... 10 Ide Kain Tenun Pringgasela untuk Proyek Kerajinan Tangan DIY Anda

Seni Tenun Pringgasela - Keindahan dalam Ketrampilan Tangan dan Kreativitas DIY

Belanja Kain Tenun di Desa Pringgasela

Setiap kain tenun yang dihasilkan akan langsung dibawa ke koperasi oleh para penenun itu sendiri untuk kemudian dipajang (display) dan dipasarkan di satu tempat, dengan sistem koperasi. Salah satu tempat dipasarkannya kain tenun tersebut adalah di basecamp Jejak Black Barry Adventure. Setiap kain tenun yang baru datang akan didata, kemudian diberi label harga dan nama penenunnya. Jadi akan mudah dicatat jika nanti dibeli oleh pengunjung. Oh iya, kebanyakan pengunjung di desa ini adalah mereka yang berasal dari luar Indonesia, utamanya Eropa. Yang domestik mana domestik, yuk cuss dimarih~

Kebetulan banget saat kami berada di sana kemarin, ada seorang penenun yang baru saja membawa kain hasil tenunnya. Kata Barry, biasanya mereka akan sekalian bertanya apakah kain tenun yang sebelumnya dititipkan sudah ada yang laku atau tidak. Kalau ada, maka mereka akan sekalian mengambil uang hasil penjualannya. Saya suka banget loh sama tempat display kain-kain tenun ini, tempatnya asyik dan nyaman banget. Beneran gak berasa lagi di toko. Crew Jejak Black Barry Adventure ramah sekali melayani pelanggan. Cerita banyak tentang kain tenun dan sebagainya. Belum lagi anda bakal disajikan segelas kopi atau teh yang enak banget selama di sana. Belanja-belanja jadi semakin gak berasa. Bwahahahaha.

Motif Tenun Songket

Diantara beberapa motif tenun yang ada, motif pasung bayan, Ragi Berincik dan Ragi Genil merupakan motif warisan leluhur yang berusia diatas 70 tahun dan disimpan secara turun menurun. Motif jenis ini memiliki kecenderungan bermotif kotak dan warna gelap seperti biru tua atau hitam dengan menggunakan teknik pewarnaan yang lebih lama dan lebih rumit.

Ragam motif kain songket Pringgasela dengan pewarna alam (sumber: media.nelitidotcom)

Sejarah

Dusun Prigi adalah bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Selaparang. Dusun Prigi berbatasan dengan dengan Kali Belimbing yang digunakan sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh. Sebagian besar penduduk Dusun Prigi berasal dari keturunan Selaparang sehingga Dusun Prigi diberi nama Pringgasela dengan Pringga memiliki arti prajurit, generasi, keturunan, raga atau batu, sedangkan Sela bermakna Selaparang. Jadi Pringgasela bisa diartikan generasi atau keturunan selaparang. Sebagaimana asal muasal Dusun Prigi yang ditempati mayoritas oleh orang keturunan kerajaan Selaparang.

Menurut sejarah sebelum lahirnya Desa Pringgasela, ada seorang tokoh agama Islam yang datang dari Sulawesi untuk menyebarkan dakwah islam di pulau Lombok. Tokoh tersebut bernama Lebai Nursini. Masyarakat Pringgasela menjuluki beliau sebagai wali karena ketakwaannya dan ketekunannya mengajarkan dan mendakwahkan islam kepada penduduk. Selain itu beliau juga ternyata mengajarkan penduduk setempat untuk bertani dan menenun.

Hingga saat ini kain tenun yang dibuat oleh Lebai Nursini masih tersimpan sebagai pusaka leluhur Desa Pringgasela yang disebut Reragian. Selain itu terdapat umbul-umbul atau penjor pertama dan tertua di Indonesa yang berumur sekitar 288 tahun yang terbuat dari rajutan potongan kain tenun yang disebut Tunggul. Kata Tunggul disarikan dari kata Tunggal, satu atau esa yang melambangkan nilai agama islam yakni Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Jadi kita bisa memahami bahwa dibalik karya tenun gedokan terdapat nilai dakwah kepada islam, dimana pada masa itu keyakinan animisme dan dinamisme yang pada awalnya dianut oleh masyarakat setempat tidak memiliki aturan sebagaimana islam dalam menutup bagian tertentu dari tubuh yang disebut aurot.

Rekonstruksi

Dari kepingan-kepingan sejarah itu, pemuda desa di Pringgasela Selatan mencoba untuk merekonstruksi lagi kekayaan lampau mereka. Dibantu dengan rekan-rekan daya warga, Nizar bertemu dengan para sesepuh, mengumpulkan berbagai data, dari internet hingga buku.

Dari proses pencarian itu, mereka menemukan musik sejenis gamelan yang dikenal dengan nama klenang nunggal. Klenang adalah alat musik pukul mirip kenong di Jawa, tetapi hanya satu bilah. Jumlahnya yang tunggal membuat alat musik ini mudah dibawa berkeliling. Untuk memainkan sebuah gending setidaknya butuh 12 bilah.

Taufiq, pengurus Desa Pringgasela Selatan yang sekarang bermain sebagai pemain klenang nunggal, mengatakan, saat ditemukan, bilah-bilah itu tertumpuk dalam satu karung di dalam sebuah gudang mushala Kampung Pancor Kopong. Kondisinya berdebu tetapi tak berkarat.

Kuningan yang dipakai masih sangat baik walau tak terawat. ”Saat saya coba ketuk, suaranya masih nyaring. Kami jajarkan dan mulai memainkan nada dan ternyata masing-masing punya nada berbeda,” katanya.

Dengan berbekal ingatan masa kecil, Amak Maisur dan sesepuh lainnya pun merangkai melodi menjadi alunan gending dari 23 klenang yang berhasil ditemukan. “Tiga lagu bisa dimainkan, saya hanya ingat pernah mendengarnya,” kata Amak Maisur.

Pemainnya adalah warga desa. Sebagian dari mereka adalah orang lama yang masih mengingat lagi-lagu yang sering didendangkan oleh Ina atau ibu mereka agar mereka terlelap. Kini alunan klenang itu sudah bisa dinikmati dalam pertunjukan musik di desa dengan nama Mahapati, sebuah grup kesenian baru dari Pringgasela Selatan.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia