Kain Tenun - Pilihan Tepat untuk Pendaki yang Berkarya Sendiri
Mengenal Kain Endek, Tenun Ikat Khas Bali
Keindahan dari Pulau Dewata memang tidak ada habisnya, pasalnya pulau ini memiliki berbagai panorama dan keindahan pantainya yang tak bisa dipungkiri lagi. Selain itu, Bali juga memiliki kekayaan arsitektur candi-candi dan menjadi salah satu keagungan dan daya tarik karya seni mereka. Pulau Bali juga turut andil dalam perkembangan kain tenun tradisional Indonesia. Salah satunya yaitu kain Tenun Endek, yang mana kain tenun ini seolah-olah merangkum keindahan alam khas Bali.
Saat ini, produksi kain tenun endek sudah mulai menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Hingga kini kain endek bisa dijumpai di Kabupaten Karangasem, Gianyar, Buleleng, Negara, dan Denpasar.
Nama Endek sendiri berasal dari bahasa setempat dan memiliki arti yang unik. Dimana arti Endek adalah ”gendekan” atau ”ngendek” yang berarti diam atau tetap. Nama tersebut muncul ketika proses pembuatannya, yaitu ketika benang diikat dan dicelup ke pewarna namun warnanya tetap atau tidak mudah berubah. Proses pewarnaan benang tenun ini disebut dengan istilah”ngendek”.
Untuk menghasilkan selembar kain tenun endek dibutuhkan waktu kurang lebih 3-8minggu bahkan bisa lebih, bergantung pada tingkat kerumitan pola dan motif yang ingin dibuat. Namun saat ini sudah bisa menggunakan peralatan yang modern dengan hasil produksi yang bisa lebih banyak dan biaya produksi yang lebih murah.
Kain ini banyak dijumpai di Bali dengan bentuk lembaran, sarung atau selendang. Yang mana kain tenun endek dalam model sarung biasanya digunakan untuk kaum laki-laki, sedangkan untuk lembaran kain panjang digunakan wanita untuk baju kemben.
Eksistensi Tenun
Kain Tenun memang sudah ada sejak zaman dulu kala, tapi saya tertarik untuk menilik bagaimana eksistensi kain Tenun Indonesia saat ini. Dari banyak berita dan informasi yang saya dapatkan bahwasanya, kain Tenun sudah merambah ke industri lokal dan mancanegara.
Banyak orang, bahkan dari kalangan terpandang, selebriti dan perancang busana terkenal yang sudah menggunakan bahkan memodifikasi kain Tenun menjadi busana yang elok serta ramah bagi seluruh pemakai dari umur atau budaya yang beragam.
Eksistensi Tenun pun saat ini beragam digunakan dan dikombinasikannya. Tak lagi, kain Tenun digunakan hanya untuk kain pelengkap dalam sebuah tradisi, namun penggunaannya sudah bisa dikombinasikan dan dimodifikasi sebagai hiasan busana tambahan.
Kain Tenun Indonesia pun bisa dipadupadankan pula dengan kain Tenun khas lain yang juga berasal dari daerah atau provinsi berbeda di Indonesia.
Kerajinan Tenun: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya
Sejumlah perempuan menenun di baawah rumah Desa Gumananon, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah. Sulawesi Tenggara. Desa Gumananon menjadi tempat warisan leluhur turun temurun terkait tenun Kamohu. (Dok. KemenKopUKM)
Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Kerajinan tenun menjadi salah satu kekayaan budaya, berupa kerajinan tangan, yang dimiliki Indonesia. Apa itu kerajinan tenun?
Tags: tenun untuk