... Panduan lengkap mengenai Kain Tenun Toraja Pabintik: Teknik, Pola, dan Tips DIY

Kain Tenun Toraja Pabintik - Keindahan Seni Rajutan Tradisional Toraja

4. Atasan Tenun Pabintik

Atasan dengan tenun Pabintik memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi gaya sehari-hari dengan sentuhan etnik yang khas. Sangat cocok dipadukan dengan celana jeans, rok, atau celana kulot, sehingga menjadi pilihan yang fleksibel untuk berbagai acara.

Atasan tenun Pabintik menawarkan berbagai model, seperti blouse, tunik, atau crop top, yang dapat menambah variasi dalam tampilan ZALORAns.

Tips Aksesoris untuk Model Baju Toraja Tenun Pabintik

Dalam melengkapi tampilan baju tenun Pabintik, mereka yang mengenakannya dapat menyesuaikan aksesori dan sepatu yang dikenakan. Beberapa tips yang bisa dicoba:

  1. Pilih aksesori dengan batas minimum: Meminimalisasi aksesori agar fokusnya tetap pada motif tenun Pabintik. Warna yang netral atau senada bisa menjadi pilihan yang tepat.
  2. Sepatu netral: Sepatu dengan warna netral atau senada dengan motif tenun akan menambahkan keharmonisan dalam tampilan. Sepatu hak mempertegas kesan formal, sedangkan sepatu datar menambah keanggunan dalam acara santai.
  3. Simbol etnik-modern lainnya: Selain tenun Pabintik, ZALORAns juga bisa mengeksplorasi aksesori lain yang menjadi simbol etnik-modern untuk melengkapi tampilan ZALORAns.

Dengan menyematkan tenun Pabintik dalam model baju pakaian, kita juga turut melestarikan warisan budaya Toraja. Selamat mengeksplorasi gaya busana unik dengan tenun Pabintik, ZALORAns!

Dapatkan berbagai produk fashion dari brand-brand ternama hanya di ZALORA. Jangan lewatkan potongan harga yang sudah menantimu!

Penulis: Audrylea Reika

Inilah Motif Kain Tenun Toraja yang Memiliki Banyak Makna

Menurut kebudayaan suku Toraja, kain tenun termasuk bagian penting dalam kehidupan. Kain tenun bagi masyarakat Toraja bukan sembarang kain, namun memiliki makna yang tersirat untuk setiap motif serta coraknya.

Oleh karena itu, kain tenun memiliki kedudukan yang tinggi pada kehidupan budaya masyarakat Toraja. Tenun Toraja bisa dilihat dari tekstur, motif dan warnanya yang khas.


Awalnya penggunaan tenun Toraja hanya untuk pesta-pesta adat. Para bangsawan bisa dikenali dari jenis kain yang digunakannya.

Tenun Toraja juga menjadi warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan banyak pengrajin yang ditemui di Tanah Toraja bagian Utara. Hingga saat ini para pengrajin tenun Toraja masih menggunakan alat tenun secara tradisional.


Kain tenun Toraja memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam budaya masyarakatnya. Dari banyaknya motif kain tenun tradisional Toraja, berikut ini adalah motif yang memiliki makna mendalam.

Sejarah Tenun Bentenan

Kain bentenan dibuat di Tombulu, Tondano, Ratahan, Tombatu, dan wilayah lainnya di Minahasa. Namun, nama ‘bentenan’ diambil dari nama wilayah pelabuhan utama di Sulawesi Utara, yaitu Bentenan.

Dari pelabuhan inilah, kali pertama kain Bentenan diekspor, tepatnya pada abad ke-15 hingga ke-17.

Sekitar abad ke-15, Suku Minahasa mulai menenun dengan benang katun dari hasil tenunan inilah dinamakan Kain Tenun Bentenan karena di tenun di Desa Bentenan yang terletak di Pantai Timur Minahasa Selatan.

Pasa masanya, Kain Tenun Bentenan adalah salah satu kain yang sangat tinggi pembuatannya. Bukan saja karena pembuatannya, namun sebelum kain ini ditenun diadakan ritual pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mengutip artikel dari Museum Nasional Indonesia, jumlah kain bentenan yang terakhir ditenun tahun 1880 kini jumlahnya tidak sampai sepuluh buah di dunia.

Bahkan, kini hanya ada dua kain bentenan di Indonesia dan keduanya disimpan di Museum Nasional. Kain khas Manado ini menjadi sebuah mahakarya para penenun Minahasa.


Tags: tenun toraja

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia