... Panduan Lengkap: Cara Membuat Kain Tenun Samarinda dengan Teknik DIY

Kain Tenun Samarinda - Keindahan Budaya Tenun dalam Kerajinan Tangan dan DIY

Kain Benang Bintik

Batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia. Batik Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masih tergantung daerah asalnya. Dari provinsi Kalimantan Tengah mempunyai batik khasnya sendiri yang terkenal yaitu batik benang bintik. Ciri khas dari batik ini yaitu motifnya yang banyak terinspirasi dari kepercayaan asli suku Dayak yaitu Kaharingan.

Motif batik benang bintik yang paling terkenal adalah motif batang garing yang merepresentasikan antara hubungan manusia dengan sang pencipta. Tak hanya batang garing, motif batik benang bintik lainnya adalah corak guci, tameng, tombak, kawit tuyan, dan balain nihing.

Perbedaan tenun gedog dan ATBM

Alat tenun gedog, atau yang biasa disebut juga sebagai alat tenun gendong merupakan alat yang paling sederhana dan orisinal dalam proses penenunan jauh sejak zaman para leluhur di berbagai daerah Indonesia.

Bahkan, alat tenun tradisional ini disinyalir sudah ada dan digunakan untuk menenun sejak zaman prasejarah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya benda prasejarah dan relief yang menggambarkan alat tenun yang masih sangat sederhana.

Sesuai kedua namanya, alat ini diberi nama gendong karena saat digunakan penempatannya akan berada di pangkuan para penenun yang duduk berselonjor di lantai. Adapun penamaan gedog muncul karena saat digunakan, selama proses menenun akan muncul suara ‘dog-dog’ dari bagian alat tertentu yang saling beradu.

Kain tenun yang dihasilkan dari alat ini memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya memberi kesan eksotis dan kental akan tradisi.

Di sisi lain ada juga ATBM, yaitu rangkaian alat yang lebih modern untuk melakukan penenunan yang digerakkan oleh tenaga manusia. Tidak lagi berselonjor di lantai, penenun dapat menggerakkan alat-alat tersebut dengan duduk di kursi atau bahkan berdiri.

Menenun menggunakan ATBM disebut lebih mudah jika dibandingkan dengan menenun menggunakan alat gedog. Selain itu, hasil kain dari menenun dengan ATBM bisa lebih bervariasi, terutama dalam hal ukuran yang bisa lebih panjang dan lebar. Namun, kualitas kain yang dihasilkan diketahui lebih rendah.

Selain itu, nyatanya pengoperasian ATBM membutuhkan tenaga yang cukup besar, sehingga agak menyulitkan penenun wanita yang sudah berusia lanjut. Karena hal tersebut pula, saat ini kegiatan menenun yang menggunakan ATBM tidak lagi identik dilakukan oleh perempuan saja, melainkan lebih banyak dilakukan oleh penenun laki-laki.


Tags: tenun samarinda

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia