... Belajar dan Memahami Kain Tenun Baduy: Panduan DIY untuk Kerajinan Jahit

Keajaiban Kain Tenun Baduy - Seni Jarum dan Kerajinan DIY

Pakaian adat Baduy Dalam

ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIR Warga Suku Baduy menunggu giliran perekaman KTP Elektronik di Kampung Cijahe, Lebak, Banten, Sabtu (28/8/2021). Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak dan Institut Kewarganegaraan Indonesia melakukan pelayanan jemput bola administrasi kependudukan untuk menyasar sekitar 2.000 warga Suku Baduy yang belum memiliki kartu identitas resmi.

Warga Baduy juga melengkapi dirinya dengan aksesori berupa Tas Koja atau Jarog yang terbuat dari kulit kayu Tereup dan Kasungka yang ditemukan di hutan Adat Baduy. Untuk kaum laki-laki juga melengkapi dirinya dengan golok berjenis Pamor dan Sulangkar. Golok dipakai dengan diikat di pinggang. Baik Baduy Luar maupun Dalam, mereka tidak menggunakan alas kaki. "Hal ini dilakukan karena ketentuan mutlak leluhur. Selain itu, memakai alas kaki berarti menghilangkan ciri khas orang Baduy," kata Wisnu.

6. Ragam Kain Tenun Suku Baduy

Foto: Wikimedia.org

Selain busana adat, suku Baduy juga memiliki kain tenun hasil karya sendiri, lho!

Kegiatan menenun dilakukan di rumah pada waktu senggang oleh wanita, namun alat-alatnya dibuat oleh kaum pria.

Adapun macam-macam tenun dari suku Baduy, yaitu:

Jamang adalah kain tenun berwarna putih polos yang dipakai oleh suku Baduy Dalam.

Tenun jamang ini dijadikan sebagai baju atasan yang disebut jamang kampret, ikat kepala dan digunakan untuk membuat kain segi empat untuk membawa barang.

Ini adalah kain tenun dengan warna hitam yang biasanya digunakan untuk membuat pakaian, baik bagi masyarakat Baduy Dalam maupun Baduy Luar.

Namun, kebanyakan yang mengenakan samping hideung adalah kaum wanita.

Samping aros adalah kain tenun berwarna hitam dengan garis-garis putih tipis.

Samping aros hanya digunakan oleh masyarakat suku Baduy Dalam dan digunakan oleh kaum laki-laki.

Ini merupakan selendang dengan motif polos hitam atau putih, dan diberi hiasan motif geometris dengan benang warna merah, biru, atau warna-warna cerah.

Adu mancung adalah selendang yang digunakan kaum laki-laki pada upacara pernikahan suku Baduy Luar.

Susuwatan berbentuk selendang atau kain panjang dengan motif kotak-kotak.

Warna yang dipakai tidak terbatas atau dengan kata lain tidak ada aturan khusus yang menentukan warna dan ukuran serta bahannya.

Susuwatan ini hanya boleh digunakan oleh kaum laki-laki suku Baduy Luar.

Terlihat motif geometris pada kainnya sedikit mengalami perubahan dari susuwatan yang hanya kotak-kotak saja.

Ini merupakan motif yang sudah ada sejak dahulu sebelum motif-motif yang lain. Suat satu mata dikenal paling rumit dan memakan waktu paling lama dalam proses pengerjaannya.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia