... Karbon Jahit: Apa Itu dan Bagaimana Menggunakannya dalam Kerajinan Jahit

Karbon Jahit - Material Inovatif dalam Dunia Jahitan dan Kerajinan Sendiri

Mengenal Rader

Dalam dunia jahit menjahit, setiap orang tentu sudah sangat akrab dengan yang namanya rader. Rader adalah alat yang dipakai untuk memberikan tanda, bisa berupa garis atau titik. Hal inilah yang memudahkan para penjahit untuk melakukan pekerjaannya.

Namun saat menggunakan rader, biasanya akan bersamaan dengan karbon. Dengan begitu, akan memudahkan seseorang dalam proses pemotongan pola pada pakaian. Sebagai informasi bagi yang sedang belajar menjahit, terdapat dua jenis rader yang perlu diketahui.

Jenis dari rader pertama, yaitu rader polos, merupakan alat yang sering digunakan berbarengan dengan karbon. Untuk fungsinya sendiri dipakaian sebagai pengganti kapur. Jadi, membuat tanda akan semakin mudah dan bisa lebih terlihat.

Jenis dari rader polos ini banyak digunakan untuk bahan-bahan kain yang halus. Contohnya, seperti georgette, tetoron, sifon, katun, serta kain sifon yang lembut. Hal ini penting untuk diketahui dan dipahami, agar nantinya mudah dalam melakukan penerapan.

Selanjutnya ada rader bergerigi yang sering digunakan dalam pembuatan motif jiplakan beriringan dengan karbon jahit. Untuk yang akan segera mengerjakan jahitan kain tebal, maka disarankan untuk memakai rader tersebut. Pasalnya, gerigi pada rader sangat tepat untuk kain tebal.

Akan tetapi agar hasil dari jahitan terlihat bagus, maka pemberian tanda bisa diperhatikan kembali. Buat tanda atau garis hanya di bagian pakaian yang rusak saja. Mengingat hal itu adalah fungsi utama dari adanya rader yang digunakan oleh para penjahit.

Benang jahit

Mesin sudah tersedia. Apalagi yang dibutuhkan kalau bukan benang. Dalam kegiatan jahit-menjahit, keberadaan benang sangatlah penting. Banyak jenis benang yang digunakan dalam dunia jahit-menjahit. Pilihlah benang yang kuat dan tidak mudah putus. Benang yang kita gunakan juga harus disesuaikan dengan warna kain tentunya.

Ada tiga jarum yang digunakan untuk proses jahit menjahit yaitu :

Jarum khusus mesin jahit : Ada beberapa merk jarum mesin yang bisa anda gunakan. Sesuaikan dengan mesin anda. Biasanya jarum jahit ini dijual dalam kemasan plastik dan kertas yang di dalamnya berisi 10 pcs. Untuk nomor jarum umumnya menggunakan nomor 9-14. Sebagai catatan, pilihlah jarum yang kualitasnya bagus. Pengalaman saya membeli jarum dengan merk tertentu ternyata tidak bisa digunakan.

Jarum tangan : jarum ini digunakan secara manual yaitu dengan menggunakan tangan. Sebelum menjahit dengan mesin, biasanya teknik menjahit jelujur diperlukan. Demikian juga ketika menjahit pinggiran baju atau rok dengan teknik tusuk soom (sum).

Jarum pentul : jarum ini biasanya disematkan pada kain yang bertumpuk dan untuk menggabungkan kain. Tujuan menggunakan jarum pentul ini untuk membantu memudahkan kita ketika menjahit agar kain tidak bergerak atau bergeser.

Rader Bergerigi

Rader bergerigi ini biasanya digunakan untuk membuat suatu motif jiplakan pada kain bersama karbon jahit. Bagi kalian yang ingin memberi karakter atau tanda pada kain yang tebal bisa menggunakan Rader ini karena memang rader ini mempunyai gerigi yang pas dan cocok untuk digunakan dalam membuat garis pada kain tebal. Contoh kainnya adalah jeans, linen, atau wol.

Untuk membuat hasil yang lebih bagus, kalian bisa memperhatikan dan memberi tanda hanya pada bagian yang rusak saja. Karena memang rader dan karbon hanya berfungsi untuk memberikan tanda di bagian yang rusak dan tidak dapat digunakan.

Pengembangan pola dasar [ sunting | sunting sumber ]

Pecah pola (pecah model, bahasa Inggris: pattern drafting) adalah proses mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model busana. Caranya antara lain dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar.

Pola dasar rok, misalnya, dapat diubah menjadi pola rok berbagai macam model. Pola dasar rok yang dikurangi lebar bagian bawah akan menjadi pola rok span. Begitu pula halnya dengan jenis-jenis pakaian yang lain. Bagian bawah pola dasar celana panjang bila dipendekkan hingga beberapa sentimeter di atas lutut akan menjadi pola celana bermuda.

Sebelum kain digunting, potongan-potongan pola disusun di atas kain. Garis-garis seperti batas kampuh atau garis kupnat dijiplak ke atas bagian buruk kain dengan memakai rader dan karbon jahit. Kapur jahit dipakai untuk menuliskan tanda-tanda sementara di atas kain yang tidak dapat dibuat memakai rader.

Sejarah [ sunting | sunting sumber ]

Pelopor pola siap pakai yang dijual secara komersial adalah Ebenezer Butterick dari Massachusetts, Amerika Serikat. Pada tahun 1863, Butterick dan istri menciptakan pola komersial dalam berbagai ukuran. Sebelum ada kertas pola dari Butterick, pola hanya tersedia dalam satu ukuran, dan penjahit harus membesarkan atau mengecilkan pola sesuai ukuran badan pemakai. [3] Pola kertas dari Butterick menjadi sangat populer pada tahun 1864. [4]

Aenne Burda dan majalah mode Burda Moden memopulerkan pola siap pakai di Jerman. Sejak tahun 1952, Burda mulai menerbitkan pola pakaian. Setiap bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan katalog terpisah berisi pola siap pakai untuk lebih dari 600 model pakaian dewasa dan anak-anak. [5] Selain berisi informasi langkah demi langkah yang mendetail tentang cara menjahit pakaian, pola-pola tersebut juga dirancang untuk dipahami mulai dari penjahit pemula hingga penjahit berpengalaman. [5]

Di Jepang, sistem So-En dari Bunka Fashion College dan sistem Dressmaking dari Dressmaker Jogakuin (sekarang Dressmaker Gakuin) mendominasi metode menggambar pola. [6] Hingga tahun 2005, majalah So-En diterbitkan sebagai majalah yang memuat pola baju dan cara menjahit pakaian. Pesaingnya adalah majalah Dressmaking yang pertama kali terbit tahun 1949, namun berhenti terbit sejak Mei 1993. [7]


Tags: jahit adalah

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia