Eksplorasi Kain Tenun Timor dalam Kerajinan dan DIY
Jenis-jenis [ sunting | sunting sumber ]
Berdasarkan cara membuat [ sunting | sunting sumber ]
- Tenun ikat, motif diciptakan dari pengikatan benang. Pada daerah lain yang diikat ialah benang pakan maka pada kain tenun di NTT dibuat dengan cara kain lungsi yang diikatkan.
- Tenun Buna, berasal dari Timor Tengah Utara, yaitu pola tenunan dibentuk dari benang yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke pewarna. Benang tersebut disisipkan ke tenunan benang horizontal/pakan, sehingga teknik ini disebut juga teknik pakan tambahan.
- Tenun Lotis, Sotis atau Songket: Teknik ini juga menggunakan benang berwarna tanpa diikat. Motif diciptakan dari benang vertikal (lungsi) yang melompat lebih dari 1 benang horizontal (pakan).
- Tenun Naisa, umumnya dengan motif segitiga. Motif dibuat seperti menganyam benang horizontal pada benang vertikal membentuk segitiga, sehingga antar segitiga ada celah yang terbentuk. Teknik tenun naisa juga dikenal dg nama lain tapestri bercelah, seperti teknik yang digunakan untuk membuat tenun Rangrang dari Bali.
Berdasarkan kegunaan [ sunting | sunting sumber ]
Semuanya mempunyai persamaan umum yakni cenderung berwarna dasar gelap karena zaman dahulu masyarakat belum mengenal adanya pewarna buatan sehingga menggunakan pewarna alami dengan pilihan warna yang terbatas.
Berdasarkan persebaran [ sunting | sunting sumber ]
1. Tenun ikat: Hampir tersebar di seluruh wilayah NTT kecuali Kab. Manggarai dan Kab. Ngada
2. Tenun buna: Tersebar di daratan Timor antara lain di Kab. Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. Namun paling banyak terpusat di wilayah Timor Tengah Utara.
3. Tenun lotis/sotis atau songket: Tersebar di semua wilayah Nusa Tenggara Timur, merupakan bentuk tenun yang paling umum di masyarakat NTT. [2]

Cara Menggunakan Tenun Ikat Amarasi
1. Pada Pria
Pada pria, tenun ikat amarasi digunakan dengan kemeja atau baju bodo. Kainnya sendiri diikat pada pinggang dan ditambah dengan selimut penutup serta selendang. Pria Suku Dawan biasanya menggunakan beberapa aksesoris tambahan untuk tenun ikat amarasi. Seperti ikat kepala atas yang dikenal sebagai destar, kemudian dikombinasikan dengan hiasan tiara dan gelang Timor 2 buah serta kalung habas emas.
2. Pada Wanita
Wanita Suku Dawan mengenakan dua lembar tenunan sebagai penutup badan. Yang pertama yaitu kain tais yang dipasang setinggi dada sampai mata kaki. Umumnya corak pada kain tenun tersebut menampilkan warna meriah. Seperti paduan warna kuning, biru tua, jingga, dan putih dalam lajur bergaris sempit. Kemudian dipadukan dengan corak ikat putih dengan latar biru tua atau hitam.
Sementara lembar keduanya adalah selempang yang terikat di depan dada berbentuk huruf V. Yang kedua ujungnya diletakkan pada kedua bahu bagian belakang. Untuk aksesorisnya, para wanita akan menggunakan seperangkat perhiasan dari logam kuning yang dikenal dengan istilah pato eban. Aksesoris tersebut semakin melengkapi nama pakaian daerah NTT amarasi, membuatnya unik dan khas.
Masih kental akan budaya, sangat menarik bukan pakaian adat dari Suku Dawan atau Suku Amarasi tersebut ? Tenun ikat amarasi ini masih sering dipakai oleh masyarakat setempat dan menjadi status sosial mereka. Hal itu tentu perlu diapresiasi, karena dengan begitu penduduk ikut melestarikan budaya Indonesia yang semakin tergerus oleh arus globalisasi.
- Menikmati Keindahan Kelimutu Sebagai Nama Danau di NTT yang Istimewa
- Daftar Nama Sungai di NTT yang Didominasi Jenis Sungai Ephemeral
- Mengulik Seluk Beluk Nama Marga Di Ntt, Ragam, Dan Tujuannya

Fungsi [ sunting | sunting sumber ]
Kain adat mempunyai banyak fungsi penggunaan di masyarakat, meski tiap daerah ada penggunaan khusus di tiap suku, namun secara umum berikut adalah fungsi dari kain tenun: [1]
1. Sebagai busana untuk penggunaan sehari-hari dan menutupi badan.
2. Sebagai busana dalam tari adat dan upacara adat.
3. Sebagai mahar dalam perkawinan dalam bahasa daerah disebut sebagai “belis” nikah.
4. Sebagai pemberian dalam acara kematian dan sebagai wujud penghargaan.
5. Sebagai penunjuk status sosial.
6. Sebagai alat untuk membayar hukuman jika terjadi ketidakseimbangan.
7. Sebagai alat barter/transaksi.
8. Sebagai bentuk cerita mengenai mitos dan cerita-cerita yang tergambar di motif-motif nya.
9. Sebagai bentuk penghargaan bagi tamu yang datang berkunjung.

Tags: tenun timor