... Apa Itu Kain Tenun Lurik? Panduan DIY untuk Pecinta Kerajinan Tangan

Mengenal Kain Tenun Lurik - Seni dan Kerajinan DIY

Klaten Identik dengan Tenun Lurik. Klaten adalah Tenun Lurik

Usia tenun lurik di Indonesia, hampir setua sejarah berdirinya bangsa ini. Dari sejak jaman Majapahit, tenun lurik sudah dikenal masyarakat. Lurik juga muncul pada relief Candi Borobudur. Dimana pada reliefnya tergambar seseorang yang sedang menenun dengan alat tenun gendong. Prasasti Raja Erlangga Jawa Timur tahun 1033 ada juga menyebutkan tentang kain tuluh watu. Sementara tuluh watu itu adalah salah satu motif klasik tenun lurik.

Sekarang ini, Klaten merupakan daerah yang paling perhatian terhadap keberlangsungan hidup tenun lurik. Tak salah jika ada yang menyebut bahwa Kabupaten Klaten itu merupakan ibukota tenun lurik. Pasalnya, tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) lurik menjadi andalan kota ini. Ada banyak sekali desa yang menjadi sentra pengrajin lurik. Bahkan jika kita memasuki atau melewati kota Klaten, maka di pintu masuknya kita akan menemui monumen berupa patung seseorang yang sedang menenun dengan ATBM. Monumen yang dibangun pada tahun 2012 ini, berdiri di Jalan Raya Yogyakarta-Solo, atau tepatnya di perempatan Tegalyoso, Klaten.

Dulu, ketika kain tenun lurik masih berada di jaman keemasannya, hampir semua penduduk di Klaten melakukan pekerjaan menenun. Jumlahnya ribuan. Keberadaan sentra tenun lurik menyebar di beberapa kecamatan antara lain, Pedan, Cawas, Bayat, Juwiring, Karangdawa dan Delanggu yang terkenal dengan beras rojolele-nya. Namun seiring persaingan bisnis kain yang makin ketat, dimana pasar lebih memilih harga murah, maka keberadaan sentra tenun lurik semakin berkurang. Dan dari sedikit yang masih bertahan itu diantaranya adalah Desa Wisata Tenun Tlingsing dan Lurik Prasojo di Pedan.

Sejarah Kain Lurik

Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan kain lurik semakin meluas ke masyarakat umum. Kain ini menjadi populer karena bahan yang digunakan mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Selain itu, motif dan warna yang dihasilkan juga memperlihatkan keunikan dan keindahan tersendiri.

Kain lurik juga memiliki nilai filosofis dan simbolis yang tinggi dalam kebudayaan Indonesia. Misalnya, ada beberapa daerah di Indonesia yang menggunakan kain lurik sebagai lambang identitas budaya. Seperti di Yogyakarta, lurik menjadi salah satu warisan budaya dan menjadi simbol khas dari daerah tersebut.

Saat ini, kain lurik tidak hanya digunakan sebagai pakaian tradisional, tapi juga sebagai bahan untuk membuat berbagai macam aksesoris, tas, hingga produk interior rumah. Hal ini menunjukkan bahwa kain lurik masih terus eksis dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia