Keindahan dan Keunikan Batik Tenun Songket dalam Seni Tekstil - Panduan DIY
5. Tenun Sasak (Nusa Tenggara Barat)
Foto: tenun sasak (itjen.kemdikbud.go.id)
Menenun juga merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun pada suku Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menenun biasanya dilakukan oleh kaum wanita untuk mengisi waktu luang.
Jika dilihat, kain Tenun Sasak yang merupakan kain tenun khas Indonesia lainnya ini punya keunikan dibandingkan dengan kain tenun lainnya.
Keunikan tersebut ada pada bahan yang dipakai yang seluruhnya alami dan tidak dicampurkan bahan kimia.
Misalnya, benang yang digunakan berasa dari kapas.
Tenun sasak mempunyai ragam hias yang memiliki arti simbolik yang merupakan manifestasi menurut kehidupan dan agama yang dianut.
Itulah hal yang perlu dipahami seputar kain tenun khas Indonesia. Semoga semakin menambah wawasan dan pengetahuan akan budaya nusantara, ya!
Dilihat dari bahan, proses pembuatan, dan harga, songket dahulu adalah kain mewah bagi para bangsawan yang menunjukkan kemuliaan dan martabat pemakainya. Namun sekarang, songket tidak lagi hanya dimaksudkan untuk kelompok masyarakat kaya saja, karena adanya variasi harga yang mencakup yang terjangkau dan murah hingga yang eksklusif dan mahal.
Penggunaan benang emas sintetis juga membuat harga songket tidak lagi sangat mahal seperti dahulu yang menggunakan emas asli. Meskipun begitu, songket berkualitas terbaik masih dihargai sebagai bentuk seni yang indah dan harganya tetap cukup mahal.
Sejak dahulu hingga sekarang, songket tetap menjadi pilihan populer untuk busana adat pernikahan masyarakat Melayu, Palembang, Minangkabau, Aceh, dan Bali. Kain ini seringkali diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai bagian dari hantaran pernikahan.
Saat ini, busana resmi laki-laki Melayu juga sering menggunakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sementara itu, bagi perempuan, songket biasa dililitkan sebagai kain sarung yang dikombinasikan dengan kebaya atau baju kurung.
Pembuatan songket merupakan kerajinan tangan yang banyak ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok, dan Sumbawa.
Daerah-daerah terkenal untuk kerajinan songket antara lain Songket Minangkabau di Pandai Sikek dan Silungkang di Sumatra Barat, Songket Palembang di Palembang di Sumatera Selatan, desa Sidemen dan Gelgel di Klungkung, Bali, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, dan luar negeri seperti Malaysia dan Brunei.
3. Kain Tenun Songket (Palembang)
Foto: kain tentun songket (id.wikipedia.org/Gunkarta)
Kain tenun khas Indonesia selanjutnya adalah kain songket yang sudah dikenal di Palembang sejak zaman kerajaan Sriwijaya.
Songket Palembang banyak dipengaruhi kebudayaan Cina dan India yang dibawa oleh pedagang yang datang ke Sriwijaya.
Ciri spesial kain songket adalah kain yg berwarna merah dengan benang emas yang hampir menutupi seluruh kain.
Kain songket umumnya digunakan dalam acara pernikahan.
Tidak hanya mempelai yang menggunakan, keluarga bahkan tamu yang tiba pun menggunakan songket.
Kain songket juga umumnya digunakan sang penari Gending Sriwijaya untuk menyambut tamu kehormatan.
Motif songket Palembang diwariskan secara turun temurun sehingga polanya tidak banyak berubah.
Dalam sehelai songket Palembang, umumnya terdapat dua sampai tiga kombinasi motif.
Motif-motif ini menghasilkan gugusan gambar yang berhasil membuat kain tenun khas Indonesia ini menjadi kain yang indah dan menarik.
Tags: tenun jenis