... Asal Usul Kain Tenun Ulos: Keunikan dan Sejarahnya yang Menarik

Kain Tenun Ulos - Warisan Budaya Indonesia Dalam Karya Rajutan dan Kerajinan Tangan

5 Kain Tenun Khas Indonesia dari Berbagai Daerah, Ada Ulos dan Songket!

Jika membahas tentang keanekaragaman tekstil khas Indonesia, sebetulnya bukan hanya batik saja yang menjadi kebanggaan. Beberapa kain tenun khas Indonesia juga merupakan produk budaya Indonesia yang indah dan memiliki ciri khas tersendiri.

Mereka juga punya punya variasi desain dan motif yang menarik.

Sehingga tidak heran jika kain tenun khas Indonesia juga diminati banyak orang.

Sebagai salah satu karya tekstil yang bernilai seni tinggi, kain tenun khas Indonesia juga tak hanya memiliki penampilan yang menarik.

Ada beberapa kain tenun yang juga punya makna tersendiri.

Meski secara umum kain tenun difungsikan untuk menutupi tubuh, tetapi di beberapa wilayah di Indonesia, kain tenun memiliki fungsi yang lebih beragam.

Seperti misalnya fungsi sosial, estetika, dan aspek-aspek lain dalam kehidupan.

Selanjutnya

Ulos Mangiring

Di wilayah Samosir, ulos ini diberikan kepada wanita yang sedang hamil 7 bulan. Diharapkan dapat melancarkan proses kelahiran dan kelahiran anak diiringi dengan anak selanjutnya.

Sementara, di daerah lain diberikan kepada anak pertama pada suatu keluarga baru (anak berumur minimal 2 minggu).

Bentuk dari ulos mangiring ini digambarkan secara beriringan untuk melambangkan kesepakatan bersama. Terutama dalam membentuk keluarga.

Ulos Suri-suri/Suri (Surina Ganjang)

Ulos ini merupakan ulos yang diwariskan turun temurun kepada anak cucu dalam keluarga Batak. Pada zaman dahulu dipakai oleh raja-raja atau tua-tua adat dalam acara tertentu. Disilangkan di dada dan ada juga menyelimuti dada.

Ulos ini harus memiliki 33 garis. Arti motif pada ulos ini sendiri mengartikan ciri khas orang Batak yang teguh dalam satu pendirian dan selalu menurun kepada anak cucunya.

Ulos Sibolang/Tujung/Saput

Ulos ini diberikan pada saat upacara dukacita. Orang dewasa yang meninggal tetapi belum punya cucu ketika diberikan dinamakan Ulos Saput. Laki-laki yang ditinggal istri maupun perempuan yang ditinggal suami ketika diberikan dinamakan Ulos Tujung. Pemberian itu dilakukan agar sabar.menghadapi kesulitan.

Masyarakat Batak sangat memegang teguh landasan Dalihan Na Tolu, di dalamnya keluarga merupakan hal utama.

Sehingga ketika seseorang ditinggalkan, orang tersebut akan merasakan kesedihan yang mendalam tetapi orang Batak akan tetap kuat dan sabar dalam menghadapi dukanya.


Tags: dari tenun ulos

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia