... Belajar Kain Tenun Madura: Panduan DIY untuk Menghasilkan Karya Rajutan Eksklusif

Keindahan dan Keterampilan Kain Tenun Madura - Seni Jarum dan Kerajinan Sendiri

Kegunaan Tenun Secara Adat Tradisional

Tenun secara tradisional memiliki berbagai kegunaan yang berbeda-beda tergantung pada budaya dan tradisi masyarakat yang membuatnya. Beberapa kegunaan kain tenun secara tradisional antara lain:

  1. Pakaian : tenun sering menjadi bahan untuk membuat pakaian tradisional seperti sarung, kebaya, atau batik.
  2. Peralatan rumah tangga : menggunakan tenun sebagai alas meja, sarung bantal, atau kain pel.
  3. Seremonial : Sejarah mencatat, sejak dahulu menggunakan tenun dalam upacara atau ritual, baik sebagai pakaian adat atau sebagai bagian dari perlengkapan upacara sudah lazim di nusantara.
  4. Perlengkapan pernikahan : Sangat istimewa manakala menggunakan kain tenun sebagai kain pelaminan atau sebagai hadiah pernikahan.
  5. Dekorasi : Kita dapat menggunakan tenun sebagai hiasan dinding atau sebagai bagian dari dekorasi ruangan.

Selain itu, tenun juga menjadi simbol identitas budaya atau sebagai media untuk menyampaikan cerita atau makna simbolik tertentu. Dalam beberapa budaya, pola dan warna pada wastra tenun memiliki makna khusus yang berkaitan dengan sejarah, mitos, atau kepercayaan masyarakat setempat. Tenun secara tradisional juga memiliki nilai artistik yang tinggi dan sering menjadi objek koleksi atau pameran seni.

Sejarah Batik Madura

Sejarah batik Madura tidak terlepas dari peran kerajaan Pamelingan di Pamekasan, Madura. Kerajaan Pamelingan memiliki keraton bernama mandilaras yang menjadi pusat pemerintahan pada saat itu di bawah kendali Pangeran Ronggosukowati.

Dalam sejarahnya, batik Madura berkembang pada masa abad ke-16 hingga abad ke-17 masehi. Ketika terjadi peperangan di Pamekasan Madura antara Raden Azhar (Kiai Penghulu Bagandan) melawan Ke’ Lesap (putera Madura keturunan Cakraningrat I) tersiar kabar bahwa Raden Azhar mengenakan pakaian kebesarannya menggunakan model baju batik motif parang atau motif batik leres dalam istilah bahasa madura.

Salah satu tokoh yang dianggap penting dan paling berjasa memperkenalkan batik ke wilayah Madura yaitu seorang Adipati Sumenep, Arya Wiraraja yang memiliki kedekatan dengan Raden Wijaya dari kerajaan Majapahit.

Motif Batik Madura

Dalam hal corak, batik asal Madura memiliki kecenderungan yang beragam. Secara umum ada beberapa motif batik asli Madura yang bisa Anda temui di pasaran.

1. Batik Bangkalan

Bangkalan terkenal akan batiknya yang memiliki variasi berbagai tema dan warna. Namanya batik Gentongan, diambil dari teknik yang digunakan untuk mewarnainya yakni dengan menggunakan gentong. Batik jenis ini pun mempunyai corak yang berbeda-beda, antara lain :

a. Batik Kombinasi

Di Madura, batik dengan kombinasi warna terang yang mencolok sangatlah lumrah dilakukan. Kombinasi biru muda, biru tua dan merah menjadikan kain batik lebih semarak digunakan. Apalagi perpaduan antara motif bunga dan kawung yang sangat kontras namun apik.

b. Batik Petengteng Klasik

Walau terkenal akan warna yang mencolok, ada pula batik khas Patengteng dengan gaya klasik dan warna kalem. Batik ini cocok untuk Anda kenakan di acara formal agar tak terlalu mentereng.

c. Batik Tanjung Bumi

Varian paling terkenal dari Bangkalan adalah batik Tanjung Bumi yang khas. Dengan motif makhluk hidup berupa tumbuhan yang khas, batik ini nampak cantik dan estetik.

Sudah tahu fakta seputar batik parang ? Pelajari fakta-fakta menariknya dari bergaya

2. Batik Sumenep

Daerah Sumenep pun tak ketinggalan menyumpangkan batik dengan corak khusus yang berbeda. Batik ini hadir sebagai warisan budaya Keraton Sumenep. Untuk lebih mengetahuinya, perhatikan contoh berikut ini.


Tags: tenun madura

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia