Kain Tenun Bima - Keindahan Budaya dalam Seni Sulaman dan Kerajinan DIY
2. Motif Gari atau Garis
Nama motif ini diambil dari bentuk motif yang mengedepankan garis sebagai motif pokok pada kain tenun Tembe Nggoli. Motif Gari atau garis mengandung makna bahwa manusia harus bersikap jujur dan tegas dalam mengambil sebuah keputusan, seperti lurusnya garis. Kain tenun ini biasa digunakan oleh laki-laki dalam keseharian seperti berladang, sholat dan aktifitas sehari-hari. Motif ini terdiri dari dua buah bentuk motif yaitu, bentuk garis dan kotak-kotak dengan penerapan berulang-ulang pada kain tenun. Ukuran yang diterapkan dalam pembuatan motif ini adalah bentuk garis berukuran 2 m sampai 3 m tergantung panjang kain yang dihasilkan dan bentuk kotak-kotak berukuran lebar 8 cm dan panjang 10 cm. Tidak semua bentuk kotak-kotak berukuran 8 cm x 10 cm, ada yang lebih besar dan ada yang lebih kecil dari ukuran tersebut tergantung permintaan pasar. Komposisi penerapan motif dilakukan berulang-ulang pada kain tenun yang dihasilkan atau pola pengulangan untuk motif tersebut.
A. Warna Kain Motif Gari atau Garis
Kain tenun Tembe Nggoli motif Gari atau garis menggunakan warna-warna cerah seperti merah, merah muda, hijau, biru muda, biru tua, kuning, hitam dan putih yang melambangkan kejujuran dan ketegasan namun tetap bersahaja. Salah satu contoh tenun Tembe Nggoli dengan warna dasar biru muda, dan warna motif merah muda, kuning, dan biru tua ketiga warna ini bertumpah tindih membentuk motif Gari atau garis seolah membentuk kotak-kotak.
B. Makna Simbolik Motif Gari atau Garis
Makna simbolik dari kain tenun Tembe Nggoli motif Gari atau garis adalah manusia harus bersikap jujur dan tegas dalam melaksanakan tugas, seperti lurusnya garis. Pada masyarakat Dompu garis lurus disebut Gari Ma Rombo, lurus dalam artian disini adalah kejujuran yang harus terus melekat pada diri manusia sepahit apapun hidup yang dijalani. Motif garis pada kain tenun Tembe Nggoli memiliki arti sikap tegas dalam melaksanakan tugas, sikap yang lazim dimiliki oleh masyarakat Maritim.
Motif Kain Tenun dari Bima, NTB
Motif dan ragam hias yang dimiliki Bima tidak terlalu beragam, mengingat simbol dan gambar yang dijadikan motif tenun, berpedoman pada nilai dan norma adat yang Islami. Kita tahu, Kerajaan Dompu (Bima), merupakan kerajaan islam tersohor di bagian timur Nusantara, sehingga para penenun tidak boleh atau dilarang untuk memilih gambar manusia dan hewan sebagai motif pada tenunannya.
Umumnya, ragam hias kain tenun Bima memakai motif bunga atau geometris (jajaran genjang dan segitiga). Setiap unsur warna yang disematkan dalam sehelai kain tenun Bima, memiliki makna atau simbol tertentu. Seperti misalnya, warna biru simbol kedamaian dan keteguhan hati. Warna kuning bermakna kejayaan dan kebesaran. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran, dst.
Motif Bunga Samobo
Motif Nggusu Tolu atau Pado Tolu
Akhirnya, genap sudah saya sajikan 14 motif kain tenun dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang tersebar di beberapa tempat.
Semoga, suatu saat nanti para penenun di seluruh Indonesia difasilitasi pemerintah dan dunia perbankan agar mampu menjadi pelaku-pelaku industri dan perajin kecil-menengah, sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya dari profesi mulia ini.
Bagaimanapun, kain tenun, sebagaimana kain batik, juga merupakan salah satu kekuatan devisa bangsa serta sumber daya potensial untuk dikembangkan ke mancanegara sebagai sebuah identitas bangsa akan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
***
Artikel ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 14 Februari 2015 dalam rangka #PostingBareng bersama teman-teman dari komunitas Travel Blogger Indonesia.
Melalui artikel ini, saya ingin menunjukkan kasih sayang kepada mereka, para perempuan-perempuan penenun luar biasa yang dengan cara luar biasa pula mengabadikan setiap motif-motif kain tenun yang sudah pernah mereka buat.
Namun, tak seluruh wilayah nusantara, karena kebetulan saya baru sempat mampir ke Lombok (NTB), Bima (NTB), Sumba (NTT), dan Flores (NTT) saja, dan itu pun masih belum semua. Semoga saja ada waktu, dan sponsorship kesempatan agar saya bisa melanjutkan perjalanan menyusuri daerah-daerah penghasil tenun di seluruh Indonesia.
4 Motif Tembe Nggoli, Kain Tenun Khas Suku Mbojo Bima Dompu, NTB, yang Paling Populer
Motif dan warna kain tenun Tembe Nggoli di Desa Ranggo, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat adalah motif-motif tradisional seperti garis, geometris, bunga, dan tumbuhan. Motif ini tidak terlepas dari adanya aturan adat yang menentukan bentuk apa saja yang dapat dijadikan motif pada kain tenun, dan juga karena kuatnya pengaruh ajaran agama Islam yang tidak memperbolehkan menggunakan bentuk makhluk hidup sebagai bentuk motifnya. Sedangkan warna kain tenun Tembe Nggoli terdiri dari warna kuning, hijau, biru, merah muda, merah, biru tua, biru muda, hitam, dan putih.
Dalam kehidupan masyarakat Dompu Nusa Tenggara Barat tidak terlepas dari simbol yang mengandung makna filosofis. Begitu juga dengan Kain Tenun Tembe Nggoli Khas Bima dan Dompu yang memiliki makna simbolik dibalik motif. Simbol-simbol ini merupakan hasil karya atau perilaku manusia yang dituangkan dalam sebuah seni tenun yang mempunyai makna dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini tipe-tipe motif dan warna kain tenun Tembe nggoli beserta makna-makna simbolis yang terkandung di dalamnya :
Tags: tenun