Jahitan Double Stitch - Teknik Jahit yang Elegan dalam Kerajinan Tangan dan DIY
What Is A Double Stitch In Sewing?
When it comes to fabrics, you’ll want to make sure that your seam is properly secured. This can be done through the use of double stitching or by using a zigzag stitch pattern.
By securing the seams, you’re less likely have them fray in the future – something that may not look very good on your outfit. Double stitching is usually used for fabrics that tend to fray easily such as cotton and linen materials, while a zigzag stitch provides more stability for heavier fabrics like woolen ones.
Double-Stitching Seams are Usually Used on Fabrics that Tend to fray
A double stitch is a type of seam used on fabrics that tend to fray. It strengthens the fabric and prevents it from tearing or unraveling. The stitches are usually placed close together, which makes them less visible and easier to conceal.
Double stitching is best suited for fabrics with high levels of stress or tension, like jersey materials. If you’re using a delicate fabric that might show some wear and tear, consider opting for a single stitch instead of a double one.
It Provides a Stronger seam and Prevents Fraying
A double stitch in sewing provides a stronger seam and prevents fraying. It’s an important step to take when making a garment, especially if you’re working with delicate fabrics.
A single or even triple stitch will suffice for most tasks, but double stitching is particularly effective in preventing wear and tear on your fabric. Always use the right type of needles for the job – something with a thick thread like a denim needle will create a stronger seam than one made from flimsy cotton yarns.
Double stitching should be done before each seam line as part of your overall construction process – unless specified otherwise by the pattern directions.
    
    About Double Crochet Stitch
The double crochet stitch is one of the most basic crochet stitches. Even so, it can still be quite intimidating to new crocheters.
The good news is that once you know how to do one crochet stitch, the others are not too hard to learn! Double crochet is very similar to single crochet – it just has a couple of extra steps.
Abbreviation
Chart Symbol
You will see the single crochet represented by a long “T” shape with a diagonal cross in crochet charts. For a complete list of crochet chart symbols, refer to this table.
Height
A double crochet stitch is a relatively tall stitch. It’s taller than a half double crochet stitch, but shorter than a treble crochet. It’s about twice the height of a single crochet.
Turning Chain
To start a new row of double crochet, make a turning chain of 3 chain stitches. (For reference, a turning chain is a number of chain stitches you make at the beginning of a row to bring the yarn up to the correct height for the next row of stitches.)
The ch-3 often does count as a double crochet stitch. That means you’ll skip the first stitch and work the first double crochet into the second stitch.
Important Note: Some patterns will ask you to make only two chains for a double crochet turning chain. And some patterns will not count the turning chain as a stitch. So, if you’re ever in doubt, check your pattern.
Fabric Made from Double Crochet
Rows of plain single crochet will make a fairly solid crocheted fabric with a good drape. It’s not too dense or stiff, so it’s perfect for making sweaters, baby blankets, scarves, and other items.
    
    Kelas 100: Chain stitch (Jahitan rantai)
Jenis jahitan ini dibentuk dari satu atau beberapa benang jahit, terjadi intralooping. Satu atau beberapa loop benang atas (needle thread) dibawa jarum jahit melewati kain dan akan terkait secara intraloop dengan loop berikutnya. Setik ini tidak mengunci sehingga kurang kuat dan mudah lepas.
Stitch tipe 100 memiliki lima sub-kelompok yang berbeda.
Jahitan kelas 101 adalah yang paling sederhana di kelas ini yang dihasilkan dari satu benang jahit. Jahitan tipe 101 terbentuk dengan satu benang jahit yang melewati bahan dan mengkait (intraloop) dengan benang yang sama di permukaan bawah material.
    
    Kelas 500: Over-Edge Chain Stitch/Overlock
Setik ini dibuat menggunakan satu set atau lebih benang jahit, memiliki loop yang dibentuk oleh setidaknya satu set benang di sekitar tepi kain. Jahitan ini umumnya disebut ‘jahitan overlocking’. Jenis jahitan yang paling sering digunakan di kelas ini memiliki satu atau dua needle thread dan satu atau dua benang looper dan mereka membentuk kelompok garis jahitan yang konsisten di sepanjang tepi kain dengan benang yang silang-menyilang di tepi dan mencegah kain bertiras.
Jenis jahitan ini memiliki elastisitas tinggi, tidak mudah terurai, dan pisau potong pada mesin memastikan pinggiran rapi sebelum menjahit.
Stitch class 503 dibentuk dengan satu jarum dan satu benang looper, terutama digunakan untuk merapikan tepi. Setik tipe 504 dibentuk dengan tiga benang, satu benang jahit atas, satu benang looper, dan satu benang penutup (cover thread).
Jahitan overlock dikategorikan berdasarkan beberapa cara dan cara klasifikasi yang paling umum didasarkan pada jumlah benang jahit yang digunakan dalam satu jahitan seperti benang 1, 2, 3, 4, atau 5. Masing-masing memiliki aplikasi dan manfaat yang berbeda.
- Jahitan overlock benang 1, digunakan untuk ‘butt-seaming’.
 - Jahitan overlock benang 2 dan 3 yang dikenal sebagai ‘merrowing‘ digunakan untuk jahitan tepi pada pakaian tenunan dan rajutan.
 - Formasi benang 4 yang dikenal sebagai ‘mock safety stitches’ menghasilkan jahitan yang kuat dan fleksibel.
 - Formasi benang 5, menggunakan dua needle thread, dikenal sebagai safety stitches, membuat jahitan lebih kuat dan digunakan untuk pembuatan pakaian.
 
    
    Jenis Jenis Jahitan Berdasarkan Kelasnya
Setiap kategori mesin jahit menghasilkan jenis jahitan tertentu, tergantung pada jumlah jarum, pemotong dan benang yang digabungkan untuk membuat jahitan. Masing-masing konfigurasi ini dikenal sebagai stitch (jeratan) dan mereka diklasifikasikan menurut karakteristik utamanya.
Ada sekitar tujuh puluh (70) jenis jahitan yang dapat dilihat dalam praktek umum, tetapi di antara mereka ada 18 sampai 20 jenis jahitan yang digunakan dalam industri manufaktur garmen. Dalam tujuan menjahit hanya ada dua sampai tiga jenis jahitan yang digunakan.
Menurut ISO 4915-1981, jeratan (stitch) dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelas sebagai berikut :
1. Kelas 100: Jahitan Rantai (Single Needle Chain Stitch)
Jenis jahitan ini sangat tidak aman karena setiap loop tergantung pada loop berikutnya dan satu benang yang putus dapat memisahkan seluruh jahitan. Bentuk tusuk ini termasuk tipe-101, 103, dll.
Jahitan ini terlihat mirip dengan lockstitch pada sisi muka dengan loop pada bagian belakang. Keuntungan tambahan dari loop ini adalah membuat jahitannya elastis dan dengan demikian dapat digunakan pada kain yang membutuhkan sedikit peregangan seperti pada pita leher belakang pada kaos.
Jenis jahitan ini sering tidak disukai untuk operasi seaming tetapi banyak digunakan dalam mesin multi-jarum, sebagai tusuk sementara dan tusuk buta.
Kelemahan Jahitan Rantai: Kekuatan jahitan sangat lemah. Jika kamu menarik salah satu ujung benang, maka seluruh jahitan akan terbuka.
2. Kelas 200: Jahitan Tangan (Hand Stitch)
    
    Tags: jahit stitch