Keindahan dalam Karya Kerajinan - Eksplorasi Seni Hias dalam Dunia Sulaman dan DIY
Bahan Pembuat Kerajinan
Dalam kategori kerajinan berbahan keras, dibagi lagi menjadi dua material utama, yaitu keras alami dank eras buatan. Material keras alami adalah material yang dapat ditemukan di area lingkungan sekitar. Ciri utamanya adalah bentuknya keras dan kokoh. Contohnya bambu, kayu, dan rotan.
Ada pula barang kerajinan yang dibuat menggunakan bahan yang lunak. Tak jauh berbeda dengan bahan keras, material yang lunak pun dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu lunak alami dan buatan.
Contoh bahan lunak yang pasti sudah tak asing di mata Anda adalah serat alam, tanah liat, dan kulit hewan. Ini adalah contoh-contoh bahan lunak alami. Sedangkan untuk bahan buatan yang lunak dapat kita jumpai pada barang berbahan lilin, sabun, spons, maupun bubur kertas.
Teknik Menggambar Ragam Hias
Menggambar ragam ornamen (hias) harus memperhatikan komposisi, proporsi keseimbangan dan keharmonisannya. Prosedur yang harus dilakukan dimulai dari menentukan jenis, kemudian membuat pola yang ingin digunakan. Lebih jelasnya, akan dijabarkan pada langkah-langkah di bawah ini.
Ragam hias memiliki pola bentuk gambar dan pengulangan yang teratur atau tidak teratur tapi masih tetap seimbang. Pola teratur akan menghasilkan gambar yang rapi, harmonis dan memberikan kesan menenangkan. Sementara pola tidak teratur akan menghasilkan ragam ornamen (hias) yang ekspresif dan dinamis.
Terdapat empat jenis ragam pola hias: (1) Flora, yang berarti motif diciptakan mengikuti bentuk dedaunan, bunga dan tumbuhan lain, (2) Fauna, terinspirasi dari binatang, (3) Geometris, dibuat dari bidang-bidang seperti segitiga, persegi dan lingkaran, (4) dibuat mengikuti wujud manusia.
Kesenian ini banyak ditemukan di Indonesia seperti di pulau Jawa, Sumatra, Kalimatan, Sulawesi, Madura, Bali dan Papua. Beberapa masyarakat Indonesia masih menciptakan ragam hias sebagai penghormatan kepada nenek moyang atau untuk mencari keselamatan hidupnya.
Fungsi dari kesenian ini sendiri meliputi fungsi praktis, fungsi estetis, hingga berkepentingan sebagai simbol dari kepercayaan suatu masyarakat. Gambar-gambar ragam hias dapat ditemukan pada dinding rumah adat, anyaman, kain batik dan benda-benda kerajinan atau kriya lainnya.
Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
a. Seni Kriya Ukir atau Seni Kriya Pahat
Jenis, bahan, bentuk dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran
dan aneka kerajinan lainnya. Selain menggunakan kayu, seni pahat juga menggunakan aneka logam, batu, serta tulang dan kulit hewan sebagai bahan dasarnya. Bali merupakan salah satu daerah yang paling banyak menghasilkan seni pahat yang berupa patung, ukiran hingga berbagai macam barang kerajinan lainnya, salah sat hasil pahat dari bali adalah patung arca dengan bahan baku batu andesit.
b. Seni Kriya Batik
Proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan berbagai macam tekhnik diantaranya adalah teknik cap, tulis, ikat celup dan teknik lukis. Teknik batik tulis adalah salah satu teknik membantik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain di pulau jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga beraneka ragam. Corak batik jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam.
c. Seni Kriya Tenun
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di dunia terutama dalam hal keragaman corak hiasannya. Tenun terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket, dan tenun ikat. Perbedaannya ada pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket berupa benang perak, emas atau benang sutra. Daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan penghasil tenun ikat adalah aceh, sulawesi tengah, bali, sumatra utara, toraja (sulawesi selatan), NTT, kalimantan timur, flores, dan kalimantan bvarat. Sedangkan daerah penghasil tenun songket adalah sumatra barat, aceh, riau, sumatra utara, lombok, palembang, sumatra barat, nusa tenggara dan maluku.
d. Seni Kriya Anyaman
Seni kriya anyaman adalah tehnik membuat dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk yang tindih- menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakat dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan-bahan yang digunakan dalam seni kriya anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik, dan tali. Pusat kerajinan anyaman yaitu di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya, Kalimantan dan Papua.
Mengenal Kerajinan Bangun Datar dan Berbagai Contohnya
Kerajinan dikenal sebagai hasil karya buatan tangan yang diolah sedemikian rupa dari berbagai jenis bahan. Contohnya dengan memanfaatkan limbah berbentuk datar. Jenis kerajinan seperti inilah yang kemudian disebut sebagai kerajinan bangun datar.
Contoh kerajinan bangun datar sangatlah beragam mulai dari limbah kertas, kardus, stik es krim, dan sebagainya. Nah, untuk mengetahui seperti apa contohnya, mari simak seluruh penjelasannya berikut.
- 1 Manfaat Kerajinan Bangun Datar dari Limbah
- 1.1 1. Benda Hias
- 1.2 2. Benda Pakai
- 2.1 1. Stik Es Krim
- 2.2 2. Kardus
- 2.3 3. Limbah Kulit Jagung
- 2.4 4. Limbah Plastik
- 2.5 5. Limbah Kertas
- 2.6 6. Limbah Pelepah Pisang
- 2.7 7. Pecahan Keramik
- 2.8 8. Kerajinan Bangun Datar dari Kain Perca
- 2.9 9. Sisik Ikan
- 2.10 10. Kerajinan Bangun Datar dari Kayu
Fungsi ornamen
M. S. Priyono Nugroho dalam jurnal Seni Ornamen Nusantara sebagai Secondary Skin bagi Sun Control pada Bangunan (2012) menyebutkan bahwa ornamen memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi murni estetis, fungsi simbolis, dan juga fungsi teknis konstruktif. Berikut penjelasannya:
Fungsi murni estetis
Fungsi ornamen sebagai murni estatis adalah seperti yang disebutkan Gustami, bahwa ornamen dibuat sebagai hiasan. Ornamen dibuat untuk menghias atau mempercantik suatu produk tanpa memberikan kegunaan apa pun. Jika ornamen murni estetis dihilangkan pada suatu benda, tidak akan mengubah fungsi benda tersebut namun mengurangi nilai keindahannya saja.
Fungsi simbolis
Fungsi ornamen sebagai simbolis berarti ornamen memiliki makna tertentu dan melambangkan sesuatu berdasarkan budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan juga keagamaan. Fungsi simbolis ornamen di Indonesia sering sekali terlihat pada benda-benda adat seperti keris, pedang, hingga tongkat.
Fungsi teknis konstruksi
Fungsi teknis kontruksi berarti ornamen tersebut bersifat fungsional dalam suatu konstruksi bangunan dan dekaligus memberikan nilai keindahan. Ornamen dengan fungsi teknis konstruksi tidak bisa diambil dari suatu benda, karena akan merusak fungsi benda tersebut.
Tags: kerajinan dimaksud sebagai