... Asal Usul Kain Tenun Ulos: Keunikan dan Sejarahnya yang Menarik

Kain Tenun Ulos - Warisan Budaya Indonesia Dalam Karya Rajutan dan Kerajinan Tangan

Mengenal Fungsi dan Makna Ulos, Kain Tenun Batak yang Melegenda

Di Batak, khususnya kawasan Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, ulos merupakan simbol adat yang dinilai sakral dan tradisinya masih lestari.

Diperbarui 19 Okt 2022, 00:00 WIB Diterbitkan 19 Okt 2022, 00:00 WIB

Liputan6.com, Bandung - Setiap 17 Oktober di Indonesia, diperingati sebagai Hari Ulos Nasional. Peringatan ini memang belum banyak dikenal masyarakat luas, mengingat hari besar ini baru ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 2015 silam.

Jadi Identitas Turun-temurun, Apa Saja Marga Batak yang Masih Eksis?

Dikenal Perantau, Suku Batak Selalu Menjunjung 3 Filosofi Hidup, Apa Saja?

Sejarah dan Makna Ikan Mas Arsik, Kuliner Tradisional Ikon Budaya Sumatera Utara

Satu tahun sebelumnya, Kemdikbud menetapkan kain ulos sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia tepatnya pada 17 Oktober 2014.

Di Batak, khususnya kawasan Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, ulos merupakan simbol adat yang dinilai sakral dan tradisinya masih lestari. Ulos sangat penting digunakan oleh orang Batak untuk upacara adat, pernikahan hingga kematian.

Maka dari itu, sebaiknya kita mengenal fungsi dan makna dari ulos itu sendiri. Berikut Liputan6.com rangkum informasi terkait ulos yang dikutip dari berbagai sumber.

Musikus dan komponis Viky Sianipar (44) akan merilis album baru pada Januari 2022. Kabar itu dibagikan Viky dalam acara Toba Rock di Toba Dream Cafe, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2021) malam.

Fungsi dan Makna

Pada mulanya, fungsi Ulos adalah untuk menghangatkan badan. Tetapi beberapa waktu ke belakang ulos memiliki fungsi simbolik untuk hal-hal lain dalam segala aspek kehidupan orang Batak.

Ulos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Batak. Setiap Ulos mempunyai makna sendiri-sendiri. Artinya, mempunyai sifat, keadaan, fungsi, dan berhubungan dengan hal atau benda tertentu.

Dalam pandangan suku kaum Batak ada tiga unsur yang mendasarkan dalam kehidupan manusia, yaitu darah, napas, dan panas. Dua unsur pertama adalah pemberian Tuhan, sedangkan unsur ketiga tidaklah demikian.

Panas yang diberikan matahari tidaklah cukup untuk menangkis udara dingin di pemukiman suku bangsa Batak, lebih-lebih lagi di waktu malam. Menurut pandangan suku Batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu matahari, api dan ulos.

Ulos Ragihotang

Ulos Ragihotang diberikan pada saat pernikahan untuk penguat ikatan batin kedua mempelai.

Makna dari ragi atau corak, dan hotang adalah rotan. Ulos ini memiliki corak rotan. Pada saat pernikahan, ulos ini mengingatkan bahwa ikatan kedua pasangan akan kuat dan kokoh seperti rotan.

Masyarakat Batak dari zaman dulu merupakan masyarakat pegunungan, di mana hutan merupakan salah satu sumber mata pencaharian mereka. Rotan banyak dan mudah ditemukan di tanah Batak dan menjadi.alat pengingkat barang yang paling sering digunakan karena kekuatan dan ketahan dari rotan itu sendiri.

Sehingga rotan dijadikan corak pada kain ulos sebagai lambang dari ikatan yang kokoh dalam pernikahan.

Dalam sebuah kisah lama dalam sejarah penamaan “Batak”, rotan juga disebutkan dalam cerita sebagai tanaman yang membuat seorang pendatang memasuki hutan yang akhirnya menjadi tanah Batak.


Tags: dari tenun ulos

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia