... Panduan Kain Tenun Labuan Bajo: Teknik, Motif, dan DIY!

Keindahan Kain Tenun Labuan Bajo - Seni Jahit dan DIY yang Memukau

Inilah 7 kain tenun khas Flores

Lantas apa sajakah itu? Berikut ini adalah 7 kain tenun khas Flores yang menampilkan keindahan seni anyaman yang mendalam adalah sebagai berikut.

Kain songke merupakan kain tenun khas masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Nusa Tenggara Timur.

Kain songke ini menjadi kain yang wajib dikenakan pada setiap acara-acara adat. Kain Tenun Songke adalah jenis kain tenun yang dihiasi dengan benang emas atau perak.

Kain Songke Flores ditenun dengan teknik yang rumit, dan benang emas atau perak yang ditenun di dalam kain memberikan kilau yang indah.

Motif pada Songket Flores sering kali terinspirasi oleh alam, seperti bunga, burung, atau binatang. Kain ini sering digunakan untuk acara-acara khusus, seperti upacara adat atau pernikahan.

Kain Songke memiliki warna dasar hitam dengan berbagai jenis motif. Setiap motif yang digunakan pada Kain Tenun Songke memiliki maknanya tersendiri.

Salah satunya adalah motif Sui yakni berupa garis-garis yang seolah memberi batas antara satu motif dengan motif yang lain.

Pada Motif Sui ini menggambarkan kehidupan masyarakat Manggarai yang dibatasi oleh peraturan adat yang tidak boleh dilanggar.

Lalu ada juga Motif Jok yakni sebuah motif menyerupai bentuk rumah adat gendang yangatapnva berbentuk kerucut dan model-model “lodoklangang” kebun komunal (bagian dalamlingko).

Biasanya Motif ini melambangkan persatuan, baik persatuan menuju Allah, maupun persatuan dengan sesama manusia, dan dengan alam sekitar.

Makna Motif Kain Tenun Labuan Bajo

Di balik motif dan ragam corak yang indah, dalam Kain Tenun Labuan Bajo atau juga yang disebut kain songke (tanpa huruf akhiran T) Manggarai ini terdapat prinsip-prinsip struktural yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur dari dahulu sampai sekarang.

Sehingga sehelai kain songke tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memperindah diri atau melindungi tubuh dari pengaruh alam saja, namun juga merupakan benda warisan budaya yang bersubstansi mengekspresikan nilai-nilai luhur dan juga merupakan kekayaan yang dimiliki suatu bangsa.

Ada beberapa motif kain songke yang ada di Manggarai Labuan Bajo, motif-motif yang dipakai ini pun tidak sembarangan dipilih, karena setiap motif ini mengandung berbagai arti, kearifan lokal dan harapan dari orang-orang Manggarai dalam hal kesejahteraan hidup, kesehatan dan hubungan baik antara manusia dengan sesamanya maupun manusia dengan alam serta paling utama manusia dengan Sang Pencipta.

Berikut beberapa motif kain tenun songke Labuan Bajo beserta arti makna yang terkandung di dalamnya,

  1. Motif Wela Kawu atau Bunga Kapuk, memiliki makna keterkaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
  2. Motif Ranggong atau Laba-laba, memiliki makna tentang kejujuran dan kerja keras.
  3. Motif Ju’i atau Garis-Garis Batas, memiliki makna tentang keberakhirannya segala sesuatu, bahwa segala sesuatu itu ada akhirnya dan ada batasnya.
  4. Motif Ntala atau Bintang, memiliki makna tentang harapan yang sering dikumandangkan dalam doa supaya senantiasa tinggi sampai ke bintang. Maksudnya agar senantiasa selalu sehat, diberikan umur yang panjang dan memiliki ketinggian lebih dari orang lain dalam hal membawa perubahan baik dalam hidup.
  5. Motif Wela Runu atau Bunga Runu, memiliki makna bahwa orang Manggarai bagaikan bunga kecil namun mampu memberikan keindahan dan kehidupan di tengah-tengah kefanaan dunia.

Tags: tenun labuan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia