... Panduan Lengkap: Kain Tenun Sumba Timur untuk Kerajinan Sulam DIY

Kain Tenun Sumba Timur - Keindahan Budaya dalam Karya Sulam dan Kerajinan Tangan

Hanya Ada Satu Sumba

S ejauh mata memandang pada musim kemarau seperti sekarang, hanya rumput kuning emas di gundukan bukit-bukit Sumba dari timur ke barat. Keindahan Sumba berbeda dengan banyak daerah lain di Indonesia, bahkan dengan pulau-pulau lain di Nusa Tenggara Timur.

Sabana menjadi lanskap dominan di pulau yang panjangnya hanya 210 kilometer dari timur ke barat dan lebar 50 kilometer saja dari utara ke selatan ini. Pasir pantainya putih lembut, laut biru lazuardi bertemu dengan biru gelap, dan langit biru membentuk kontras surealis.

Salah satu keindahan ada di Bukit Wairinding yang terletak di tepi jalan raya dari timur ke barat Sumba. Dari salah satu puncak bukit terlihat jalan raya berkelok, sesekali saja ada kendaraan melintas. Sisanya adalah bukit-bukit dengan rumput kuning emas.

Sumba juga dikenal karena batu menhir yang menjadi kubur bagi yang meninggal. Batu kubur ada di depan tiap rumah dan ada banyak desa yang terkenal karena batu kubur menhir. Salah satunya di Ratanggero, Sumba Barat Daya.

Lalu, ada Nihi Watu, resor di Sumba Barat, yang disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Juga ada perancang busana Biyan Wanaatmadja yang mengangkat kain tenun Sumba dengan kekayaan coraknya dalam rancangan busana, bekerja sama dengan Bank Indonesia.

Jalan mulus mengantar dari Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, ke Waitabula, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya. Sepanjang jalan hanya sesekali berpapasan dengan kendaraan roda empat. Lebih sering bertemu ternak kerbau, sapi, kuda, atau kambing di padang rumput menguning daripada berjumpa penduduk. Penduduk Sumba memang hanya 800.000 jiwa pada tahun 2016.

Kain Tenun Sumba : Warisan Dunia dari NTT

Kain tenun Sumba adalah kain tenun yang berasal dari provinsi NTT atau Nusa Tenggara Timur, tepatnya di daerah Sumba. Motif yang kaya makna dan cara pembuatan yang asli membuat harganya sangat mahal. Namun, sebanding dengan nilai yang ada pada selembar wastra khas Indonesia.

Indonesia memang kaya dengan ragam teknik kain tradisional. Ada yang berbentuk songket seperti di Palembang dan Bali. Ada juga teknik menjelujur pada kain sasirangan. Selain itu, masih banyak cara pembuatan tradisional yang menarik dari berbagai daerah Nusantara. Contohnya teknik ikat tenun Sumba NTT.

Tenun Sumba yang melegenda ini sekarang sudah diakui menjadi warisan dunia loh. Masing-masing wilayah di Sumba memang memiliki ragam dan corak tersendiri. Baik itu kain tenun yang berasal dari daerah Sumba Timur dan Barat, keduanya memiliki ciri khas masing-masing.

Fungsi Kain Tenun Sumba

Selain berfungsi sebagai bahan pakaian, penggunaan kain tenun Sumba juga sering untuk upacara adat dan tingkatan sosial seseorang di masyarakat. Semakin banyak jumlah kain tenun yang mereka miliki, beragam corak dan warnanya, maka semakin tinggi juga kedudukan pemiliknya di mata masyarakat.

Sedangkan pada upacara pemakaman, kain tenun yang terbaik akan selalu hadir untuk menutupi jenazah. Hal ini sebagai penghargaan pada almarhum. Bagi para pelayat pun biasanya membawa kain tenun sebagai tanda belasungkawa.

Selain corak yang memiliki makna, pemilihan warna kain tenun untuk setiap acara pun berbeda. Misalnya, untuk acara pernikahan lebih sering memakai kain tenun bewarna terang seperti merah. Dan untuk kematian, akan menggunakan warna hitam atau biru. Sedangkan untuk upacara adat biasa bisa memakai warna kain tenun apa saja.

Melihat dari keindahan tenun Sumba ini bisa kita katakan jika wastra ini merupakan hasil karya seni. Tidak heran jika tenun Sumba menjadi salah satu warisan dunia dari Indonesia.

Penulis : Ikke Dwi A. Alumni jurusan Jurnalistik Universitas Padjajaran yang juga seorang pecinta kain tradisional dan tinggal di Bandung.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia