa khas Minahasa yang mencolok.
Berbagai macam corak khas Minahasa ditampilkan pada kain pinawetengan antara lain terdiri dari corak bunga matahari, lukisan orang, tulisan-tulisan kuno dan garis-garis hingga fauna bahari. Motif tersebut kemudian dikombinasi dengan berbagai warna utama seperti hitam, merah, cokelat, hijau, ungu dan biru.
Selain motif-motif yang sudah disebutkan di atas terdapat pula motif karema, motif lumi’muut dan motif toar yang menyerupai guratan dan gambar watu pinawetengan. Lebih lanjut ada juga motif lingkan wene yaitu motif yang menggambarkan dewi kesuburan dan motif ikan yang menunjukkan musim tertentu.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya peradaban manusia, aplikasi kreatif masyarakat Minahasa lambat laun juga terus berevolusi sehingga lahirlah motif terbaru dari galery pinawetengan yakni kain pinawetengan “motif cengkih” yang terbuat dari bahan satin dan tersedia dalam 7 warna.
Berawal dari situlah hingga saat ini jenis kain yang diproduksi berupa kain songket, kain tenun dan juga kain print dengan motif pinawetengan. Meski secara sepintas tampak sederhana namun perpaduan corak yang dihasilkan pada kain tenun pinawetengan umumnya akan terlihat menarik dan memiliki nilai seni tinggi.
3. Kain Tenun Toraja
Kalau Moms sedang mencari kain khas Makassar yang digunakan untuk taplak meja, maka kain ini sangatlah tepat.
Kain tenun Toraja memiliki ciri khas dari bahannya yang kuat, namun halus. Keindahannya pun terlihat dari motif mayoritasnya yang berupa bentuk manusia atau binatang.
Selain digunakan sebagai taplak meja, kain ini juga bisa digunakan sebagai selimut atau pajangan dinding. Sungguh menarik kan, Moms!
Bagi Moms yang sedang berlibur ke Makassar, jangan lupa menyempatkan diri untuk berbelanja oleh-oleh khas, salah satunya kain khas Makassar.
Tidak hanya bisa didapat secara langsung, Moms juga bisa membeli kain ini secara online.
Pengunjung Bisa Melihat Proses Pembuatan Tenun
Di salah satu sudut Desa wisata tenun To'barana Toraja, pengunjung akan melihat kompres beberapa tongkonan rumah adat Toraja. Pada sela-sela rumah adat tersebut akan terdapat lapak penjual kain lengkap dengan demonstrasi tenun.
Para pengunjung bisa membeli kain tenun langsung dari para pengrajinnya. Tidak hanya itu, para pengunjung juga bisa melihat langsung proses pembuatan yang dikerjakan dengan tradisional.
Kain tenun Tana Toraja memang memiliki kedudukan yang sangat tinggi pada budaya masyarakat. Tidak hanya memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat penolak balas saja. Tetapi, kain tenun juga menjadi simbol kemakmuran bagi para pemiliknya.
Pada masa lalu yang bisa memiliki kain tenun hanyalah kaum bangsawan saja atau orang-orang kaya. Hal itu karena harga kain tenun sama dengan harga kerbau. Maka dari itu, hanya kaum bangsawan atau orang kaya saja yang bisa membeli kain tenun.
1. Kain Tenun Sengkang
Masyarakat Bugis yang masih memegang ajaran adat Bugis masih menggunakan kain tenun sengkang sebagai sandang utama mereka.
Kain tenun Sengkang memang memilki daya tariknya tersendiri dan nilai budaya yang tinggi.
Tenun Sengkang adalah tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat asli kota Sengkang, Sulawesi Selatan, sejak ratusan tahun lalu.
Tepatnya di Desa Pakanna, Kecamatan Tanasitolo, yang memang dikenal sebagai kampung penenun.
Konon di Desa Pakanna dahulu, hampir di seluruh wilayah Kabupaten Wajo dipenuhi para petani ulat sutra, hingga pengrajin tenun sutra.
Dalam pembuatannya sendiri, kain sengkang masih mengandalkan kelihaian dari para penenunnya.
Motif kain khas Makassar ini biasanya berbentuk garis-garis vertikal dan motif kembang.
Tak hanya itu, membuat motif pada kain tenun sengkang juga harus memiliki hitungan ganjil. Untuk motifnya sendiri ada beragam jenis, antara lain:
- Cobo
- Balo tettong
- Makkalu
- Ukiran Toraja
- Balo renni
- Aksara Bugis
Aneka motif ini tentunya dibuat dan dirangkai mnggunakan benang sutra dengan warna yang cukup mencolok.
Moms bisa membelinya dengan harga mulai dari Rp65.000.
Tags: tenun lawe